Berita Viral
Sosok Prof Sarjiya, Anak Perajin Gamping dan Pedagang Gula Jawa yang Raih Gelar Profesor di UGM
Simak inilah sosok Prof Sarjiya, Dosen Fakultas Teknik UGM yang baru saja mendapatkan gelar profesor di Universitas Gadjah Mada atau UGM.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak inilah sosok Prof Sarjiya, Dosen Fakultas Teknik UGM yang baru saja mendapatkan gelar profesor di Universitas Gadjah Mada atau UGM.
Prof Sarjiya berasal dari keluarga yang sederhana.
Prof Sarjiya mengungkapkan bahwa ayahnya sebagai buruh.
Sementara, ibunya sebagai pedagang gula jawa.
Berikut kisah Prof Sarjiya yang dikukuhkan sebagai profesor di UGM.
Dalam pengukuhan ini momen haru berlangsung saat Prof Sarjiya menceritakan kisahnya.
Momen haru tercipta saat pengukuhan Guru Besar Prof. Ir. Sarjiya, MT., Ph.D., IPU., di ruang Balai Senat UGM, Kamis (2/1/2024).
Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM ini suaranya terdengar bergetar dan matanya berkaca-kaca saat membacakan pidato pengukuhan.
Beberapa kali ia harus berhenti sejenak membacakan teks pidato untuk menyeka air matanya yang mengalir deras.
Pria kelahiran Kulon Progo 51 tahun silam terlahir dari keluarga sederhana di Lendah, Kulon Progo.
Ayahnya, Pujidiyono, sehari-hari bekerja sebagai buruh tobong labor atau perajin gamping.
Sedangkan sang ibu, Sumirah, pedagang gula jawa yang setiap harinya berkeliling menyusuri jalan di Kota Yogyakarta untuk menjajakan dagangannya.
“Bapak dan Ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengijinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah,” katanya.
Sarjiya menceritakan kedua orang tuanya tidak memiliki kemampuan baca dan tulis karena tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah.
Meski begitu, keduanya tetap gigih menyekolahkan dirinya meski keputusan itu harus mengorbankan pendidikan adik perempuannya.
“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan.
Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” kata anak keempat dari lima bersaudara ini.
Usai menyampaikan pidato, Sarjiya langsung mendatangi sang ibunda sambil bersujud.
Ia memeluk ibundanya dengan erat.
Selanjutnya ia menyalami empat saudari perempuannya.
Sayang, sang Ayah tidak hadir di momen pengukuhan dirinya karena sudah berpulang.
Sarjiya menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pengkol, Kulon Progo tahun 1987, lalu menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Brosot tahun 1990.
Selanjutnya, pendidikan sekolah menengah diselesaikan di SMAN 1 Teladan Kota Yogyakarta tahun 1993 dan di tahun yang sama melanjutkan kuliah di S1 Teknik Elektro UGM.
Lalu pendidikan S2 dilanjutkan di Magister Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, lulus tahun 20021.
Pendidikan doktor diselesaikan di prodi Electrical Enggineering, Chulalongkorn University, Thailand.
Dalam pidato pengukuhan yang berjudul Integrsi Variable Renewable Energy dalam Perencanaan dan Operasi Sistem Tenaga Listrik Menuju Transisi Energi Berkelanjutan, Sarjiya mengatakan untuk menuju transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia diperlukan dalam pemanfataan secara optimal seluruh potensi energi baik terbarukan maupun non terbarukan.
Dengan karakterisitik intermitensinya, integrase potensi variable renewable energy ke dalam grid untuk memenuhi kebutuhan energi nasional menghadapi banyak tantangan.
Oleh kerena itu diperlukan inovasi dalam perencanaan dan operasi sistem tenaga untuk memastikan layanan energi listrik yang handal, aman, berkualitas dapat diberikan kepada konsumen dengan biaya penyediaan yang ekonomis.
Sejarah UGM
Pemerintah meresmikan berdirinya sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta pada 19 Desember 1949.
Kampus ini di kemudian hari menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik dan terbesar di Indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mengutip laman UGM, kampus ini berdiri dengan nama "Universiteit Negeri Gadjah Mada" dan merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih dulu didirikan.
Sekolah tinggi tersebut yaitu Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten.
Penggabungan beberapa sekolah tinggi itu disahkan dengan Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi menjadi Universiteit.
Arti nama Gadjah Mada
Gadjah Mada dipilih sebagai nama perguruan tinggi ini dengan harapan dapat mewarisi semangat serta teladan Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit yang berhasil mempersatukan Nusantara.
Teladan ini diterjemahkan ke dalam rumusan jati diri UGM sebagai universitas nasional, universitas perjuangan, universitas Pancasila, universitas kerakyatan dan universitas pusat kebudayaan.
Sejarah dan perkembangan UGM
Pada awal pendiriannya, UGM memiliki 6 fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Kedokteran Hewan.
Kegiatan perkuliahan masa itu dilakukan di Sitinggil dan Pagelaran, dengan memanfaatkan ruangan-ruangan kamar dan fasilitas di lingkungan Keraton Yogyakarta.
Adapun pembangunan fisik kampus Bulaksumur baru dimulai pada 1951.
Memasuki dekade 1960-an UGM sudah memiliki berbagai fasilitas seperti rumah sakit, pemancar radio, serta sarana lain yang mendukung proses pembelajaran bagi mahasiswa juga untuk melayani kepentingan masyarakat.
Kini, UGM memiliki 18 Fakultas, satu Sekolah Pascasarjana, serta satu Sekolah Vokasi dengan puluhan program studi.
(TribunJogja.com/Kompas.com)
Baca Berita Tribun Manado di Google News
Tayang di TribunJogja.com dan Kompas.com
| Sosok SA Begal yang Babak Belur Dihajar Korban, Korbannya Ternyata Bukan Orang Sembarangan |
|
|---|
| Sosok Warseno, Suami Rela Robohkan Rumahnya Sendiri Usai Pergoki Istri Selingkuh: Kembali Jadi Tanah |
|
|---|
| Suami Nekat Robohkan Rumah, Gara-gara Sakit Hati Istrinya Selingkuh dengan Temannya |
|
|---|
| Baru Terungkap Fakta Mengejutkan Soal Melda Safitri, Ternyata 2 Hal Ini yang Bikin JS Menceraikannya |
|
|---|
| Sosok Randika Alzatria, Pria yang Viral Meninggal Kelaparan saat Merantau, Ternyata Anak Broken Home |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Sosok-Prof-Sarjiya-Anak-Perajin-Gamping-dan-Pedagang-Gula-Jawa-yang-Raih-Gelar-Profesor-di-UGM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.