Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Beredar Info Penipuan Via WhatsApp dengan Modus Voice Note, Katanya Jangan Diklik, Benarkah?

Kini beredar info ada modus baru penipuan lewat WhatsApp, kali ini tak pakai file APK. Katanya modus baru phising melalui WhatsApp berganti menjadi to

|
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Istimewa
Ilustrasi WhatsApp 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kembali heboh info penipuan via WhatsApp.

Sebuah informasi beredar menyebut ada modus baru penipuan di WhatsApp.

Jika biasanya kita diingatkan untuk tidak mengklik pesan WhatsApp yang tertulis APk, namun kali ini beredar info dugaan penipuan WA yang bisa dilakukan dari voice note.

Diketahui sebelumnya memang telah banyak penipuan di aplikasi WhatsApp seperti mengirimkan link APK.

Namun tujuannya bukan untuk link undangan melainkan instal file APK.

Dimana apk tersebut bisa membuat pelaku mengambil data pribadi dalam smartphone korban.

Belum kelar kekhawatiran warga soal link APK, kini beredar info ada modus baru penipuan lewat WhatsApp, kali ini tak pakai file APK.

Katanya modus baru phising melalui WhatsApp berganti menjadi tombol view.

Namun, dikutip dari Kompas.COM, Pengamat penerbangan Alvin Lie membeberkan modus baru penipuan yang dikirim lewat WhatsApp tersebut.

Mirip dengan modus sebelumnya, penipuan tersebut menggunakan WhatsApp sebagai sarana.

Alvin menyebutkan, penipuan modus baru ini mencatut sebuah bank ternama di Indonesia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Isi pesan yang dikirim nomor tidak dikenal itu hanya sebaran undangan dengan tombol "view".

"Penjahat phising makin merajalela dengan modus berubah-ubah. Selama ini gunakan APK, sekarang gunakan Action Button "View"," tulis Alvin dikutip Kamis (20/7/2023).

Alvin menyampaikan, pesan yang dikirim nomor tidak dikenal itu untuk tidak ditekan agar tidak terjerumus dalam modus tersebut.

Bahkan, dia juga meminta untuk segera memblokirnya jika hal tersebut menimpa khalayak ramai.

"Jangan klik. Segera block," tulis dia.

"Kita lengah dikit aja langsung jadi korban. Saldo di bank/ market place dll dikuras habis. Nomer HP kita dipakai utk menipu sana-sini," imbuhnya.

Warganet pun ramai menanggapi unggahan Alvin Lie, pemilik akun @AbyAlthaf menyatakan bahwa modus lain yang dilakukan penipu itu bahkan menggunakan undangan digital.

"Betul mas... Makin byk yg begini. Contoh ini. Dlm bentuk undangan jg ada. Wis jian tenan," tulis @AbyAlthaf.

Di sisi lain, hal serupa dirasakan oleh pemilik akun @sangbima.

Dia menyatakan bahwa pernah mendapat pesan yang sama, meski dirinya bukan merupakan nasabah bank tersebut.

"Sy jg ngalamin. Padahal sy bukan nasabah bni. Linknya merujuk ke halaman yg meminta no hp, nomor atm, expire, ama 3 digit terakhir no atm. Berikutnya mereka minta masukin kode otp. Klo gagal, mrk sudah nyiapin link wa ke no mrk. Harus hati2, perhatikan link yg dibuka," ungkap @sangbima.

Sementara dengan keluhan warganet tersebut, pemilik akun @masdar_yanto menuliskan bahwa kasus penipuan ini justru merupakan tugas Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membasminya.

"Mestinya ini tugas Kemeninfo untuk melacak dan memblokir secara digital," tulis @masdar_yanto.

Misinformasi tidak jelas

Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, narasi yang menyebutkan penipuan APK pakai voice note merupakan jenis misinformasi yang tidak jelas.

"Jadi judul message-nya bilang ini adalah penipuan APK yang pakai voice note. Tapi gambar yang dilampirkan tidak jelas menunjukkan APK atau unduhan lain," ujar Alfons, kepada Kompas.com, Selasa.

Dia menjelaskan, format file voice note bukan APK, melainkan .ogg.

Sehingga, Alfons meyakini bahwa tidak akan ada masalah sekalipun file APK yang dipalsukan menjadi voice note berformat .ogg diunduh oleh penerimanya.

"Jadi harusnya tidak ada ancaman signifikan karena memang tidak bisa jalan karena file APK tersebut dianggap .ogg. Harusnya tidak menjadi masalah," terangnya.

Adanya ikon tanda panah ke bawah

Terkait adanya ikon tanda panah ke bawah yang muncul pada voice note, Alfons menjelaskan bahwa itu tergantung settingan di WhatsApp.

Apabila muncul ikon tanda panah ke bawah, artinya WhatsApp tidak mengunduh secara otomatis media voice note tersebut.

"Muncul panah ke bawah karena itu settingan di Whatsapp untuk tidak mengunduh otomatis file media," kata Alfons.

Karenanya, dia pun berkesimpulan bahwa narasi yang beredar tidak relevan dan hanya membuat masyarakat menjadi cemas.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com 

Baca Berita Lainnya Via Google News

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved