Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bacaan Alkitab

Bacaan Alkitab 1 Samuel 17: 23-30, Demotivational Speech?

Hal sederhana ini menjadi analogi bahwa berpikir negatif itu lebih mudah dan cepat dibanding berpikir positif.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Freepik.com
Bacaan Alkitab 1 Samuel 17: 23-30, Demotivational Speech? 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Bacaan Alkitab kali ini diambil dalam 1 Samuel 17: 23-30.

Sementara renungannya diberi judul Demotivational Speech?

Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu, bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: “Mengapa engkau datang?

Baca juga: Bacaan Alkitab Kolose 4:2, Berdoa dan Bersyukur

Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tig ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau ke mari dengan maksud melihat pertempuran.” (1 Samuel 17: 28a)

Dalam beberapa kali sesi ceramah saya mencoba survey sederhana untuk membandingkan seberapa banyak peserta membuat tanda minus dan plus dalam waktu yang sama.

Hasilnya rata-rata untuk jumlah tanda minus 2 sampai 3 kali lipat dari tanda plus.

Hal sederhana ini menjadi analogi bahwa berpikir negatif itu lebih mudah dan cepat dibanding berpikir positif.

Baca juga: Bacaan Alkitab Mazmur 1:1-3, Resep Hidup Bahagia

Agaknya untuk berpikir positif kita membutuhkan energi dan waktu yang lebih banyak.

Dalam bacaan kita Eliab sang kakak sulung begitu cepat berespon negatif pada adik bungsunya yang mengunjungi peperangan (ay 28).

Namun gertakan kakak sulung ini tidak memadamkan “api iman” di hati Daud untuk membela “barisan Allah yang hidup” dengan melawan Goliat.

Padahal tak seorangpun bangsa Israel berani melawan Goliat (termasuk Saul, Abner, Yonatan, apalagi Eliab, Abinadab, dan Syama kakak-kakak Daud) meskipun ada hadiah besar menanti dari raja Saul.

Baca juga: Bacaan Alkitab Yohanes 14:15, Cara Mencintai Yesus yang Benar

Daudpun tidak membantah demotivational speech kakaknya (ay 29), namun justru berpaling dan tidak memerdulikannya, bahkan tetap bertanya pada orang lain perihal masalah Goliat dan apa jadinya jika Goliat dikalahkan (ay 29).

Kedua kalinya Daud diragukan oleh Saul (ay 33) dan dengan orasi imaniahnya akhirnya dapat meyakinkan Saul (ay 37b). Iman Daud akhirnya terbukti saat Goliat tewas (ay 40-51).

Pada akhirnya Nama Tuhan yang ditinggikan oleh kemenangan ini dantentunya nyali para anak Tuhan menjadi mekar, laskar Filistin porak porandadan kemenangan direngkuh Israel (ay 52 dst).

Belajar dari narasi di atas, kata negatif selalu ada dimanapun dan oleh siapapun, pilihan kita adalah abaikan atau jelaskan jika mungkin.

Selanjutnya tetap berpikir positif dan usahakan berkumpul dengan orang yang berpikir positif, terbuka, dan mendukung.

Keyakinan kita semakin tumbuh dan terjaga, sehingga visi misi hidup kita tergenapi dalam penyertaan-Nya.

Mari kita abaikan hal-hal negatif agar mata kita tetap jernih memandang kuasa dan kedaulatan Allah yang sempurna.

Inspirasi: Ungkapan negatif harus dilawan dengan rendah hati, kerja keras, dan fokus pada rancangan Allah.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved