Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab Ulangan 6:4-12, Apa yang Tuhan Inginkan?

Jika kita dipanggil sebagai garam dunia. Garam harus sesuai dengan sifatnya – ia harus berupa garam.

|
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pexels
Bacaan Alkitab Ulangan 6:4-12, Apa yang Tuhan Ingin 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagai manusia, banyak sekali keinginan yang kita miliki dan sampaikan kepada Tuhan.

Tak ada salahnya, namun apakah kita mengetahui apa yang Tuhan inginkan dalam diri kita?

Bacaan Alkitab dalam Ulangan 6:4-12 akan membahas soal itu.

Baca juga: Bacaan Alkitab 1 Petrus 5:1-11, Sifat Baik Iblis

Firman Tuhan : Apa yang sesungguhnya diinginkan Tuhan dari kita? Apakah uang kita? Apakah waktu kita? Apakah usaha kita? Ataukah kesetiaan kita?

Jika kita memberikan kepada Tuhan dengan seluruh uang kita, waktu kita, usaha kita, kehendak kita, dll tanpa memberikan kepada-Nya kasih kita maka semua nya adalah sia-sia.

Bacaan kita hari ini, menjelaskan dalam kitab Ulangan bahwa Allah telah memilih bangsa Israel karena kasih-Nya dan sebagai gantinya, Israel seharusnya mengasihi Allah dan setia kepada ketentuan-ketentuan dalam perjanjian Allah dengan mereka.

Baca juga: Bacaan Alkitab Yunus 4: 1-10, Kasih Karunia Dalam Kesabaran

Kasih kita kepada Allah merupakan wujud syukur dan respon kita kepada kasihNya.

Ketika kita sungguh-sungguh mengasihiNya maka hidup kita akan memberikan dampak bagi orang-orang yang ada disekitar kita atau dalam generasi kita.

Bagaimana agar hidup kita memiliki dampak yang tak terlupakan?

Menjadi pribadi yang sesungguhnya sesuai dengan panggilan kita.

Jika kita dipanggil sebagai garam dunia. Garam harus sesuai dengan sifatnya – ia harus berupa garam.

Agar sesuai dengan sifatnya, garam harus memberikan dirinya sepenuhnya (Matius 5:13-20).

Menjadi pribadi yang berakar pada Firman Tuhan.

Kasih kita kepada Tuhan dan ketaatan kita kepada Tuhan adalah dengan cara berakar kuat dalam FirmanNya.

Musa juga memerintahkan bangsa Israel agar firman dan peraturan Tuhan harus diperhatikan (ay. 6), diajarkan berulang-ulang kepada anak-anak mereka, dan dibicarakan dalam segala kondisi (ay. 7), serta selalu diikatkan pada tangan dan menjadi lambang di dahi mereka, bahkan dituliskan pada pintu rumah dan pintu gerbang mereka (ay. 8-9).

Menjadi pribadi yang bersyukur kepada Tuhan.

Mensyukuri setiap berkat dan anugerah Tuhan dalam setiap kondisi apapun juga.

Mengasihi Tuhan dan menyembah serta melayani Dia adalah hak istimewa tertinggi yang dapat kita miliki, jadi ketika Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi, Dia mengundang kita untuk melakukan yang terbaik.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved