Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Travel

Wisata Ziarah ke Makam Johann Gootlieb Schwarz, Penginjil Jerman yang Dimakamkan di Langowan Sulut

Johann Gootlieb Schwarz meninggalkan banyak jejak di Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara. Selain patung, ada pula lapangan, gereja dan makam.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Makam Johann Gootlieb Schwarz, di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur. Johann Gootlieb Schwarz adalah seorang penginjil berkebangsaan Jerman. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Patung Schwarz di Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) akhir - akhir ini viral.

Medsos penuh dengan pergunjingan tentang patung yang berdiri di tengah pusat kota Langowan itu.

Debat kusir terjadi, mengenai siapa pembuat patung itu dan lainnya.

Amatan tribunmanado.co.id Kamis (18/1/2024), patung itu jadi tempat foto baru, baik warga Langowan maupun luar yang melintas di sana.

Makam Johann Gootlieb Schwarz, di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur.o09
Makam Johann Gootlieb Schwarz, di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur. Johann Gootlieb Schwarz adalah seorang penginjil berkebangsaan Jerman.

Johann Gootlieb Schwarz meninggalkan banyak jejak di Langowan.

Selain patung, ada pula lapangan, gereja dan makam.

Yang terakhir ini berada di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur.

Makam Schwarz dirawat dengan baik oleh warga Langowan

Tempat itu kerap jadi lokasi ziarah umat Kristen. 

Tribunmanado.co.id mengunjungi lokasi itu Kamis (19/1/2024) sore.

Sekilas bangunannya tak tampak seperti makam. 

Lebih terlihat mirip aula kecil. 

Relief di makam Johann Gootlieb Schwarz, Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur.
Relief di makam Johann Gootlieb Schwarz, Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur, Minahasa, Sulawesi Utara. Johann Gootlieb Schwarz adalah seorang penginjil berkebangsaan Jerman.

Cat ungu pada bagian luarnya sudah luntur. Beruntung pintu tak dislot.

Tribun masuk dan mendapati sebuah ruang kosong yang cukup luas. 

Jejeran makam ada pada jarak 7 meter dari pintu. Milik Schwarz paling tengah. 

Bentuknya mirip kubah dengan salib pada bagian atas.

Pada pusara Schwarz tertulis Rust Plaats Van Johann Gootlieb Schwarz 21 - 4 - 1800, 1 - 2 - 1859. Itu tulisan RIP dalam bahasa Belanda.

Samping kanan makam terdapat makam istri Schwarz dan seorang kerabatnya.

Sedang di kiri adalah makam yang diduga milik seorang penginjil lain. 

Di dinding belakang makam terdapat diorama yang melukiskan perjuangan Schwarz membawa injil ke Minahasa.

Pengunjung seperti dibawa ke lorong waktu menuju beberapa abad lalu, kala Schwarz yang berpakaian eropa menjumpai para penyembah Alifuru, menyembuhkan warga, mengunjungi rumah warga untuk mengabarkan injil dan mendirikan sekolah untuk anak - anak.

Makam itu cukup terawat. Lantainya bersih. Ada pula toilet. Lampu pada bagian tengah makam menyala terang.

Karangan bunga yang sudah tua menandakan makam tersebut masih sering didatangi warga untuk ziarah.

Informasi yang dihimpun tribunmanado, makam tersebut dirawat jemaat Gereja GMIM setempat.

Schawrz berjasa besar bagi Minahasa. Selain mengabarkan injil, ia juga getol memajukan pendidikan.

Ini menyebabkan pendidikan di Minahasa maju pesat di abad 18 dan 19.

Saat umumnya bangsa Indonesia masih udik, orang Minahasa telah mengenal pendidikan, keterampilan modern serta kesehatan.

Di tahun 1848, Schwarz berhasil mendirikan 15 sekolah dengan murid mencapai 1500 orang.

Perjuangan Schwarz membawa injil di tanah Minahasa tak mudah.

Di awal kedatangannya, Schwarz susah payah mempelajari bahasa Minahasa.

Itu teratasi setelah dia menikah dengan Contans yang mahir berbahasa Minahasa.

Namun kendala terus muncul. Warga setempat masih beragama Alifuru.

Pemimpin Langowan kala itu juga beragama Alifuru. Namun dia tak kenal menyerah.

Sedari kecil Schwarz tekun membaca Alkitab.

Ia terpengaruh dengan kisah penginjilan yang luar biasa dan yakin Tuhan telah memilihnya untuk tugas tersebut.

Upaya kerasnya berbuah manis.

Dari awalnya hanya empat orang yang dibaptis, dia kemudian berhasil membaptis 212 orang dan akhirnya pemimpin Langowan kala itu dibaptis.

Schwarz dikenal sangat ramah. Ia suka bergaul dengan orang Langowan.

Dia mengobati penyakit mereka serta mengajarkan berbagai ketrampilan.

Makanya saat ia meninggal, warga Langowan menguburkannya di pusat kota sebagai wujud penghormatan.

Pemerintah Kabupaten Minahasa menjadikannya lokasi wisata sejarah.

Tempat ini banyak didatangi turis asal Eropa. Salah satu yang pernah berkunjung adalah cucu Schwarz sendiri.

Jemmy seorang warga mengaku beberapa kali ziarah di lokasi itu.

"Biasanya kami datang disini bersama anggota gereja atau kolom," katanya.

Menurut dia, semangat Schwarz untuk membawa api injil harus dihidupkan di era kekinian.

"Api injil itu musti dinyalakan dan menerangi semua bidang kehidupan," katanya. (Art)

Kecelakaan Maut Hari Ini, 2 Orang Tewas, Bus Tabrakan dengan Fortuner yang Dibawa Remaja 16 Tahun

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved