Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen 1 Samuel 8:1-5, Siapa yang Salah?

Samuel dipanggil untuk melakukan berbagai tugas; sebagai hakim, imam, nabi, penasehat dan Allah bekerja secara luar biasa melalui Samuel.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
pexels.com
Renungan Harian Kristen 1 Samuel 8:1-5, Siapa yang Salah? 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jika ingin belajar soal penyertaan Tuhan dalam kehidupan, Alkitab adalah jawabannya.

Banyak hal yang bisa kita renungkan dan praktekkan dalam kehidupan dari kisah Alkitab.

Berikut rekomendasi renungan harian Kristen berjudul siapa yang salah?

Baca juga: Renungan Harian Kristen 2 Korintus 5:7, Hidup karena Percaya

Firman Tuhan : 1 Samuel 8:1-5

“Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.” (ay.3)

Ketika Samuel tua, Ia memilih anak-anaknya menjadi hakim atas Israel.

Tetapi anak-anaknya tersebut. menjadi hakim yang korup dan tidak hidup seperti Samuel, ayah mereka. (1 Sam.8:1-3).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Mazmur 19:2, Allah adalah Mulia

Apa yang dilakukan oleh Yoel dan Abia ini hampir sama seperti apa yang dilakukan oleh anak-anak imam Eli.

Tetapi dalam kasus Eli, kita tahu bahwa Eli dianggap bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anak-anaknya. (1 Sam.2:29-34).

Sejak masa kanak-kanak sampai dewasa, Samuel telah melayani Tuhan.

Allah telah memanggil, memilih dan membentuk Samuel sejak masih kecil.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Amsal 19:21, Kehendak Tuhan Atas Rancangan Kita

Samuel dipanggil untuk melakukan berbagai tugas; sebagai hakim, imam, nabi, penasehat dan Allah bekerja secara luar biasa melalui Samuel.

Karena itu saya yakin, Samuel adalah orang tua yang baik.

Dan kita tidak tahu mengapa anak-anaknya hidup ‘berbeda’ walaupun melihat teladan Samuel.

Yoel dan Abia sudah cukup dewasa untuk memilih dan bertanggung jawab dengan pilihan mereka.

Karena itu jika anak-anak kita, apakah anak-anak secara jasmani atau anak-anak rohani, yang sudah dewasa salah memilih dan melakukan hal-hal yang tidak bijak, jangan menyalahkan diri sendiri.

Jika mereka masih ada dalam pemeliharaan, perhatian dan kendali orang tua, apa yang kita lakukan, ajarkan dan teladankan dapat memberi dampak pada hidup mereka sampai dewasa.

Tetapi jika mereka sudah dewasa dan memilih untuk tidak mau mengikuti apa kata orang tua atau taat kepada Tuhan, sebagai orang tua kita perlu menyadari bahwa kita tidak dapat mengontrol mereka lagi.

Jadi jangan menyalahkan diri sendiri untuk sesuatu yang bukan tanggung jawab saudara.

Inspirasi: Menjadi orang tua adalah tanggung jawab yang luar biasa, dan tidak ada hal lain yang lebih penting dan indah jika kita dapat membentuk dan menolong anak-anak bertumbuh sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved