Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel Palestina

Tak Ada Hentinya, Israel Bombardir Tempat Pengungsian di Gaza Tewaskan Puluhan Orang

Kabar Terbaru, Israel Bombardir Tempat Pengungsian di Gaza Tewaskan Puluhan Orang.

Editor: Frandi Piring
DPA/FADI WAEL ALWHIDI via DW INDONESIA
Kabar Terbaru, Israel Bombardir Tempat Pengungsian di Gaza Tewaskan Puluhan Orang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terus lancarkan serangan, Israel  membombardir tempat pengungsian Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah pada Sabtu (4/11/2023) malam waktu setempat.

Dalam serangan Israel tersebut dikabarkan menewaskan 30 orang lebih.

"Lebih dari 30 orang (tewas) tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah akibat serangan di kamp Al-Maghazi," jelas juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Hamas mengatakan Israel telah "secara langsung" mengebom rumah-rumah warga, seperti dalam sebuah pernyataan yang diposting di Telegram.

Pihak Hamas mengeklaim, sebagian besar korban tewas dalam serangan tersebut adalah wanita dan anak-anak.

"Serangan udara Israel menargetkan rumah tetangga saya di kamp Al-Maghazi,

rumah saya di sebelahnya runtuh sebagian," kata Mohammed Alaloul (37), seorang wartawan yang bekerja untuk kantor berita Turkiye, Anadolu Agency.

Alaloul menyampaikan kepada AFP, bahwa putranya yang berusia 13 tahun, Ahmed, dan putranya yang berusia 4 tahun, Qais, terbunuh dalam serangan tersebut, bersama dengan saudara laki-lakinya.

Sementara, istri, ibu, dan dua anaknya yang lain mengalami luka-luka.

Seorang juru bicara Militer Israel mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah Pasukan Pertahanan Israel telah beroperasi di daerah tersebut pada saat pengeboman terjadi.

Serangan sebelumnya

Israel bukan kali ini saja pernah menyerang kamp pengungsi di Gaza.

Sebelumnya, serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia bahkan menewaskan 195 orang dalam waktu kurang dari 24 jam pada Rabu (1/11/2023).

Dilaporkan Al Jazeera, selain 195 korban tewas, ada 120 orang yang hilang dan sedikitnya 777 orang luka-luka akibat serangan itu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun telah menyebut serangan Israel di Jabalia ini mengerikan, sedangkan Komisaris Tinggi HAM PBB dapat menganggapnya sebagai kejahatan perang.

Akan tetapi, Israel mengeklaim serangan itu menargetkan komandan Hamas.

Kementerian Kesehatan Gaza pun mengecam serangan Israel ke kamp pengungsi Jabalia.

"Ini pembantaian yang dilakukan Israel," ungkap kementerian itu, dikutip dari kantor berita AFP.

Puluhan sandera Hamas tewas

Sebuah rekaman menunjukkan tank dan tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza Utara dirilis pada Sabtu (4/11/2023).

Selain itu, Israel juga menunjukkan rekaman monokrom serangan Angkatan Udara Israel di Jalur Gaza.

Hal ini terjadi ketika pasukan Israel telah mengepung kota Gaza dan telah mendesak warga sipil supaya berpindah ke selatan.

Militer Israel mengatakan bahwa selama beberapa hari terakhir ada banyak upaya serangan terhadap pasukan IDF.

Serangan tersebut datang dari terowongan dan kompleks militer di Jalur Gaza Utara.

Hingga kini Israel tak akan berhenti membombardir Gaza, Palestina, sebelum Hamas berhasil dihancurkan.

Gencatan senjata yang diserukan publik global tak berpengaruh apapun terhadap kebijakan perang di bawah pemerintah Netanyahu.

Bahkan sekutu Amerika Serikat mendukung serangan Israel dengan klaim sebagai upaya membela diri.

Namun, kenyataannya serangan tersebut menimbulkan korban jiwa dari kalangan sipil.

Tak terkecauli orang Israel yang dijadikan sandera oleh Hamas.

Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas mengatakan 60 sandera tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.

"Masih ada 23 jenazah (sandera) yang hilang di bawah reruntuhan,” kata Abu Obeida seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Menurut dia, sulit menjangkau 23 jenazah tersebut karena Israel tak berhenti membombardir Gaza.

“Sulit menjangkau jenazah mereka karena agresi brutal Gaza sedang berlangsung,” sambungnya. 

Brigade Al-Qassam mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa mereka menyandera 200-250 orang, termasuk tentara dan warga sipil.

Tentara Israel mengatakan ada 242 warga Israel yang ditahan di Gaza oleh kelompok perlawanan Palestina.

Israel tak akan menghentikan serangan hingga Hamas dihancurkan hingga ke akar.

Dikutip Aljazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tegas menolak seruan gencatan senjata dengan Hamas.

Ia menegaskan bahwa gencatan senjata itu adalah bagian dari “poros kejahatan” dengan Iran.

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani memperingatkan pada hari Sabtu bahwa serangan udara Israel di Gaza mempersulit kemungkinan pembebasan tahanan.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya ke Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober.

Warga Palestina di Kota Gaza diminta tentara Israel untuk mengungsi karena pemboman terus berlanjut dan tidak ada jalan keluar yang aman.

Hingga saat ini, 9500 orang tewas di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. Di antaranya 3.900 anak-anak dan 2.509 perempuan.

Sementara lebih dari 1.400 orang tewas di Israel.

Baca juga: Nama 4 Tentara Israel yang Baru Saja Tewas di Gaza Melawan Hamas, Dua Luka-luka

Tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved