Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PDIP

Hasto Kritik Program Kartu Sakti Jokowi Banyak Salah Sasaran padahal Dulu Bilang Dirancang PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengkritik program 'Kartu Sakti' Jokowi tidaklah tepat sasaran padahal dulu sempat bilang dirancang PDIP.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Hasto Kristiyanto kritik program 'Kartu Sakti' Jokowi banyak salah sasaran padahal dulu pernah bilang program tersebut dirancang PDIP. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sedikit mengkritik program 'kartu sakti' Presiden Jokowi.

Hasto menyebut, program kartu sakti yang di dalamnya ada KIS, KIP hingga PKH banyak yang salah sasaran.

Hal itu disampaikan Hasto saat mensosialisasikan KTP Sakti sebagai program unggulan pasangan Ganjar-Mahfud dalam kampanye terbuka di Lampung, Minggu (28/1/2024).

Hasto mengatakan, KTP Sakti adalah program hasil "napak tilas" Ganjar Pranowo saat blusukan bertemu masyarakat.

"Dari blusukan, Pak Ganjar mendapatkan fakta banyak program kartu yang salah sasaran," kata Hasto

Hasto menyebut terlalu banyak program dan kartu dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang beredar di kalangan masyarakat kelas bawah.

Selain itu, ia juga menilai program dan kartu dari Jokowi sebenarnya bermaksud baik, tapi terlalu banyak dan tumpang tindih.

"Dari seluruh program-program yang baik dari pemerintahan Presiden Jokowi, Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Prakerja, Bansos, BLT yang banyak disalah sasaran," katanya.

Menurut Hasto, semua program yang baik itu telah diambil intisarinya dan dijadikan satu program unggulan.

"Oleh Pak Ganjar-Mahfud dijadikan satu, KTP Sakti," kata dia.

Ilustrasi kartu indonesia sehat
Ilustrasi kartu indonesia sehat (NET)

Hasto juga pernah mengklaim Presiden Jokowi mengagas program 'kartu sakti' itu karena kebiasaan terjun langsung atau blusukan.

Dikutip dari artikel Kompas.com dengan judul "Sekjen PDIP Sebut Program 3 Kartu Baru Lahir dari Kebiasaan Blusukan Jokowi", Hasto menjelaskan awal penggagasan program Kartu Sakti era pemerintahan Jokowi.

"Blusukan Pak Jokowi menjadi jembatan terbaik bagi hadirnya program kerakyatan.

Dengan demikian seluruh kartu program unggulan tersebut hasil dari dambaan rakyat yang dijawab dengan baik oleh Presiden Jokowi," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Rabu (27/2/2019) silam.

Kartu baru yang dimaksud adalah Kartu Indonesia Pintar-Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra-kerja.

Hasto mengatakan, program tiga kartu trsebut merupakan bentuk tanggung jawab negara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Sembako, pendidikan hingga kuliah, kesehatan, kesejahteraan ibu-ibu rumah tangga, stabilitas harga pangan melalui kartu sembago,

hingga pekerjaan yang layak, dijamin oleh Jokowi dan negara benar-benar hadir," kata Hasto, pada 2019 lalu.

Sebut 'Kartu Sakti' Jokowi Dirancang PDIP

Hasto juga sempat mengklaim bahwa program kerakyatan pemerintah seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang dirancang oleh PDIP.

“Program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Bansos dengan menterinya Ibu Tri Rismaharini, PKH, itu adalah program kerakyatan yang sejak awal dirancang PDI Perjuangan” kata Hasto ketika berpidato dalam safari politik dengan kader PDIP yang digelar di gedung Catur, Kecamatan Ciruas, Serang, Banten, Minggu (10/12/2023) lalu.

Alasannya PDIP bukan tidak lain karena dukungan kepada wong cilik.

"Karena kita berpihak kepada wong cilik" jelas Hasto.

Pada kesempatan itu juga Hasto menyinggung habis-habisan pasangan capres tertentu.

Singgungan tersebut diungkapkan Hasto, dalam safari politik dengan kader PDIP di Kabupaten Serang, Minggu (10/12/2023) lalu.

Dikutip dari artikel Tribunnews.com dengan judul "Ini Pidato Hasto di Depan Kader PDIP Kabupaten Serang Banten, Ini Katanya!", Hasto menyebut capres tertentu itu tidak bisa blusukan.

Sebab yang bisa blusukan hanya PDIP dan Presiden Joko Widodo.

"Ketika Jokowi blusukan, itu adalah PDI Perjuangan, ketika Ganjar-Mahfud belusukan itu PDIP. Pak Prabowo tidak bisa blusukan," kata Hasto dalam sambutannya.

Hasto Kristiyanto Kritik Program Kartu Sakti Jokowi Tak Tepat Sasaran padahal Dulu Bilang Dirancang PDIP
Hasto ketika berpidato dalam safari politik dengan kader PDIP yang digelar di gedung Catur, Kecamatan Ciruas, Serang, Banten, Minggu (10/12/2023) lalu. (TribunBanten.com/Engkos Kosasih)

Hasto menilai, Indonesia kedepan butuh dipimpin oleh sosok yang fres dan tegas. Tapi kata Hasto, tegas tidak menggebrak-gebrak podium.

"Pemimpin Indonesia butuh orang yang tegas, tapi tegasnya itu bukan yang gebrak-gebrak podium. Itu bukan tegas, tapi marah-marah," ujar Hasto.

Hasto juga menyindir soal yang rekam jejak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Kita harus punya pemimpin yang memiliki komitmen pada isu-isu HAM dan itu ada di Ganjar-Mahfud."

"Tapi yang di sana masih malu-malu karena masa lalu," ungkapnya.

Selain menyindir capres tertentu, Hasto juga menyindir cawapres yang dinilai mengambil jalan pintas untuk menjadi pemimpin dengan cara merusak konstitusi.

"Mau jadi pemimpin kok mendompleng-dompleng, harus punya rekam jejak yang jelas dan integritas yang tinggi dulu," katanya.

Hasto meminta kader PDIP di Kabupaten Serang, khususnya Banten melalukan dor to dor nenjual nama baik Ganjar-Mahfud ke masyarakat.

"Mari kita ubah peta politik Banten untuk Ganjar-Mahfud. Kita bergerak bersama partai pengusung memenangkan Ganjar-Mahfud," pungkas Hasto.

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajak Kader Sulut Sosialisasikan Ganjar - Mahfud Figur Rajin Blusukan

Baca juga: Hasto Bicara Pertahanan dalam Debat Pilpres 2024: Seharusnya Pak Prabowo yang Memimpin

Baca juga: Jokowi Belum Beri Ucapan, Begini Tanggapan Hasto dan Ganjar di Momen HUT PDIP

Sempat Ajak Kader PDIP Sosialisasikan 'Kartu Sakti' Jokowi

Mengutip artitel Tribunnews.com dengan judul "Hasto Minta Kader PDIP Sosialisasikan 'Kartu Sakti' Jokowi", Hasto Kristiyanto sempat menyuarakan ajakan kepada kader partainya untuk menyosialisasikan kesuksesan program kartu sakti yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Hasto dalam kampanye terbuka PDIP untuk Pemilu 2019 di Plaza Timur Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019) lalu.

"Simpatisan kader partai dan juga relawan pak Jokowi jangan lupa sosialisasikan kartu sembako agar para ibu tidak galau, sosialisasikan juga kartu kuliah agar kita bisa cetak berjuta-juta sarjana untuk Indonesia juara," tutur Hasto.

Selain kartu tersebut, Hasto juga meminta kader PDIP mempromosikan kartu lain yang bakal dirilis jika Jokowi kembali terpilih.

"Karena itulah tidak hanya kartu prakuliah, tidak hanya kartu KIP.

Pak Jokowi juga mengeluarkan kartu yang namanya prakerja karena kita tahu kerja kerja kerja itu perjuangan pak Jokowi," tutur Hasto.

Video Terkait Program 'Kartu Sakti' Jokowi :

Berita ini diolah dari artikel Kompas.com/Tribunnews.com

Tautan:

https://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/03/31/hasto-minta-kader-pdip-sosialisasikan-kartu-sakti-jokowi

https://banten.tribunnews.com/2023/12/10/hasto-sindir-habis-prabowo-gibran-di-depan-kader-pdip-kabupaten-serang-banten-ini-katanya

https://nasional.kompas.com/read/2019/02/27/18385511/sekjen-pdi-p-sebut-program-3-kartu-baru-lahir-dari-kebiasaan-blusukan-jokowi

https://regional.kompas.com/read/2024/01/28/141021678/sekjen-pdi-p-sebut-program-kartu-jokowi-bagus-tapi-banyak-salah-sasaran

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved