Harga Rica di Kotamobagu Sulawesi Utara Hari Ini Jumat 12 Januari 2024, Rp 35 Ribu Per Kilogram

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak berikut ini harga rica atau cabai di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat 12 Januari 2024.

Penurunan drastis harga rica terjadi di Kotamobagu, Sulut.

Berdasarkan pantauan, harga rica di Kotamobagu, Sulawesi Utara turun drastis hari ini pada Jumat (12/1/2024).

Diketahui sebelumnya, harga rica di wilayah Sulawesi Utara sempat melambung tinggi mencapai Rp 200 ribu per kilogram.

Terkini harga rica di Kotamobagu, Sulawesi Utara turun drastis jadi Rp 35 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Rica di Sulawesi Utara, Turun Drastis

Cabai rawit atau rica kini mengalami penurunan harga.

Penurunan harga rica ini bisa dilihat di Pasar 23 Maret Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Hal ini seperti yang diungkapkan Siabi Kokunsi, pedagang di pasar tersebut.

Dirinya mengaku bila rica yang dijualnya kini dengan harga Rp 35 ribu per kilogram.

Wanita berusia 57 tahun ini mengaku bila sebelumnya harga rica masih di angka Rp 80 ribu per kilogram.

Namun kemudian mengalami penurunan harga sejak empat hari terakhir.

"Harganya, empat hari lalu itu Rp 80 ribu sebelumnya.

Kini sudah turun Rp 35 ribu per kilogram," terangnya.

Tidak hanya rica atau cabe rawit, cabe kriting juga ikut mengalami penurunan harga.

Ada pun harga dari cabe kriting yang dijual Siabi yakni Rp 30 ribu per kilogram.

Padahal, empat hari sebelumnya Siabi mengaku harga cabai keriting masih memiliki harga Rp 70 ribu per kilogram.

Kabar Baik Pembeli

Turunnya harga cabai rawit atau rica di Kotamobagu, Sulawesi Utara, merupakan kabar baik bagi pembeli.

Dari pantauan Tribun Manado, Jumat (12/1/2024), harga rica yang dijual di Pasar 23 Maret Kotamobagu, Sulawesi Utara, turun.

Untuk harga rica sekarang dijual dengan harga Rp 35 ribu per kilogram.

Dari informasi yang didapatkan dari pedagang, harga rica baru turun sekitar empat hari yang lalu.

Misalnya Sumiati, seorang pembeli, mengaku turunnya harga rica menjadi kabar baik untuknya.

Menurut Sumiati, beberapa waktu lalu harga rica masih sulit dijangkau oleh pembeli karena dianggap mahal.

"Yaa ini (harga rica turun) jelas kabar baik.

Karena waktu itu (beberapa hari waktu lalu) harga rica masih tinggi," ungkapnya.

Namun, dirinya tak kaget dengan harga rica yang sudah turun saat ini.

Menurutnya, penurunan harga rica memang akan terjadi setelah momen perayaan pergantian tahun seperti kemarin.

"Tapi tidak kaget.

Memang dari dulu seperti ini.

Kadang naik kalau hari-hari besar atau perayaan.

Habis itu, kembali turun," ucapnya.

Siabi Kokunsi, seorang pedagang di Pasar 23 Maret Kotamobagu membeberkan penyebab harga rica turun.

Menurut Siabi, faktor yang menyebabkan harga rica turun adalah stok rica yang sudah banyak di pasaran yang mudah ditemukan.

Siabi mengatakan bila hal ini tidak lepas dari banyaknya petani yang memanen rica saat ini.

"Sekarang banyak petani yang menjual, kalau dulu waktu harga tinggi justru petani yang menjual kurang," ungkapnya.

Siabi mengaku bila harga rica yang turun telah berlangsung sejak empat hari yang lalu.

Kini harganya menurun drastis bila dibandingkan beberapa hari yang lalu.

"Harganya, empat hari lalu itu Rp 80 ribu sebelumnya.

Kini sudah turun Rp 35 ribu per kilogram," terangnya.

Untuk varian rica yang dijual Siabi adalah rica lokal yang dibelinya dari sesama pedagang yang ada di pasar 23 Maret Kotamobagu.

Akibat dari harga rica yang turun drastis, pendapatan Siabi pun ikut merosot.

Bahkan, dirinya mengaku bila dagangannya susah habis dalam sehari.

"Turun juga pendapatan.

Susah untuk habis sekarang.

Lebih dari setengah pendapatan turun.

Cuma habis setengah stok yang dijual," katanya sambil menutup pembicaraan.

(TribunManado.co.id/Diki)

Baca Berita Tribun Manado di Google News