Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kronologi Kecelakaan Maut, Pengendara Motor Jatuh hingga Tewas Setelah Tabrak 3 Pelajar

Terjadi kecelakaan maut di Desa Patane V, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Editor: Tirza Ponto
Istimewa
Ilustrasi kecelakaan - Terjadi kecelakaan maut di Desa Patane V, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Desa Patane V, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Adapun kecelakaan maut itu melibatkan sebuah sepeda motor.

Kendaraan tersebut menabrak tiga pelajar.

Akibatnya sang pengendara motor bernama Girsang Marpaung (53) tewas.

Ia diketahui mengalami luka benturan di bagian kepala belakangnya.

Kejadian nahas itu terjadi pada Selasa (21/11/2023) malam.

Kronologi kecelakaan

Kasat Lantas Polres Toba, Iptu Rapindo Gunawan mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 22.30 WIB.

Awalnya korban yang mengendarai sepeda motor Honda Supra X, melaju dari arah Medan menuju Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.

"Setibanya di lokasi diduga pengendara kurang hati-hati dan lalai tidak memperhatikan tiga orang pejalan kaki yang merupakan pelajar, sedang berjalan di pinggir badan jalan, lalu motor korban menabrak ketiganya," ujar Rapindo dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).

Akibat peristiwa ini, korban terjatuh dan terempas di badan jalan, lalu mengalami benturan di kepala bagian belakang.

"Lalu mengalami luka lecet di kaki sebelah kiri dan kedua telinga mengeluarkan darah, (korban pun) meninggal di lokasi kejadian,'' ujar Rapindo

Rapindo mengatakan inisial pelajar yang tertabrak yakni RS (15), dia mengalami luka benturan di kepala, luka lecet di kaki dan kini dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Porsea.

Korban lainnya RT (14) hanya mengalami luka ringan di bagian betis. Lalu korban terakhir DM (16) tidak mengalami luka.

Cara Menghindari Kecelakaan

Saat ini jalan raya merupakan salah satu tempat yang tidak aman terutama untuk pengemudi kendaraan bermotor.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkapkan, pengendara harus menyadari bahwa jalan raya merupakan tempat berbahaya, otomatis ada tingkat kewaspadaan terhadap kemungkinan kecelakaan meningkat.

“Jika tahu bahwa aktivitas berkendara merupakan hal yang berbahaya, kewaspadaan pasti akan meningkat.

Kesadaran ini membuat pengemudi mempersingkat waktu di jalan raya,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Setidaknya, ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.

1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.

2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.

3. jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.

4. Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.

5. Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Segera jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.

6. Antisipasi blindspot pada kendaraan.

7. Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.

8. Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.

9. Jangan lawan arus.

10. Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.

(*)

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut, Mobil Satpol PP Tabrak Pengendara Motor, 2 Orang Tewas

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita lainnya di: Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved