Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wanita di Kendari Ditembak OTK

Pengakuan Wanita Cantik Asal Manado yang Ditembak OTK di Kendari, Kini Terbaring Lemas

Qanita cantik asal Manado menjadi korban penembakan OTK di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Editor: Ventrico Nonutu
TribunnewsSultra.com/La Ode Ari
M, sosok wanita cantik asal Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang menjadi korban penembakan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terbaring lemas. Wanita berusia 21 tahun ini langsung mendapatkan perawatan medis setelah ditembak di dalam mobil pada Rabu (31/01/2024) dinihari. Peristiwa penembakan yang dialaminya terjadi di sekitar SPBU Jl Brigjen Katamso, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sultra, pada Selasa (30/01/2024) tengah malam sekitar pukul 23.00 wita. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita cantik asal Manado menjadi korban penembakan.

Wanita tersebut berinisial M.

M ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) di Kendari Sulawesi Tenggara.

Peristiwa penembakan itu terjadi di sekitar SPBU Jl Brigjen Katamso, Kecamatan Baruga, Kota Kendari pada Selasa (30/01/2024) tengah malam sekitar pukul 23.00 wita.

Saat itu M sedang berada di dalam mobil.

Akibatnya, wanita berusia 21 tahun itu harus mendapat perawatan medis.

Setelah tertembak, korban dirawat di Rumah Sakit atau RS Dr Ismoyo atau RS Korem, Jl H Abdul Silondae, Kecamatan Mandonga.

Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, M tampak terbaring lemas di atas ranjang ruang perawatan IGD.

Tubuh wanita berambut sebahu itupun diselimuti kain berwarna hijau dengan infus pada tangan kirinya.

Sejumlah tenaga medis, petugas kepolisian, hingga TNI juga berada disekeliling ranjang perawatan berwarna hitam tersebut.

Meski masih terbaring lemas di atas ranjang IGD RS dengan luka tembak disekitar bahu kanan, M masih bisa berkomunikasi.

Diapun dengan lirih sempat menjawab sejumlah pertanyaan termasuk menceritakan kronologi peristiwa penembakan yang dialaminya.

Namun M mengaku tidak mengetahui persis peristiwa penembakan yang dialaminya.

Pada saat kejadian, katanya, dirinya sedang asyik bermain handphone di dalam mobil.

“Saya tidak tahu, saya lagi main HP,” kata M menjawab pertanyaan seorang petugas.

Jawaban itupun kembali disampaikannya saat ditanyakan mengenai kronologi kasus penembakan tersebut.

“Saya tidak tahu, saya hanya lihat HP,” jawabnya lirih.

Menurut M, dia baru sadar menjadi korban penembakan setelah dirinya ditembak.

“Saya tahu kejadian ketika sudah tertembak,” jelasnya.

Diberitakan TribunnewsSultra.com sebelumnya, seorang wanita berinisial M menjadi korban penembakan saat berada di dalam mobil.

Dia berada di dalam mobil yang berada di SPBU Jl Brigjen Katamso, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) ini berlokasi di depan Mako Brimob Polda Sultra.

Korban ditembak sosok yang tak dikenalnya pada Selasa (30/1/2024) sekitar pukul 23.00 wita.

Akibat penembakan itu, korban mengalami luka di bagian bahu kanan diduga akibat terkena tembakan peluru tajam.

Korban pun menjalani perawatan di RS Ismoyo Korem Kendari.

Menurut korban, dirinya naik mobil bersama dua rekan lelakinya sebelum kejadian.

“Satu teman yang bawa mobil, yang satunya saya tidak kenal,” katanya ditemui di rumah sakit.

Mobil yang ditumpanginya kemudian singgah di depan SPBU Jl Brigjen Katamso.

Setibanya di depan SPBU tersebut, salah satu temanya keluar dari mobil dengan alasan ingin buang air kecil.

Namun saat menunggu di dalam mobil tersebut, korban M tetiba ditembak oleh lelaki yang tak dikenalnya.

“Saat itu saya berada di belakang sopir lalu sa ditembak,” jelas M.

Diapun mengaku tak mengetahui detik-detik peristiwa penembakan yang dialaminya.

Apalagi sebelum ditembak, dirinya tengah memainkan telepon seluler (ponsel) miliknya.

“Saya nda perhatikan juga karena lagi asik chatting sama pacarku,” ujar wanita M.

Kesaksian Rekan Korban

Rekan M berinisial IP alias Bocil pun terbata-bata menceritakan detik-detik peristiwa penembakan yang dialami rekannya tersebut.

IP tampak gugup saat menjawab pertanyaan petugas di RS Dr Ismoyo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Senada dengan M, diapun mengaku tidak mengetahui persis kronologi rekannya tersebut ditembak.

Ia bahkan tak mengetahui posisi duduk M di dalam mobil, begitupun baju yang digunakan oleh saksi lain berinisial BL.

IP hanya menceritakan detik-detik kronologi sebelum terjadinya peristiwa penembakan terebut.

Menurutnya, M datang ke rumahnya sekitar pukul 21.00 wita dengan menumpang ojek online.

Kemudian, IP mengaku ditelepon temannya berinisial BL yang baru saja tiba dari Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra.

“Saya ditelpon BL, dia bilang kalau sudah sampai di Kendari, terus saya ajak ke rumah,” jelasnya.

Saat berada di rumah IP, BL kemudian meminta untuk ditemani ke Kecamatan Konda, Konawe Selatan.

Hanya saja saat ditanya tujuan mereka ke Konda, IP mengaku tidak tahu menahu.

“Saya tidak tahu,” ujar IP.

Saat akan berangkat ke Konda, M tiba-tiba meminta untuk ikut bersama mereka.

“Tidak diajak (M) hanya dia minta untuk ikut,” kata IP.

IP mengatakan pada saat itu dirinya membawa mobil, sedangkan BL duduk di sampingnya.

Sementara, wanita M yang menjadi korban penembakan tersebut duduk di belakang.

Dalam perjalanan ke Konda, IP alias Bocil mengaku singgah di SPBU Jl Brigjen Katamso.

Dia mampir di SPBU tersebut untuk buang air kecil.

“Di Pertamina saya keluar kencing, terus kembali ke mobil,” jelasnya.

Saat keluar dari SPBU, BL kemudian meminta dirinya untuk memberhentikan mobil yang dikendarainya.

“Pas saya berhenti, BL ini turun dan ambil sesuatu,” ujar IP.

“Tapi saya tidak tahu pasti apa yang dia ambil,” jelasnya menambahkan.

Saat BL masuk kembali ke dalam mobil, kemudian datang dua orang menggunakan sepeda motor yang salah satunya langsung menembak.

“Pas setelah dia tembak itu saya langsung tancap gas mi mobil, saya balap,” ujar IP.

IP pun melajukan mobil yang disopirinya.

Dalam perjalanan, IP mengaku berkeinginan membawa M ke rumah sakit.

“Tapi dia bilang BL jangan mi, langsung saja ke rumahmu,” kata IP.

Tetapi sesampainya di rumah, kata IP, BL justru langsung pergi meninggalkan rumahnya.

“Dia buru-buru, BL dia ndak antarmi M. Dia langsung ke Kolaka,” jelasnya.

Sedangkan, IP langsung membawa korban yang ditembak ke rumah sakit.(*)

Telah tayang di TribunnewsSultra.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved