Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT ke 78 RI

Kisah Pahlawan Nasional Asal Sulut John Lie, Disuruh Berdoa di Hadapan Perdana Menteri Komunis

John Lie merupakan salah satu pahlawan asal Manado. Ia dikenal sebagai Hantu Selat Malaka oleh para penjajah.

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Kolase Tribun Manado
Lorong Tempat Kelahiran John Lie, Pahlawan Nasional Indonesia yang dijuluki Hantu Selat Malaka oleh Belanda. 

"Roh Kudus membungkus kami," katanya.

John Lie memang seorang Kristen taat.

Kisah hidupnya penuh kesaksian tentang penyertaan Tuhan.

Suatu kali, John Lie menjadi komandan Kapal Perang KRI Rajawali.

Penumpangnya adalah Bung Karno dan Perdana Menteri Cina, Chou En Lai, tangan kanan Mao Ze Dong yang legendaris itu.

Saat makan siang, John Lie minta izin pada Bung Karno untuk membawakan doa dalam Kristen.

Bung Karno mengiyakan.

Kata Bung Karno, "kau seorang Nasrani taat, silahkan jalankan apa yang sudah jadi kebiasaanmu,"

Jadilah John Lie memimpin doa makan dengan Bung Karno dan Chou En Lai di meja makan.

Entah apa yang dipikirkan Chou En Lai, seorang komunis garis keras.

Di usia tuanya, John Lie tetap mengamalkan ajaran Kristen dengan cara yang berbeda.

Ia membantu orang miskin.

Tak heran, saat meninggal dunia karena stroke, rumah John Lie dipenuhi para pengemis, orang miskin, dan anak terlantar yang pernah ia tolong.

Laksamana John Lie atau Jahja Daniel Dharma adalah pahlawan nasional dari Manado, Sulawesi Utara. 

John Lie berdarah Tionghoa, namun sangat cinta pada Indonesia.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved