Kisah Nabi
Kisah Nabi Muhammad SAW Nikahi Siti Khadijah, Karena Akhlak dan Kejujuran Beliau
Kisah Nabi Muhammad SAW nikahi Siti Khadijah. Seorang saudagar kaya raya dari negeri syam yang sangat setia dan mulia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagai umat Islam kita meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT.
Dalam kisah hidupnya yang diriwayatkan oleh banyak perawi, diceritakan tentang bagaimana suri tauladan dari Nabi Muhammad SAW.
Yang kemudian menjadi landasan kepada umat Islam di generasi-generasi selanjutnya.
Kita bisa mengambil pelajaran dari perjalanan hidup beliau sejak lahir hingga wafat.
Serta kebesaran Allah SWT kepada kita sebagai makhluk-Nya.
Berikut ini, kita akan menyorot salah satu kisah hidup Nabi Muhammd SAW.
Sepenggal kisah Nabi Muhammad SAW yang menarik adalah ketika ia menikahi Siti Khadijah.
Baca juga: Amalan Sholat Tahajud, Niat dan Kisah Nabi Muhammad SAW Sholat Malam Sampai Telapak Kaki Pecah-pecah
Siti Khadijah adalah seorang saudagar kaya yang tersohor di negeri Syam.
Pada saat yang sama, ketika itu Rasulullah SAW yang sedang tumbuh menjadi pria sejati.
Seperti diketahui, setelah kedua orangtua dan kakeknya wafat Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya Abu Thalib.
Nabi Muhammad SAW ikut berdagang dengan sang paman menempuh perjalanan dari Mekkah ke negeri Syam.
Naluri Nabi beliau mulai nampak saat ia melakukan pekerjaannya sebagai pedagang.
Keramahan, kejujuran dan cara mengelola dagangannya dipuji hingga terdengar ke telingan Siti Khadijah.
Dari sanalah Siti Khadijah mulai tertarik untuk bekerja sama dengan Nabi Muhammad SAW.
Siti Khadijah mengirim budaknya bernama Maisarah untuk mengawasi pembawaan Rasulullah SAW saat ia bekerja.
Maisarah pun mengabarkan kepada Siti Khadijah bagaimana Nabi yang lembut, mempunyai sifat mulia, jujur dan amanah.
Mendengar laporan Maisarah tersebut, timbul perasaan Siti Khadijah sosok pria yang diidamkannya ada pada Rasulullah SAW.
Menariknya, Siti Khadijah adalah saudagar yang dikenal kaya raya dan banyak diincar kaum pria.
Namun, tak ada satu pun pria yang dapat mengambil hatinya meski membawa banyak harta.
Siti Khadijah sendiri adalah perempuan dari keluarga terpandang dari keluarga saudagar kaya raya.
Namun, ia lebih memilih pria dengan akhlak mulia ketimbang harta berlimpah.
Tak ayal, ketika Rasulullah hadir di depan matanya Siti Khadijah menemukan pria yang tepat baginya.
Singkat cerita, kisah perkenalan Siti Khadijah dimulai.
Meski telah jatuh hati kepada Rasulullah, Siti Khadijah tak mengungkapkan langsung kepada Rasul.
Siti Khadijah mengungkapkan perasaannya kepada temannya bernama Nafisah binti Munabbih.
Nafisah memang tak langsung meminta Nabi Muhammad SAW menikahi Siti Khadijah.
Saat itu Nafisah berdialog dan menanyakan alasan Rasulullah belum menikah.
Tak terduga, ternyata jawab Nabi saat itu juga memang sama.
Namun saat itu beliau hanya mengatakan bahwa ia tak memiliki harta lebih dan mahar yang banyak.
Sungguh niat dari awa niat Siti Khadijah bukanlah soal harta.
Baca juga: Mengambil Pelajaran Adab dan Ilmu dari Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir
Tak peduli soal mahar dan harta yang diberikan Nafisah hanya mengungkapkan saran.
Nafisah menyebut Siti Khadijah adalah wanita yang patut untuk beliau.
Dari saran Nafisah itulah Nabi Muhammad SAW juga tertarik menikah.
Bagaikan gayung bersambut, Nabi Muhammad SAW pun menyetujui menikahi Siti Khadijah.
Setelah membicarakan kepada pamannya Abu Thalib, Rasulullah SAW pun mendatangi Khadijah dan melamarnya.
Tak lama setelah, itu pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah dilangsungkan.
Akad nikah hanya dihadiri oleh keluarga Siti Khadijah dari Bani Hasyim dan para pembesar kabilah Mudhar.
Dikutip dari muslim.or.id, dalam pernikahannya, Nabi Muhammad SAW memberikan mahar berupa 20 ekor unta muda.
Dalam sejarah Islam, diketahui ketika menikah Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW berusia matang 25 tahun.
Sementara itu Siti Khadijah berusia 40 tahun.
Demikian itulah kisah Nabi Muhammad SAW ketika menikahi Siti Khadijah.
Siti Khadijah adalah wanita pertama yang dinikahi Rasulullah SAW dan beliau sangat setia padanya.
Diketahui, Rasulullah SAW tak menikah sampai Khadijah akhirnya wafat.
Betapa istimewanya Siti Khadijah, sehingga Rasulullah SAW menghormati istrinya itu termasuk wanita terbaik.
Sebagaimana hal ini ia sampaikan dalam riwayat hadis Al Bukhari No 3432, dan Muslim No 2430.
Siti Khadijah radhiallahu’anha juga merupakan wanita paling mulia di zamannya secara mutlak.
Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خَيْرُ نِسَائِهَا مَرْيَمُ ابْنَةُ عِمْرَانَ وَخَيْرُ نِسَائِهَا خَدِيجَةُ
“Wanita terbaik ialah Maryam putri Imran dan Khadijah” (HR Al Bukhari 3432, Muslim 2430).
Dari pernikahannya Siti Khadijah dikaruniai 6 orang putra-putri.
Mereka adalah, Abul Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Abdullah.
Sayangnya, semua putra Rasulullah SAW wafat ketika masih anak-anak.
Sedangkan semua putrinya semuanya masih hidup ketika Rasulullah menyebarkan Islam.
Namun, putri Rasulullah SAW semuanya juga wafat ketika beliau masih hidup.
Kecuali Fathimah lah yang wafat setelah Rasulullah SAW wafat.
Siti Khadijah Radhiallahu’anhu wanita yang paling dicintai Rasulullah setelah Aisyah Radhiallahu’anhu. (Hilda Rubiah).
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Diselamatkan oleh Seekor Laba-laba dari Kejaran Kaum Quraisy
Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di : Google News
Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa : Manusia Pertama yang Diturunkan Allah SWT ke Muka Bumi |
![]() |
---|
Kisah Nabi Daud, Raja yang Wafat di Baitul Maqdis Palestina Serta Sejarah Turunnya Kitab Zabur |
![]() |
---|
Kisah Nabi Hud AS dan Kaum Ad Penyembah Berhala, Menjadi Pelajaran Bagi Kita |
![]() |
---|
Mengambil Pelajaran Adab dan Ilmu dari Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir |
![]() |
---|
Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, Hikmah Dari Proses Pembelajaran Tercantum Dalam Surah Al-Kahfi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.