Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi

Gempa Bumi Baru Saja Terjadi Senin 7 Agustus 2023, Guncang Lampung di Laut, Berikut Info BMKG

Gempa bumi terkini mengguncang wilayah Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Senin (7/8/2023).

Penulis: Tesalonika Geatri | Editor: Tesalonika Geatri
BMKG
Gempa bumi terkini mengguncang wilayah Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Senin (7/8/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi terkini mengguncang wilayah Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Senin (7/8/2023).

Dikutip Tribun Manado dari situs BMKG, gempa magnitudo 3,4 SR terjadi pukul 13.36 WITA.

Gempa tersebut terjadi pada titik koordinat 6.38 lintang selatan (LS) dan 104.03 bujur timur (BT).

Pusat gempa berada di laut 123 km barat daya dengan kedalaman 9 km.

Berikut data gempa berdasarkan unggahan akun resmi BMKG:

Info Gempa Mag:3.4, 07-Aug-23 12:36:09 WIB.

 Lok:6.38 LS - 104.03 BT (123 km BaratDaya TANGGAMUS-LAMPUNG).

Kedlmn: 9 Km ::BMKG.

Baca juga: Bolsel Sulawesi Utara Diguncang Gempa Siang Ini Senin 7 Agustus 2023, Cek Titik Pusatnya, Info BMKG

Jika gempa bumi di diperkirakan, adakah tanda-tandanya? 

- Bentuk awan yang tidak biasa

Lihatlah awan di langit.

Jika bentuknya bagaikana angin puting beliung, tegak, menyerupai batang pohon, maka hati-hatilah.

Awan dengan bentuk seperti yang disebutkan umumnya menjadi tanda gempa bumi akan datang.

Awan tersebut muncul karena beberapa faktor, salah satunya adalah gelombang elektromagnetis, yang berasal dari pergeseran lempeng bumi.

Meskipun munculnya awan ini adalah karena angin, tapi tetap waspada ya.

- Hewan yang gelisah

Jika punya hewan peliharaan di rumah, atau ada hewan di sekitar kita, perhatikan gerak geriknya.

Hewan yang gelisah biasanya merasakan adanya gelombang elektromagnetik sebelum gempa terjadi, dan melarikan diri.

- Alat elektronik

Beberapa alat elektronik mungkin mengalami gangguan tidk biasa sebelum gempa bumi terjadi.

Contohnya lampu neon yang tiba-tba redup, atau televisi yang 'brebet' dan bergetar layarnya.

- Muncul cahaya

Cahaya yang dimaksud muncul sesekali saat akan terjadi gempa, dan kemunculannya hanya sekilas sehingga banyak yang tidak menyadarinya.

Menurut ahli, kilatan cahaya aneh itu disebabkan oleh sifat listrik batuan tertentu, seperti batuan basal dan gabbrol yang memiliki cacat kecil dalam kristal mereka.

Muatan listrik di bebatuan tersebut mungkin dilepaskan dan menimbulkan cahaya aneh ketika gelombang seismik menyerang.

Friedemann Freund, seorang profesor fisika dari San Jose State University menuturkan ketika alam menekankan bebatuan tertentu dan muatan listrik diaktifkan, maka seolah-olah ada baterai di kerak bumi yang menyala.

Freund yang juga seorang peneliti senior di NASA Ames Research Center beranggapan kilatan cahaya sebelum gempa dijuluki petir gempa, yang memiliki bentuk dan warna berbeda ketika terbentuk.

Jenis-jenis gempa

Menurut proses terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi:

Gempa tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi.

Disebut juga gempa dislokasi karena peristiwa tektonik mengakibatkan dislokasi pada suatu permukaan bumi.

Gempa tektonik merupakan gempa yang paling dahsyat dan sering terjadi. Sekitar 93 persen dari semua gempa yang terjadi di bumi adalah gempa tektonik.

Terjadinya gempa tektonik bila kulit bumi yang terdiri atas lapisan batuan mengalami pergeseran akibat energi potensial dari dalam bumi.

Saat lapisan kulit bumi tersebut bergeser akan terjadi getaran yang disebut gempa tektonik.

Gempa vulkanik

Gempa vulkanik atau vulkanis adalah gempa bumi yang disebabkan akibat peristiwa vulkanis atau meletusnya gunung berapi.

Saat meletus, gunung akan mengeluarkan material dari dalam berupa batuan, gas, cair maupun padat yang menimbulkan getaran di sekitar gunung berapi.

Umumnya daerah yang terdampak gempa vulkanis tidak begitu besar, hanya sekitar gunung saja.

Dari semua gempa di bumi, hanya 7 persen yang terjadi akibat gempa vulkanik.

Baca berita lainnya di: Google News.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved