Kecelakaan Maut di Kotamobagu Sulut, 2 Motor Adu Banteng, 1 Orang Tewas Mengenaskan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan di Kotamobagu, Sulawesi Utara ( Sulut ) pada Rabu (13/9/2023).

Lokasi tepatnya terjadi di jalan Umum Darussalam Kelurahan Motoboi kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan.

Insiden kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 22.50 Wita.

Kecelakaan melibatkan 2 sepeda motor yaitu Yamaha Mio tanpa TNKB dan Yamaha MX King dengan nopol DB 2843 KO.

Akibat kecelakaan maut ini 2 orang pengendara motor tersebut menjadi korban.

Mereka adalah Rido Mohama (18), warga desa Motandoi, Kecamatan Pinolosian timur, Kabupaten Bolsel dan Arya Maulana Manggo (18) warga Kelurahan Motoboi Kecil, Kota Kotamobagu. 

Rido Mohama meninggal di tempat sedangkan Arya Maulana Manggo mengalami luka parah.

Kronologi kecelakaan maut ini pun terungkap.

Hal itu dipaparkan Kapolres Kotamobagu melalui Kasat Lantas AKP Shirley Mangelep.

Berawal saat kendaraan Yamaha Mio tanpa TNKB yang dikemudikan oleh Rido Mohama bergerak dari arah lapangam aruman motoboi kecil.

Di sana ia bertabrakan dengan kendaraan Yamaha MX KING DB 2843 KO yang dikemudikan oleh Arya Manggo yang bergerak dari arah Kelurahan Pobundayan.

"Akibatkan kecelakaan tersebut, pengendara kendaraan yamaha mio tanpa TNKB yakni Rido Mohama meninggal dunia," ucap kasat lantas Kotamobagu kepada Tribun Manado Kamis (14/09/2023) malam.

Sedangkan seorang pengendara Arya Manggo yang mengendarai kendaraan Yamaha MX KING DB 2483 KO mengalami Luka Robek mengalami luka serius.

"Alami luka robek di punggung kaki kanan, robek dipergelangan kaki kanan, robek di lutut kaki kanan, Patah dibagian paha kaki kanan, Dagu memar, bengkak dipergelangan tangan kanan."

" Saat ini sedang dilakukan perawatan intensif di RS Kotamobagu, " ucapnya. 

Atas kejadian tersebut pihak lantas Kotamobagu langsung turun dan mengamankan barang bukti serta mencari data-data melalui saksi di TKP. 

Cara Menghindari Kecelakaan

Saat ini jalan raya merupakan salah satu tempat yang tidak aman terutama untuk pengemudi kendaraan bermotor.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkapkan, pengendara harus menyadari bahwa jalan raya merupakan tempat berbahaya, otomatis ada tingkat kewaspadaan terhadap kemungkinan kecelakaan meningkat.

“Jika tahu bahwa aktivitas berkendara merupakan hal yang berbahaya, kewaspadaan pasti akan meningkat.

Kesadaran ini membuat pengemudi mempersingkat waktu di jalan raya,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Setidaknya, ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.

1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.

2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.

3. jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.

4. Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.

5. Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Segera jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.

6. Antisipasi blindspot pada kendaraan.

7. Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.

8. Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.

9. Jangan lawan arus.

10. Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.

(*)

Baca juga: Kronologi 3 Sahabat Tewas dalam Kecelakaan Maut, Motor Dihantam Mobil, Kendaraan Ringsek Parah

Baca berita lainnya di: Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado: disini