Heboh di Kotamobagu
Oknum Polisi di Kotamobagu Diduga Peras Pengendara, Minta Uang Rp 5 Juta, Catut Nama Wakapolres
Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas diduga meminta uang Rp 5 juta kepada pengendara.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara.
Oknum Polisi di Satlantas Polres Kotamobagu diduga melakukan pemerasan kepada pengendara.
Oknum polisi itu diduga meminta uang dengan mengatasnamakan restorative justice.
(Restorative Justice atau keadilan restoratif merupakan sebuah upaya penyelesaian hukum dengan cara kesepakatan bersama.
Restorative Justice diatur dalam Peraturan Polri Nomor 8 Tahun 2021.
Dalam pasal 1 disebutkan bahwa Restorative Justice adalah penyelesaian tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil melalui perdamaian dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula.(Kompas.com).
Oknum polisi yang kemudian diketahui adalah Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas diduga meminta uang Rp 5 juta kepada pengendara.
Namun pengendara berinisial AA warga Kota Kotamobagu tidak menyanggupinya.
Kemudian ada negosiasi hingga akhirnya yang diminta dikurangi menjadi Rp 2.5 Juta.
Ipda Ronald Palembatas Akui Telah Terima Rp 2.5 Juta
Kepada tribunmanado.co.id, Ipda Ronald Palembatas mengaku memang telah menerima uang Rp 2.5 juta dari pengendara inisial AA.
Namun dijelaskan Ipda Ronald, uang tersebut sebagai tanda permintaan maaf dari AA kepadanya dan pimpinannya.
"Uang tersebut untuk pengobatan saya. Dan sudah ada kesepakatan damai dengan dia (AA)," ujar kanit.
Kanit Turjawali mengaku, dirinya menjadi korban penabrakan oleh AA saat sedang melaksanakan tugas.
Pengakuan Pengendara Inisial AA
Warga inisial AA adalah pengendara di Kotamobagu yang diduga jadi korban pemerasan oknum polisi di Sat Lantas Polres Kotamobagu.
AA juga disebut telah melakukan penabrakan terhadap anggota polisi yang sedang bertugas.
Berikut penjelasan AA kepada tribunmanado.co.id Selasa 7 November 2023 malam.
Dia mengungkap kronologi kejadian hingga bagaimana Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas meminta uang Rp 5 juta kepadanya.
Berikut pengakuan lengkap warga inisial AA.
Kronologi Kejadian
AA menceritakan kejadian saat dirinya tak sengaja menyenggol anggota polisi yang sedang bertugas.
Saat itu Selasa 29 Agustus 2023 sore, AA mengendarai mobil milik perusahaan swasta tempat dia bekerja.
Di dalam mobil dia bersama dengan rekan kerjanya.
Saat akan melewati Jalan di Depan Pengadilan Negeri Kotamobagu, AA mengaku kaget dengan adanya kegiatan yang digelar Sat Lantas Polres Kotamobagu.
Kata AA, kendaraan saat itu berjalan dengan kecepatan rendah.
AA mengaku panik dengan kondisi tersebut.
"Saat akan menggunakan sabuk, tanpa sengaja mobil oleng sedikit dan menyenggol Kanit Turjawali Ronald Palembatas," ujar AA.
AA mengakui dirinya saat itu hanya membawa STNK mobil kantor, sedangkan SIM tertinggal di dalam mobil pribadinya yang diparkir di kantor tempat dia kerja.
"Saya pun ditilang. Selain tidak lengkap surat berkendara. Kata kanit, saya juga telah menabrak anggota yang sedang bertugas. Padahal menyenggol. Saya lihat kena tangan dia.
Dari hati saya bilang, saya tidak ada niat untuk menyenggol atau pun sampai menabrak. Itu semua tanpa disengaja," ujar AA.
Setelah ditilang mobil kantor ditahan, AA pun kembali ke kantor tempat kerja dengan naik bentor.
AA kemudian melaksanakan kegiatan pekerjaannya seperti biasa.
Dua hari setelah kejadian, AA datang ke Kantor Sat Lantas Polres Kotamobagu untuk mengecek dan menanyakan bagaimana mobil kantor perusahaan tempat kerja AA bisa keluar.
AA pun bertemu dengan Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas.
"Saya temui pak kanit di ruangannya. Kata kanit saya bukan hanya tidak membawa SIM saat berkendara tetapi juga saya dituduh telah menabrak anggota polisi yang sedang bertugas, lagi-lagi saya mengatakan itu menyenggol dan tanpa sengaja.
"Kemudian kanit mengatakan kalau biasa hal hal begini biasa dengan pak wakapolres itu biasa 5 ribu.
Maksudnya sebagai uang permintaan maaf kepada wakapolres dan uang berobat pak kanit itu uang Rp 5 juta.
Saya mengatakan bahwa saya tidak punya uang seperti (jumlah) itu. Tapi pak kanit bilang silakan cari dulu. Koordinasi dengan pihak kantor," ujar AA.
Beberapa hari kemudian tepatnya pada Senin 11 September 2023, AA mengaku dihubungi Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas.
"Pada 11 September 2023 Kanit Turjawali kembali menghubungi saya via telepon. Katanya So bagimana dang (sudah bagaimana). Apakah sudah ada jawaban dari pihak kantor atau bagaimana.
Kanit kemudian mengatakan, dia sudah koordinasi dengan pimpinan dan dari pimpinan sudah ini (menurunkan menjadi) Rp 2.5 juta dan saya diminta bayar denda tilang Rp 250 ribu.
Katanya itu sudah negosiasi. Supaya itu oto somo keluar (dikeluarkan)
Saya kemudian sampaikan lagi bahwa saya tidak punya uang meski sudah diturunkan menjadi Rp 2.5 juta. Tapi saya bilang saya mau usaha dulu, mau koordinasi dengan istri," ujar AA.
Pinjam Uang dan Gadaikan Gelang Istri untuk Penuhi Permintaan Kanit
AA pun melakukan usaha untuk mencari uang Rp 2.5 juta seperti yang diminta Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas.
AA mengatakan dirinya sampai meminjam uang dan menggadaikan gelang emas milik istrinya untuk penuhi permintaan tersebut.
"Sore harinya (11 September 2023) sekira jam 4 (Pukul 16.00 Wita). Saya kemudian ke Kantor Sat Lantas untuk memberikan uang Rp 2.5 juta.
Saat bertemu (lagi) dengan kanit, dia meminta SIM, STNK dan uang Rp 2.5 juta. Katanya kanit, ini dia akan bawa untuk menghadap wakapolres.
Saya kemudian pulang dan menunggu kabar. Katanya aktifkan terus hanphone saya. Saya kemudian balik ke kantor saya.
Sekira Pukul 18.00 Wita, kanit menelepon, katanya datang saja ke depan polres untuk mengambil kunci mobil (mobil kantor tempat AA bekerja). Setelah itu saya pun mengambil dan mengeluarkan mobil kantor perusahaan tempat saya bekerja dari Kantor Sat Lantas Polres Kotamobagu," ujar AA.
Ancam Akan Cabut KTA Satpam Milik AA
Sebelum AA memberikan uang Rp 2.5 juta, AA mengungkapkan bahwa sempat ada perkataan dari Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas yang membuatnya menjadi tidak tenang.
"Katanya kalau saya tidak sanggup, bagaimana kalau berproses jo, proses hukum. Lagi-lagi kata kanit, saya telah menabrak petugas yang sedang operasi. Padahal saya mau tegaskan lagi itu menyenggol dan itupun tidak sengaja.
Kata kanit, kalau kita tidak sanggupi dia bisa cabut izin KTA Satpam yang saya punya.
Dia bilang saya nantinya tinggal kerja kebun (kalau KTA dicabut).
Kata kanit, dia bisa telepon pimpinan di polda untuk cabut KTA saya," ujar AA.
Curahan Hati AA
AA mengatakan, dirinya hanyalah pekerja biasa yang boleh dikatakan masih susah.
"Kalaupun memang saya telah merugikan kanit maka saya menyampaikan permohonan maaf.
Saya ini kasihan orang susah sudah dibikin susah seperti ini," ujar AA.
AA kemudian mengatakan jika memang benar kanit mengalami luka karena perbuatannya maka dia bisa menyanggupi sesuai dengan keadaan dari kanit.
"Saya bertemu dengan kanit. Saya lihat tangan sebelah kanannya baik-baik saja. Dia masih terlihat sehat.
Kalau memang mau berobat sesuai keadaan. Paling saya bisa memberikan Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
Tapi yang terjadi, kanit minta uang Rp 5 juta dan turun menjadi Rp 2.5 juta.
Itu uang saya dapatkan dari pijaman. Rp 1 juta pinjam dan Rp 1.5 gadaikan gelang milik istrinya," ujar AA.
AA pun berharap Kepolisian yang ada di Kota Kotamobagu bisa benar-benar menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.
"Harapan saya janganlah mempersulit masyarakat.
Kami ini hanya pegawai swasta, kasihan. Orangtua saya susah kong mau dibikin susah lagi seperti ini.
Saya harap ini hanya terjadi kepada saya. Saya sebenarnya tidak terima dengan kondisi ini, tapi mau bagaimana lagi, mobil kantor ditahan karena saya dan saya juga takut KTA saya dicabut," ujar AA.
Terkait Catut Nama Wakapolres
Terkait nama wakapolres yang diduga dicatut oleh kanit untuk meminta uang kepada pengendara dibantah oleh Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas.
Katanya itu tidak benar.
"Saat itu wakapolres sebagai pimpinan hanya menanyakan perkembangannya seperti apa," ujar kanit.
Tanggapan Wakapolres Kotamobagu Kompol Arie Prakoso
Nama wakapolres terbawa-bawa pada perbuatan diduga pemerasan yang diduga dilakukan Kanit Turjawali Satlantas Polres Kotamobagu Ipda Ronald Palembatas terhadap seorang pengendara di Kota Kotamobagu.
Terkait hal itu, berikut tanggapan Wakapolres Kotamobagu Kompol Arie Prakoso.
Wakapolres Kotamobagu Kompol Arie Prakoso mengaku kaget dengan info yang tersebar.
"Saya juga kaget, kenapa nama saya dibawa-bawa," ujar wakapolres.
Dia pun menegaskan bahwa dirinya tidak menyuruh anggotanya untuk meminta uang kepada pengendara dan dia tidak menerima uang.
"Tidak ada sepeserpun saya menerima uang tersebut," ujar wakapolres.
Lanjut wakapolres, dirinya sudah menegur yang bersangkutan (kanit).
"Sudah saya panggil dan saya tegur," ujar wakapolres.
Tanggapan Kapolres Kotamobagu
Kapolres Kotamobagu AKBP Dasvery Abdi, SIK pun sudah memberikan tanggapan terkait info heboh ini.
Kapolres Kotamobagu mengatakan akan memproses hal ini.
"Sudah ada pemanggilan kepada bersangkutan (kanit).
Kalau terbukti kita akan berikan sanksi. Akan diperiksa terlebih dahulu.
(informasi yang dia terima) jadi uang itu hasil kesepakatan antar keduanya dan itu sebagai uang pengobatan.
Sampai saat ini, tidak ada laporan dari korban.
Kita Proaktif. Kita sudah lakukan pemanggilan dan sekarang lagi penyelidikan," ujar kapolres. (dik)
polisi
oknum
Kotamobagu
Sulawesi Utara
pemerasan
tabrak
senggol
Ronald Palembatas
Dasvery Abdi
Arie Prakoso
Siapa Pemilik Sirup Marjan? Minuman yang Iklannya Selalu Jadi Pertanda Datangnya Ramadhan |
![]() |
---|
Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas, 7 Polisi Diamankan Propam: Salah Satunya Perwira Menengah |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Alasan Pilot Militer Sering Ucapkan “Roger”, Ini Maknanya dalam Dunia Penerbangan |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap, Affan Driver Ojol yang Dilindas Rantis Brimob Ternyata Tulang Punggung Keluarga |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Ternyata Immanuel Ebenezer Tak Hanya Lakukan Pemerasan, Namun Terima Gratifikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.