Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pandawara Group

Sosok Muhtar Kades Sangrawayang Viral Tolak Pandawara Group Bersihkan Pantai Loji, Dihujat Netizen

Beberapa waktu lalu, Kades tak terima Pantai Loji disebut Pandawara Group sebagai pantai terkotor ke-4 di Indonesia

Editor: Alpen Martinus
TribunJabar
Tumpukan sampah di Pantai Loji, Sukabumi (TribunJabar) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sedang ramai di media sosial soal aksi Pandawara Group yang menyebutkan pantai Loji sebagai pantar terkotor  ke-4 di Indonesia.

Niatan mereka untuk mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bersama membersihkan pantai tersebut.

namun kepala desa Sangrawayang justru tak terima dengan hal tersebut.

Baca juga: Viral Potret Pantai Terkotor Nomor 4 di Indonesia versi Pandawara, Kadesnya Tolak untuk Dibersihkan


Sosok Kades Sangrawayang, Sukabumi, tolak Pandawara Group bersih-bersih pantai Loji bersama.(Instagram @mood.jakarta)

Ia justru merasa Pandawara Group telah merusak nama baik desa.

Padahal memang pantai tersebut terlihat sangat kotor dengan tumpukan sampah.

Tapi belakangan tumpukan sampah tersebut sudah mulai dibersihkan.

Artinya apa yang dialakukan Pandawara Group ada manfaatnya.

Baca juga: Viral Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Kotor, Ribuan Orang Lakukan Aksi Bersih-bersih

Inilah sosok Kades yang menolak Pandawara Group membersihkan pesisir pantai Loji, Sukabumi.

Belakangam nama Kades Sangrawayang menjadi sorotan setelah aksinya menolak Pandawara Group.

Beberapa waktu lalu, Kades tak terima Pantai Loji disebut Pandawara Group sebagai pantai terkotor ke-4 di Indonesia.

Hal itu karena ia merasa nama baik desanya tercemar setelah disorot Pandawara Group.

Baca juga: Heboh Butiran Emas di Pantai Buhu Jaya Gorontalo, Ada Warga yang Dapat 8 Gram

Sebelumnya, Pandawara Group mengunggah video memperlihatkan pantai Loji begitu kotor penuh sampah.

Pandawara juga menyebut pantai tersebut sebagai pantai terkotor ke-4 di Indonesia.

"Selamat Datang di Pantai Terkotor No.4 di Indonesia," tulis Pandawara Group.

Dalam video tersebut para pemuda komunitas pecinta lingkuhan ini mengajak warga sekitar membersihkan pesisir pantai Loji tersebut.

Namun, unggahan Pandawara Group mendapatkan respons berbeda dari Kades dan pihak Karang Taruna setempat.

Kades dan Karang Taruna tak terima pantai Loji kawasannya disebut kotor.

Dikutip dari Instagram @mood.Jakarta, Ketua Karang Taruna Simpenan, Deris Alfauzi tak terima karena tak ada komunikasi sebelumnya terkait situasi yang disampaikan Pandawara Group tersebut.

Sementara Kades Sangrawayang, Muhtar mengatakan pihaknya menolak tawaran membersihkan sampai di pantai wilayahnya tersebut.

Kini, atas kejadian tersebut Muhtar melaporkan Pandawara Group karena menurutnya klaim pantai di wilayahnya disebut pantai terkotor tak berdasarkan data.

Karena hal itu, kini sosok Kades Sangrawayang menjadi sorotan warganet dan menuai hujatan.

Lalu, siapakah Kades Sangrawayang tersebut?

Dilansir dari berbagai sumber, sosok Kades Sangrawayang Sukabumi tersebut bernama Muhtar.

Ia dilantik pada 2021 lalu menggantikan Kades Ence Diana sebelumnya yang meninggal dunia.

Lalu, Muhtar melanjutkan kepemimpinan Kades Ence Diana melalui pemilihan suara.

Dari pemilihan kades tersebut, Muhtar mendapatkan 54 suara.

Ia berhasil mengalahkan dua lawannya.

Kini, Muhtar memimpin desa dengan jumlah penduduk sekira 2.854 jiwa yang tinggal di 4 dusun, 4 RW dan 12 RT.

Muhtar juga dibantu sekretasi desa bernama Dede Mulyadi.

Muhtar menjadi sorotan setelah aksi protesnya kepada Padawara Group untuk membersihkan sampah di pantai Loji, Sukabumi.

Diketahui Pantai Loji ini sendiri terletak di perbatasan antara Pantai Cibutun, Dea Sangrawayang dan Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pengakuan Warga

Di sisi lain Kades menolak tawaran Pandawara Group membersihkan pantai, ternyata respons warga sekitar justru berbeda.

Seorang warga, Ahmad (47) mengungkap keresehan warga dan nelayan di pantai Loji.

Ahmad menceritakan kondisi pantai Loji menjadi penuh sampah semenjak keberadaan PLTU.

Ia menduga sampah berasal dari sungai Cimandiri menjadi bermuara di Pantai Loji dan Cibutun.

"Udah lama selama ada PLTU aja itu, jadi dari sungai yang besar itu nggk bisa lewat ke sana (laut lepas, red), biasanya terbagi ke Pelabuhan juga, sekarang mah (sampah) ke sini semuanya, setelah ada dermaga, makanya susah dibersihin," ujarnya di Pantai Cibutun, Senin (2/10/2023).

Ahmad menceritakan bahwa dulu kondisi pantai Loji sebenarnya bersih dari tumpukan sampah. 

Namun, sampah mulai menumpuk setelah ada kiriman sampah dari dari hulu sungai Cimandiri.

Meskipun sampah menumpuk, siang hari warga kerap melakukan pembakaran agar pantai bebas dari sampah, namun keesokan harinya sampah kembali menumpuk.

Ahmad mengatakan, keberadaan tumpukan sampah itu membuat nelayan terganggu, mereka kesusahan menyandarkan perahu di pantai.

"Bukan berpengaruh lagi, ini sangat menghambat bagi nelayan juga, ke wisatawa juga, jadi semenjak ada tumpukan sampah ini engga ada (wisatawan), keliatannya juga jelek," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved