TKW
Kisah Pilu Vivi Hartati TKW di Kamboja, Disekap dan Dimintai Uang Tebusan, Terungkap Penyebabnya
Dera (36) kakak Vivi Hartati mengatakan, adiknya tersebut bekerja di sebuah Hotel di Kota Sihanoukville, Kamboja dan sudah berjalan selama satu bulan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang mengalami nasib kurang menyenangkan di Luar Negeri.
Satu di antaranya dialami oleh Vivi Hartati (20).
Ia berangkat ke kamboja untuk bekerja.
Baca juga: Kisah Pilu Giarti TKW di Malaysia, Dikabarkan Hilang dan Uang Kiriman Juga Ditilep Tetangga
TKW Vivi Ketakutan Disekap di Kamboja, Butuh Tebusan Rp 66 Juta, Kakak Nelangsa: Dari Mana Uang Itu.(IST TribunJabar - TribunStyle)
Namun sayangnya, ia malah mengalami kejadian yang memilukan.
Bukan kerja yang ia peroleh, malah disekap saat berada di Kamboja.
Tak sampai di situ, orang yang menyekapnya meminta sejumlah uang tebusan.
Semua dokumen miliknya ditahanan oleh yang menyekap.
Baca juga: Kisah Heni Sri Sunandi TKW di Hongkong, Kerja Sambil Sekolah, Kini Sukses dan Buat Pendidikan Gratis
TKW itu minta tolong dan menyebut soal tebusan.
Kakak TKW itu pun angkat bicara.
TKW tersebut diketahui bernama Vivi Hartati (20).
Video permintaan tolong Vivi Hartati viral di media sosial.
Baca juga: Nasib TKW Asal Bekasi Diperlakukan Tak Manusiawi Majikan di Arab Saudi, Aas Dipaksa Makan Sampah
Lewat video yang sudah tersebar, TKW tersebut meminta tolong karena disekap butuh uang tebusan.
Vivi mengaku pasportnya ditahan dan ia dijaga.
Melansir dari TribunJabar ( grup TribunJatim.com ), Vivi tampak berada disebuah ruangan, Minggu (1/10/2023).
"Saya ditahan di Kamboja dan pasport juga ditahan," kata dia dalam rekaman video yang berdurasi sekitar 32 detik.
Selain itu ia mengaku para pelaku meminta sejumlah uang tebusan sebesar Rp 66 juta.
"Saya tidak bicara kencang-kencang karena di belakang ada yang menjaga. Tolong pak!, bantu saya. Saya butuh tebusan uang Rp66 juta, tolong sekali lagi tolong," ucapnya.
Rupanya, Vivi Hartati merupakan warga Kampung Kaum Tengah RT02/01, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.
Dera (36) kakak Vivi Hartati mengatakan, adiknya tersebut bekerja di sebuah Hotel di Kota Sihanoukville, Kamboja dan sudah berjalan selama satu bulan.
"Awalnya berangkat dari sana dikasih tiket dari sana, diiming-imingi kerja di hotel baru satu bulan, katanya tidak betah. Sehingga disekap karena masih ada kontrak," ucapnya.
Dia menambahkan, adiknya tersebut juga mengirimkan lokasi penyekapan, dan meminta sejumlah uang tebusan agar bisa pulang ke Indonesia.
"Sampai saat ini masih terus komunikasi, tapi tetap meminta uang tebusan senilai Rp 66 juta, tapi kita punya uang dari mana sebesar itu. Jadi mohon kami mohon bantuannya kepada pemerintah," kata dia.
Sementara itu, setelah sempat dinyatakan hilang di Malaysia selama 10 tahun, TKW bernama Giarti (39) asal Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, dipulangkan ke kampung halaman, Sabtu (23/9/2023).
Kepulangan Giarti disambut tangis haru keluarga dan para tetangga.
Ayah Giarti, Bibit tidak kuasa menumpahkan kerinduan dengan menangis sejadi-jadinya.
Ia memeluk Giarti sambil duduk di tepi ranjang karena menderita stroke.
Kakak tertuanya, Ismiatin (41), mengaku sangat bahagia karena adiknya bisa ditemukan lagi.
“Air mata saya sampai habis, sudah tidak bisa menangis lagi. Bahagia sekali rasanya,” ujar Ismiatin sambil tersenyum lebar.
Menurutnya, keluarga seperti sudah putus asa karena 10 tahun lebih putus hubungan sama sekali dengan Giarti.
Bahkan ibunya meninggal dunia dalam keadaan merindukan kepulangan Giarti.
Sang ibu jatuh sakit karena menahan kangen kepada Giarti.
“Bapak juga akhirnya kena stroke karena banyak pikiran,” ungkapnya.
Pertama kali komunikasi setelah 10 tahun berpisah, terjadi pada 20 Juni 2023 lalu.
Pendamping Giarti di Malaysia membuka website Desa Kaliwungu dan menemukan nomor telepon yang bisa dihubungi.
Dari kominukasi antara pendamping dan Pemdes Kaliwungu, akhirnya keluarga bisa video call dengan Giarti.
Kini setelah pulang, Ismiatin berharap gaji Giarti selama bekerja di Malaysia bisa dikembalikan.
Uang itu sangat penting untuk kebutuhan hidupnya ke depan.
“Kasihan dia sekarang kurus dan sakit-sakitan. Padahal dulu berangkat kondisinya gemuk,” ungkap Ismiatin.
Giarti memang pulang dengan membawa sejumlah obat yang harus dikonsumsinya.
Kepala Desa Kaliwungu, Undiono, mengaku turut senang karena Giarti bisa selamat sampai rumah.
Undiono mengaku terus berkomunikasi dengan pekerja migran yang menjadi pendamping Giarti di Malaysia.
“Kami terus berkomunikasi bagaimana caranya untuk memulangkan Giarti. Alhamdulillah, sekarang sudah tiba di rumah,” ujarnya, Sabtu malam.
Sekitar 10 tahun lalu Giarti pergi ke Malaysia karena diajak tetangganya WT, dengan janji dipekerjakan sebagai pembantu dengan upah Rp 2.000.000 per bulan.
Keluarga sebenarnya keberatan karena kondisi Giarti yang mengalami keterbelakangan mental.
Namun di tengah kemiskinan akhirnya tawaran itu diterima dan Giarti diterbangkan ke Malaysia.
Sejak kepergian itu, Giarti putus kontak dengan keluarganya di Tulungagung.
Sedangkan WT yang sering pulang kampung selalu mengatakan sudah hilang kontak dengan Giarti karena mendapatkan majikan baru.
Giarti akhirnya ditemukan pekerja migran asal Jember tengah sakit di sebuah panti jompo di Johor Malaysia.
Majikan baru Giarti, pemilik toko yang mempekerjakannya juga membantu untuk berusaha memulangkan ke Tulungagung.
Mereka berhasil menghubungi keluarga melalui kontak yang ada di situs Desa Kaliwungu.
Dari percakapan Giarti dengan keluarga terungkap, jika selama ini uang hasilnya bekerja selalu diminta WT untuk dikirim ke Tulungagung.
Namun selama itu pula keluarga tidak pernah menerima kiriman uang.
Akibat memikirkan anaknya yang hilang di Malaysia, ibu Giarti sakit dan meninggal dunia, sedangkan ayahnya mengalami stroke.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Segini Gaji ART di Belanda Sangat Menggiurkan, Apriliya Dapat Ratusan Juta Rupiah Per Tahun |
![]() |
---|
Nasib Tragis Ni Ketut Nurhayati TKW di Malaysia, Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Komunikasi Putus |
![]() |
---|
Sosok Fitria Denafa TKW di Arab Saudi, Bertahan Hidup Jadi Biduan Dangdut Hingga Kini Kaya Raya |
![]() |
---|
Kisah Dian TKW di Taiwan, Kaget Harus Tinggal Serumah Dengan Tiga Pria |
![]() |
---|
Kisah Pilu TKW di Arab Saudi, Robohkan Rumah Baru Lantaran Kekasih Nikah Dengan Wanita Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.