Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TPA Sumompo Terkini

Profil TPA Sumompo Manado Sulut, Dulu Jurang Curam Kini 400 Ton Sampah Setiap Hari Dibuang di Situ

Sekarang sampah bisa 350-400 ton per hari masuk ke TPA Sumompo. Jurang yang dulunya curam, pun berubah jadi gunung sampah.

|
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Indry Panigoro
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Gunungan sampah di TPA Sumompo Manado kian tinggi. Amatan Tribun Manado, Rabu (3/2/2021) pagi, tinggi gunung sampah sudah mencapai puluhan meter. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info terbaru soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo, Manado, Sulawesi Utara.

Diketahui TPA Sumompo, bikin heboh warga Manado.

Itu gegara asap tebal yang mengepul dan api besar yang membakar sampah-sampah di TPA Sumompo.

Kebakaran TPA Sumompo itu terjadi di TPA Sumompo, Minggu (1/10/2023) pekan lalu.

Warga yang ada di sekitar TPA Sumompo mengatakan api sudah membesar sejak pukul 15.37 Wita.

Seminggu pasca kebakaran, di sejumlah titik masih terlihat aktifitas asap yang keluar dari bekas api yang telah dipadamkan.

Kondisi terbaru kebakaran yang terjadi di TPA Sumompo, Manado Sulut itu terlihat titik api sudah berhasil dijinakkan.

Meski begitu, asap masih terlihat mengepul di beberapa titik.

Video kondisi terkini TPA Sumompo Minggu (8/10/2023) bisa Anda lihat di Live Report Tribun Manado Official.

Membahas soal TPA Sumompo, tak afdol rasanya kalau tak membahas soal sejarah dari TPA Sumompo.

TPA Tertua di Manado

Foto udara TPA Sumompo, Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/5/2023).
Foto udara TPA Sumompo, Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/5/2023). (Tribunmanado.co.id/Risky Sumarauw)

TPA Sumompo dibangun sejak tahun 1972, tertua di Kota Manado. Berlokasi di Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara 

Sebelumnya, TPA Sumompo memiliki luas 6 hektar. 

Namun seiring perkembangan di Kota Manado dan jumlah populasi serta aktivitas yang kian bertambah, luas TPA Sumompo tercatat sudah mencapai 13,699 hektar. 

Awalnya lokasi TPA Sumompo adalah jurang.

Kala itu TPA Sumompo hanya menampung sekitar 5-6 ton per hari.

Sekarang sampah bisa 350-400 ton per hari.

Jurang yang dulunya curam, pun berubah jadi gunung sampah.

Pemerintah Kota Manado sejak tahun 2019 sebenarnya sudah membicarakan tentang  rencana penutupan TPA Sumompo.

Lokasi bernama Iloilo di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara pun dipilih sebagai gantinya.

Rencana pembangunan TPA Regional Iloilo akhirnya terwujud pada September 2020. 

Desember 2022, pembangunan TPA Regional Iloilo dinyatakan 100 persen selesai. 

Namun hingga 1 Oktober 2023 ini, TPA tersebut diketahui belum difungsikan. 

TPA Regional Iloilo rencanannya difungsuikan untuk menangani sampah di beberapa kota termasuk Manado.

Rencana Wali Kota Manado

Bicara sampah, orang Manado selalu menyebut Sumompo. 

Misalnya saja pada tahun 2014 ketika banjir besar terjadi di Manado.

Habis banjir terbit sampah. 

Sampah yang menggunung bahkan sampai merusak TPA Sumompo. 

Sejak itu, Manado tak lagi dapat Adipura.

Julukan baru disematkan bagi Kota Manado sejak tahun 2019 berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), yakni kota terkotor di kategori kota besar. 

Di zaman pemerintahan Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang, TPA Sumompo ditata lagi.

Rencanannya, TPA ini bakal dijadikan ruang terbuka hijau. (TribunManado.co.id: Pet/Nie/Art/Riz)

Baca berita lainnya di: 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved