Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen 1 Tawarikh 29:1-2, Membangun Bait Suci
Dia merancang bangunan Bait Suci dengan ukuran yang besar dan menakjubkan. Karena bangunan itu adalah untuk Tuhan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Renungan harian Kristen kali ini diambil dalam kitab 1 Tawarikh 29:1-2.
Sementara judul renungan harian kali ini berjudul Membangun Bait Suci.
Daud adalah raja yang sangat berpengaruh. Kekuasaannya sangat besar.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Hari Ini, Matius 6:34 - Bagaimana Melepaskan Kekhawatiran?
Dia dipakai Tuhan secara luar biasa. Dialah yang mengalahkan Goliat, manusia raksasa dari Filistin.
Banyak bangsa tunduk dan kalah berperang melawannya.
Raja Saul membunuh musuh beribu-ribu, sedangkan Daud berlaksa-laksa.
Dialah yang mula-mula membawa Israel menikmati masa jayanya sebagai suatu kerajaan.
Baca juga: Renungan Harian, 1 Korintus 14:20, Bertumbuh Dalam Kedewasaan Berpikir
Sebagai pemimpin yang besar dan dekat dengan Tuhan, dia sangat berkeinginan membangun Bait Suci.
Tetapi, karena tangannya yang berlumuran darah perang itu, maka dia tidak diperkenankan Allah membangun Bait Suci.
Anaknya Salomo lah yang membangunnya. Itulah kehendak dan rancangan Allah bagi umat-Nya.
Daud pun mempersiapkan Salomo dalam membangun Bait Suci.
Baca juga: Renungan Harian, Yohanes 2:1-11, Ketika Kekurangan Mengancam Sukacita
Apalagi ketika itu Salomo masih sangat muda. Diapun menyampaikan kepada jemaah Israel untuk membantu Salomo mengerjakan proyek raksasa nan sangat mulia ini.
Salomo merespons tanggungjawab maha besar ini dengan antusias bahkan luar biasa.
Dia merancang bangunan Bait Suci dengan ukuran yang besar dan menakjubkan. Karena bangunan itu adalah untuk Tuhan.
Maka mereka memberikan yang terbaik untuk pembangunan Bait Allah.
Daud bukan hanya mempersiapkan leadership Salomo, tapi juga menyiapkan persediaan secara fisik materi dan bahan dengan segenap kemampuannya membangun Bait Allah.
Bukan hanya kayu-kayuan yang disediakannya.
Tapi juga emas, perak, tembaga, besi batu permata, batu hitam dan berbagai macam batu mahal dan sangat banyak pualam.
Jadi, Daud tidak Omdo (omong doang). Tetapi memberikan bantuan atau sumbangan persediaan secara nyata. Bukan retorika belaka.
Hal itulah yang membuat Salomo menggerakkan segala kemampuannya membangun Bait itu, sesuai titah Tuhan kepada ayahnya dan kepada dirinya sendiri.
Selain berukuran besar, Bait Suci juga dirancangnya secara mewah.
Biayanya sangat besar yang dikeluarkan untuk membangun bait itu.
Salomo mengerjakan Bait Suci selama 7 tahun, hingga selesai.
Salomo mengutamakan atau mendahulukan membangun bait itu daripada istananya.
Semua perlengkapan Bait Allah itu terbuat dari emas. Bangunannya memang serba berlapis emas.
Mezbah dan rumah bait itu berlapiskan emas. Jadi, selain besar, menakjubkan dan mulia, bait itu sangat mewah.
Selain persediaan yang disumbangkan oleh ayahnya Daud, Salomo juga dibantu banyak raja di sekitarnya.
Dia sendiri menyumbangkan kekayaannya membangun Bait Suci dalam jumlah yang besar sehingga membuat Bait Suci itu sangat megah dan mengagumkan.
Meski tidak diperkenankan Tuhan membangun Bait-Nya, Daud tidak berkecil hati.
Dia tetap membantu bahkan memberikan yang terbaik untuk membangun Bait Allah.
Dia memberikan semuanya dengan hati yang tulus. Tanpa keluh kesah.
Tanpa keberatan sedikitpun karena dia sangat berharap Bait Suci segera dibangun, sebagai penghormatan dan rasa syukurnya kepada Allah, yang sudah lebih dahulu mengasihi dan memberkati dia secara luar biasa.
Apa yang dilakukan Daud mengajarkan kita untuk tahu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan.
Kita telah diberkati Tuhan secara luar biasa hingga saat ini.
Karena itu kita harus membalasnya dengan memberikan yang terbaik kepada-Nya, dengan hati yang tulus.
Allah telah memilih dan menetapkan kita sebagai anak dan umat kesayangan-Nya.
Apakah yang dapat kita balas kepada-Nya sebagai tanda syukur dan terima kasih kita?
Yah, dengan mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan, dalam bentuk materi, maupun pemberian diri.
Yakni mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
Itulah ibadah dan rasa syukur kita yang sempurna kepada Allah. Daud telah memberi teladan bagi kita untuk kita lakukan dalam hidup sehari-hari.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Berkatalah raja Daud kepada segenap jemaah itu: "Salomo, anakku yang satu-satunya dipilih Allah adalah masih muda dan kurang berpengalaman, sedang pekerjaan ini besar, sebab bukanlah untuk manusia bait itu, melainkan untuk TUHAN Allah." (ay 1-2)
Sahabat Kristus, kita patut bersyukur kepada Tuhan yang berkenan memakai kita untuk melayani Dia.
Di tempat di mana kita berada, Allah mengutus kita menjadi hamba-Nya. Persembahkan lah yang terbaik untuk Tuhan dalam membangun iman jemaat, tetapi juga membangun rumah Tuhan.
Berilah yang terbaik dengan hati yang tulus, agar kita terus diberkati-Nya dalam segala hal.
Ingatlah bahwa kita adalah Bait Allah dan tubuh Kristus. Maka persembahkan lah tubuh kita menjadi hormat dan kemuliaan-Nya. Sehingga kita terus dipakai-Nya jadi berkat bagi sesama. Amin
Renungan Harian Kristen Amsal 14:30, Iri Hati Akan Menyiksa Diri |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Keluaran 24:12-18, Intimasi Orang Merdeka |
![]() |
---|
Obor Pemuda GMIM, Renungan Rabu 6 Agustus 2025, Kekuatan Pengaruh dan Kebijaksanaan Pemimpin |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Kejadian 41:28-36, Inovasi Orang Merdeka |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Kejadian 11:10-32, Respon yang Benar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.