BMKG: Sulawesi Utara Masih Ada di Musim Kemarau

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara mengeluarkan informasi terkini prakiraan berbasis dampak hujan lebat. 

Berdasarkan informasi update dinamika cuaca untuk wilayah Sulawesi Utara, masyarakat diharapkan untuk berhati-hati terhadap potensi wilayah terdampak hujan lebat. 

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle menjelaskan sesuai prakiraan musim dari BMKG pada bulan September sebenarnya belum memasuki musim hujan namun di musim kemarau. 

Menurutnya sejak tanggal 9 September 2023, jumlah curah hujan bulanan masih rendah, namun mengalami peningkatan dibanding bulan Agustus. 

"Prediksi kami, untuk Bulan September jumlah curah hujan secara akumulasi bulanan, kategorinya rendah, dari 0 MM hingga 100 MM," jelasnya Senin (11/9/2023). 

Lanjutnya, untuk cuaca dalam beberapa hari terakhir ini khususnya di pesisir barat wilayah Sulawesi Utara, cuaca lebih dominan hujan ringan hingga sedang. 

"Itu disebabkan karena beberapa faktor gangguan atmosfer seperti signifikannya angin timuran atau dominan angin itu berasal dari laut maluku maupun dari laut banda yang membawa masa udara basah di wilayah Sulut hingga ada belokan angin, ini yang menyebabkan pelambatan udara di Sulut," jelasnya

Lanjutnya, untuk masa udara cenderung membentuk awan siginifikan khususnya di pagi hari. 

"Biasanya di jam 8 pagi, kondisi angin cenderung membelok di Sulut, dominan cuaca di Sulut kalau kita pantau dia akan memburuk di wilayah Manado dan wilayah barat pada pukul 11.00 WITA dan 16.00-17.00 WITA," jelasnya

Ben mengatakan kondisi saat ini bukan berarti Sulut berada di musim hujan, tapi masih ada di musim kemarau, akan tetapi gangguan atmosfer secara lokal dan regional sangat kuat hingga mengakibatkan hujan lumayan ringan dan sedang di wilayah Sulut. 

"Kami prakiraan pada Selasa (12/9/2023) masih ada potensi hujan sedang maupun lebat khususnya di kota Manado dan beberapa wilayah yang sudah kami release berdasarkan dampak dari hujan lebat seperti genangan atau banjir sekala kecil," jelasnya. 

Dia pun memastikan berapa wilayah di Sulawesi Utara memiliki respon yang berbeda. (Ren)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.