Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Natal di Sulawesi Utara

Pulang untuk Naik Bendi, Tradisi Natal Unik di Kampungnya Ibu Prabowo Subianto

Pasiar bendi tahun ini meriah kendati jumlah bendi yang ikut sudah jauh berkurang ketimbang beberapa tahun lalu.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Tradisi Natal pasiar bendi di Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (26/12/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Warga Langowan, Minahasa, terus melestarikan tradisi pasiar bendi untuk merayakan Natal.

Pasiar bendi adalah tradisi menaiki kereta kuda (bendi) untuk keliling daerah atau mengunjungi keluarga.

Selasa (26/12/2023), tradisi pasiar bendi kembali digelar.

Pasiar bendi tahun ini meriah kendati jumlah bendi yang ikut sudah jauh berkurang ketimbang beberapa tahun lalu.

Berdasarkan pengamatan tribunmanado.co.id, bendi berarak dari seputaran Gereja Schwarz hingga ke perbatasan Langowan-Kakas.

Macet terjadi di pusat Kecamatan Langowan karena bendi berpapasan dengan sesama dan kendaraan lain.

Selain itu, bendi harus menembus deretan manusia yang memadati lokasi itu.

Bendi tampak penuh dengan penumpang yang biasanya adalah sekeluarga.

Bendi hari itu juga penuh gaya, dihias dengan bendera serta pernak-pernik lainnya.

Tradisi pasiar bendi menarik diaspora Langowan kembali ke tanah kelahirannya.

Baca juga: Chord Kuasa-Mu Terlebih Besar - NDC Worship - Kunci Gitar G

Baca juga: Ziarah Kubur, Tradisi Natal dan Tahun Baru yang Masih Terjaga di Sulawesi Utara

Diketahui, banyak orang Langowan yang mengadu nasib di negeri Paman Sam. 

Di sana mereka kebanyakan menjadi pekerja swasta dan gereja.

Ada pula yang sukses jadi pengusaha hingga menjadi marinir dalam US Seals.

Ada yang menekuni pekerjaan informal tapi berkelas, seperti tukang rumput artis Hollywood.

"Saya naik bersama keluarga," kata Steven kepada tribunmanado.co.id.

asfdngkjbgnfkjn
Tradisi Natal pasiar bendi di Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (26/12/2023).

Steven sudah bermukim cukup lama di Manado.

Saat Natal, ia balik Langowan dan tak melewatkan kesempatan naik bendi.

"Sejak kecil saya sudah terbiasa naik bendi saat Natal," katanya.

Hal senada dikatakan Meidi.

Warga Bolmong ini mengaku tak lengkap rasanya jika tak naik bendi saat Natal.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Besok Rabu 27 Desember 2023, Info BMKG 30 Wilayah Ini Waspada

Baca juga: Hari Kedua Ibadah Natal, Polresta Manado Perketat Pengamanan: Kami Beri Rasa Aman

Meidi ingin naik bendi sepuasnya tahun ini hingga menyewa untuk tiga trip.

"Satu trip saya bayar Rp 50 ribu," ujar dia.

Banyak orang Langowan di perantauan yang pulang kampung hanya demi naik bendi.

Mereka berasal dari beberapa daerah di Sulut, luar Sulut, bahkan luar negeri.

Meidi menilai tradisi pasiar bendi tidak semarak beberapa tahun lalu.

Pasiar Nae Bendi tradisi Natal khas Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara.
Pasiar Nae Bendi tradisi Natal khas Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara. (tribunmanado.co.id/Petrick Imanuel)

Ia berharap tradisi ini tidak punah.

"Harus terus dilestarikan karena ini positif, menjalin tali silaturahmi serta untuk tujuan pariwisata," katanya.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved