Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Matius 27:1-10, Menyesal dan Bertobat

Pertobatan berarti perubahan hati dan tekad untuk meninggalkan dosa. Sedangkan penyesalan hanya berarti perasaan menyesal.  

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
pixabay.com
Renungan Harian Kristen Matius 27:1-10, Menyesal dan Bertobat 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Dalam Alkitab kita diminta untuk merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.

Banyak saat ini renungan harian Kristen yang bisa digunakan untuk mengetahui kehendak Tuhan dalam Alkitab.

Satu di antaranya yang berjudul Menyesal dan Bertobat.

Baca juga: Renungan Harian Keluarga Kristen, Amos 3:1, Umat yang Mendengar

Ayat Alkitab diambil dalam Matius 27:1-10.
 
Tidak seorang pun yang luput dari kesalahan. Setiap manusia pernah melakukannya dan menyesalinya. Tetapi, apakah penyesalan saja cukup untuk menyelesaikan kesalahan?
 
Pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot membawa Yesus kepada para pemuka agama.

Kerja sama dan kompromi yang dilakukan oleh Yudas Iskariot menjadikan Yesus sebagai terdakwa yang akan dijatuhi hukuman mati (1-2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Ulangan 30:1-20, Tuhan Berikan Pilihan

Ketika Yudas sadar akan akibat perbuatannya, ia sangat menyesal dan mendatangi para imam untuk mengembalikan uang yang telah diterimanya (3).

Ia juga mengakui bahwa ia telah berdosa dan mengkhianati orang yang tidak bersalah (4).

Betapa sedihnya Yudas ketika ia mengetahui bahwa penyesalannya tidak bisa mengembalikan keadaan.
 
Kata penyesalan dalam teks ini menggunakan kata Yunani metamelomai. Penyesalan yang ditunjukkan oleh Yudas berbeda dengan pertobatan yang menggunakan kata metanoeo.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Amos 3:3, Janji Tuhan

Pertobatan berarti perubahan hati dan tekad untuk meninggalkan dosa. Sedangkan penyesalan hanya berarti perasaan menyesal.
 
Dalam pertobatan, seseorang akan berbalik dari dosanya kepada Allah.

Dalam penyesalan, efek sampingnya bisa berubah menjadi destruktif seperti yang dialami oleh Yudas Iskariot (5).

Di dalam pertobatan pasti ada penyesalan. Namun, di dalam penyesalan belum tentu ada pertobatan.
 
Dalam hidup ini, kita pasti pernah berbuat kesalahan.

Sama seperti Yudas yang mengambil keputusan keliru yang berujung pada penyesalan, demikian juga dengan kita.

Namun, ada satu hal yang dapat kita lakukan agar kita tidak terjatuh ke dalam penyesalan semata.
 
Ketika keputusan keliru telah diambil dan membuat kita menyesal, jangan sampai penyesalan membawa kita kepada tindakan yang bersifat menghancurkan diri sendiri (self-destructive).

Jika penyesalan hadir di dalam hati kita, apalagi jika penyesalan itu bisa mendatangkan dosa yang makin besar, maka janganlah kita pergi menjauhi Tuhan, tetapi rendahkanlah diri kita dalam pertobatan!

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved