Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel Palestina

Israel dan Hamas Setuju Lakukan Gencatan Senjata, Disepakati PM Netanyahu, 50 Sandera Dibebaskan

Israel dan Hamas Setuju Lakukan Gencatan Senjata. Disepakati PM Benjamin Netanyahu. 50 sandera dibebaskan.

Editor: Frandi Piring
Foto Kolase Dok. AFP-Said Khatib/Anas Baba
Israel dan Hamas Setuju Lakukan Gencatan Senjata, Disepakati PM Netanyahu, 50 Sandera Dibebaskan. Potret Kolase Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. 

dengan alasan kemanusiaan, serta perempuan Israel Nurit Cooper (79) dan Yocheved Lifshitz (85) pada 23 Oktober.

Sebelumnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Selasa (21/11/2023), mengatakan bahwa pihaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

"Kami hampir mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata," kata Haniyeh dalam sebuah posting di Telegram, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Hamas Hampir Capai Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel

PM Israel Benjamin Netanyahu Klaim Tentaranya Bantu Evakuasi Bayi di RS Gaza

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyebut pasukannya membantu bayi dan mengevakuasi warga di RS AL Shiga Gaza pada hari Minggu, (12/11/2023).

Namun klaim Bibi, sapan Netanyahu itu dibantah warga, perawat dan dokter yang terjebak di rumah sakit Al-Shifa Gaza. 

Disebutkan, penembakan justru terus berlangsung di luar rumah sakit di mana inkubator terbengkalai tanpa listrik, dan persediaan penting semakin menipis.

PM Israel Benjamin Netanyahu juga diketahui menolak desakan untuk gencatan senjata dengan pengecualian pembebasan semua hampir 240 sandera yang ditangkap Hamas dalam serangan 7 Oktober yang memicu perang.

Diketahui, bahwa sehari setelah Netanyahu mengatakan Israel menghantam dengan "kekuatan penuh" untuk menghabisi kelompok Hamas yang 16 tahun memerintah Gaza, warga melaporkan serangan udara dan tembakan berat, termasuk di Rumah Sakit Shifa.

Tanpa bukti, Israel menuduh Hamas menyembunyikan pos komando di dalam dan di bawah rumah sakit.

Tudingan Israel ini dibantah oleh Hamas dan staf rumah sakit.

"Mereka berada di luar, tidak jauh dari gerbang," kata Ahmed al-Boursh, seorang warga yang berlindung di sana.

Generator terakhir rumah sakit kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu, menyebabkan kematian tiga bayi prematur dan empat pasien lainnya, menurut Kementerian Kesehatan. Dikatakan ada 36 bayi lain yang berisiko meninggal.

Militer Israel mengklaim telah menempatkan 300 liter bahan bakar dekat rumah sakit Shifa hari Minggu malam, (12/11/2023) untuk generator darurat yang memberi daya listrik pada inkubator bayi prematur dan mengkoordinasikan pengiriman dengan pejabat rumah sakit.

Namun, militer Israel mengatakan Hamas mencegah rumah sakit menerima bahan bakar itu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved