Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S PKI

Kisah Brigjen Achmad Sukendro, Selamat dari Maut Pembantaian G30S PKI 1965 karena Soekarno

Kisah Brigjen Achmad Sukendro, Pati TNI AD yang selamat dari kekejaman G30S PKI 1965. Selamat karena perintah Presiden Soekarno.

Editor: Frandi Piring
Dok. Wikipedia
Kisah Brigjen Achmad Sukendro, Pati TNI AD yang selamat dari kekejaman G30S PKI 1965. Selamat karena perintah Presiden Soekarno. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Brigjen Achmad Sukendro Jenderal TNI yang selamat dari kekejaman pembantaian Pati TNI AD dalam G30S PKI 1965.

Brigjen Ahmad Sukendro selamat dari G30S PKI karena Presiden Soekarno.

Namun dipenjarakan Soeharto setelahnya.

Sosok Achmad Sukendro dilahirkan di Banyumas tahun 1923.

Di zaman Jepang, Achmad Sukendro memilih mendaftar menjadi anggota PETA.

Ketika revolusi, Achmad Sukendro bergabung dengan Divisi Siliwangi.

Jenderal AH Nasution yang ‘menemukannya’ segera tahu dia bukan perwira biasa.

Kisah Brigjen Ahmad Sukendro (lingkar kuning tengah) Selamat dari Maut G30S PKI Berkat Soekarno, Dipenjarakan Soeharto.
Kisah Brigjen Ahmad Sukendro (lingkar kuning tengah) Selamat dari Maut G30S PKI Berkat Soekarno, Dipenjarakan Soeharto. (Istimewa)

Selain Jenderal AH Nasution yang selamat, Achmad Sukendro juga terhindar dari pembantaian kejam kelompok pemeberontak kala itu.

Sebagai informasi, Jenderal AH Nasution menjadi target dalam G30S PKI namun diselamatkan oleh sang ajudan, Lettu Pierre Tendean.

Ada 7 nama perwira yang terkenang ketika mengingat kisah tragis G30S PKI.

Ketujuh Pahlawan Revolusi tersebut yakni, Jenderal Ahmad Yani, DI Panjaitan, R Soeprapto, MT Haryono, Sutoyo, S Parman dan Pierre Tendean.

Mereka gugur dalam pembantaian G30S PKI di Lubang Buaya.

Akan tetapi tak banyak yang tahu, ada 1 Jenderal TNI yang lolos dari bidikan G30S PKI pada saat itu.

Ialah Achmad Sukendro yang kala itu berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Sedianya, Jenderal TNI tersebut masuk dalam daftar target PKI untuk disingkirkan.

Namun ia selamat karena Presiden Soekarno.

Brigjen Ahmad Sukendro selamat dari taget PKI lantaran ia mendapat perintah dari Soekarno untuk ke luar negeri.

Seiring dengan tugas belajar yang diperolehnya di Amerika Serikat (AS), ia juga sukses menjalin kontak dengan CIA.

Beberapa program kerjasama TNI dan CIA, mampir lewat tangannya.

Bahkan muncul anggapan, bahwa pada masa itu, sosok Sukendro menjadi penghubung utama Nasution dan juga Achmad Yani dengan CIA.

Sukendro disebut-sebut sebagai salah satu orang yang layak dicurigai sebagai dalang, seperti disebut dalam buku Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto karangan FX. Baskara Tulus Wardaya.

Lantas apa alasan Sukendro kemudian masuk dalam bidikan G30S PKI?

Sukendro termasuk sosok penting di tubuh militer.

Namanya masuk dalam grup jenderal elite yang dekat dengan Nasution maupun Ahcmad Yani.

Bagi gerakan tersebut, perwira berintelektual dianggap sangat berbahaya.

Sukendro, selamat dari bidikan PKI lantaran tugasnya menjadi anggota delegasi Indonesia untuk peringatan Hari Kelahiran Republik Cina, 1 Oktober 1965.

Selepas peristiwa itu, peran Sukendro mulai tersisih oleh kiprah Ali Moertopo.

Ia tidak bisa membendung jaring-jaring intelijen Ali Moertopo yang kemudian mempercepat keruntuhan Soekarno.

Ketika Soeharto naik ke puncak kekuasaan, bintang Sukendro praktis redup.

Dalam sebuah kursus perwira di Bandung, ia secara mengejutkan mengakui keberadaan Dewan Jenderal.

Akhirnya, Soeharto melalui Pangkopkamtib Jenderal Sumitro menggiringnya ke dalam penjara RTM Nirbaya Cimahi selama 9 bulan.

Lepas dari tahanan, Sukendro ditampung Gubernur Jateng, Supardjo Rustam.

Ia diberi kepercayaan mengelola perusahaan daerah Jateng. 

Baca juga: Kisah Jenderal Soeprapto, Korban G30S PKI, Ditangkap saat Tak Bisa Tidur, Gugur di Lubang Buaya

Baca juga: Kisah Jenderal S Parman, Gugur dalam Aksi G30S 1965, Adik dari Seorang Pejuang PKI

Baca juga: Kisah Jenderal Haryono, Pati TNI AD Korban G30S PKI 1965, Tewas Seketika Ditembak Sersan Boengkoes

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved