Manado Sulawesi Utara
Pedagang di Kawasan Niaga 45 Manado Ngaku Pendapatan Berkurang Karena Musim Hujan
Seorang pedagang aksesoris bernama Afifa mengatakan, biasanya minimal ada 10 orang yang membeli dagangannya.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Musim hujan turut mempengaruhi sejumlah sektor.
Dampak cuaca ekstrem yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, akhir-akhir ini turut dirasakan sejumlah pedagang di Kawasan Niaga 45, Manado, Sulawesi Utara.
Mereka mengaku pendapatan mulai berkurang.
Baca juga: 5 Tips Berkendara Aman di Musim Hujan ala Honda
Seorang pedagang aksesoris bernama Afifa mengatakan, biasanya minimal ada 10 orang yang membeli dagangannya.
"Sekarang lima orang saja belum tentu," katanya ketika ditemui, Sabtu (20/1/2024).
Hal yang sama juga dirasakan seorang penjual bakso bernama Arif.
Jika tak hujan, ia bisa memperoleh pendapatan lebih dari Rp 1 juta per hari.
"Tapi kalau musim hujan begini ya sudah pasti berkurang. Paling tidak setengah (dari biasanya)," ujarnya.
Namun baik Afifa maupun Arif, tak bisa berbuat banyak karena menyangkut cuaca.
Setidaknya, mereka masih bersyukur kedatangan pengunjung dari sekitarnya.
"Paling kalau hujan begini biasanya yang datang buruh pelabuhan dan pegawai toko," tambah Arif.(*)
Fenomena Rojali Rohana di Manado, BPS Sulut: Sektor Perdagangan Pakaian Terkontraksi |
![]() |
---|
Apa Itu Rojali dan Rohana? Istilah yang Dikaitkan dengan Penurunan Daya Beli, Mewabah di Manado |
![]() |
---|
Fenomena Rojali Rohana di Manado, Omset Tenant Fesyen Megamall Menurun |
![]() |
---|
Jualan Sepi Jelang 17 Agustus, Pedagang Bendera di Manado: Masyarakat Kini Lebih Hemat |
![]() |
---|
Ratusan Orang di Manado Cerai Sepanjang Januari-Juli 2025, Masalah Ekonomi Jadi Penyebab Terbanyak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.