Mahasiswa Sulut Tewas di Makassar
Sosok Mayat Mahasiswa Unhas yang Ditemukan di Makassar, Ternyata Berasal dari Bolsel Sulawesi Utara
Sosok mayat mahasiswa Universitas Hasanuddin yang ditemukan di Makassar disebut berasal dari Sulut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok mayat ditemukan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/12/2023) malam.
Penemuan mayat tersebut bertempat di indekos yang ada di jalan Perintis Kemerdekaan VII, Kecamatan Tamalanrea.
Dikabarkan sosok mayat tersebut merupakan seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar.
Identitas mayat yang ditemukan itu pun terungkap.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsekta Tamalanrea Kompol Andi Alimuddin.
Sosok mayat itu berinisial BMZ, usia 22 tahun.
“Kita masih sidik (penyebabnya). Mayat sudah di (RS) Bhayangkara, sejauh ini tak tanda kekerasan.” ujarnya setelah evakuasi korban dari TKP ke Jl Mappaouddang, Makassar.
Informasi yang dihimpun Tribun-Timur.com, mayat itu adalah Muhammad Zulkifli.
Ia adalah mahasiswa semester akhir di program studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin, Makassar.
Zul, sapaan di kosanya, tercatat mahasiswa angkatan 2019.
Almarhum sudah memasuki tahun keempat menyewa kamar kos di lantai tiga.
Kos itu dibayar tahunan orangtuanya dari kampung, Sulawesi Utara.
Zulkifli kuliah di Makassar dan tamat SMA di Kabupaten Bolaang Mogondow Selatan (Bolsel), sekitar 231 km sebelah selatan Kota
Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara.
Mayat Zul ditemukan melalui aroma bangkai dari kamarnya di lantai III.
Aroma menyengat itu awalnya dicium penghuni baru, mahasiswa.
Dia lalu melaporkannya ke pengelola harian kos, termasuk diteruskan ke pemilik, Imal Yakin.
Saat ditemukan kali pertama, kondisi tergeletak di atas karpet.
Kacamata minus masih melekat di muka.
Sebelum ditemukan meninggal oleh tetangga kamarnya, Zul, sudah sepekan lebih tak ‘berkeliaran” dan tak terlihat di kos.
Teman se-kos menanggap, Zul hanya berdiam diri di kamar.
“Kalau dari tetangga kamarnya, almarhum sudah tidak keluar kamar sekitar dua minggu", ungkapnya saat diwawancarai, Jumat (15/12) .
Zul termasuk penghuni lama.
Ia kos sejak semester awal,
Rekan sekos menngenalnya sebagai pendiam dan tertutup.
Selain saksi dan penemu mayat, polisi sudah memintai keterangan Imal Yakin, pemilik kos.
Dugaan sementera, Zul sudah meninggal sejak pekan lalu.
Ini terkonfirmasi dari kondisi tubuh Zulkifli yang sudah membengkak dan berbau bangkai.
“Kita kira awalnya, bangkai tikus. Tapi lain-lain,” kata rekan sekos di lantai II.
Bahkan, dari cerita dan informasi sejumlah saksi, saat dievakuasi dari tempat tidurnya, mayatnya sudah ada belatung putih.
Kapolsek Tamalanrea Andi Alimuddin, Jumat (15/12/2023) siang mengkonfirmasikan, penemuan mayat dilaporkan pemilik dan tetangga kamar kos, Kamis (14/12/2023) malam.
“Kita masih selidiki, sejauh ini di mayat tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.”
Pihak pengelola kos di Tamalanrea, juga sudah mengabari pihak keluarga di Bolmon Selatan, Sulut.
Selama tujuh semester ngekos, Zul termasuk sosok pendiam, jarang bergaul sesama teman kos, dan termasuk pribasdi tertutu.
“Hanya senyum dan menyapa secukupnya. Mungkin karena teman kos lamanya sudah selesai dan pindah mi,” kata Imal.
Ilmal menyebut korban diketahui sudah tidak keluar kamar sejak dua minggu lalu.
Cerita penemuan mayat mahasiswa berinisial BMZ tersebut berawal dari laporan tetangga kamar korban yang mencium aroma tak sedap dan diduga berasal dari kamar korban.
"Awalnya kan ini ada penghuni baru, ini melapor katanya ada bau busuk jadi saya coba cek sekitarnya, saya coba cari-cari memang sumber baunya dari kamarnya ini almarhum", ungkapnya.
Sekitar pukul 21:00 Wita, selepas Isya, Ilmal dan sejumlah penghuni kos lantas mengecek kamar yang terkunci dari dalam.
Sekitar pukul 22:00 WITA, disaksikan penghuni lain, Ilmal pun mencoba mendobrak.
Betapa kagetnya, ia menemukan mayat BMZ dengan kondisi tergeletak di atas karpet.
"Kalau ditanya kondisinya yah pada umumnya saya ndak bisa jelaskan tapi sudah ada belatung", sambungnya
Ilmal lantas melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat.
Sekitar pukul 23:00 Wita polisi datang memeriksa dan memasang garis polisi di area TKP.
Selanjutnya, sekitar pukul 00:30 WITA Tim Dokpol dan Inafis Polda Sulsel datang dan memeriksa kondisi korban.
Baca Berita Lainnya di Google News
Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.