Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Yeremia 17:7-8, Mengandalkan Tuhan dan Menaruh Harapan Kepada Tuhan

Renungan harian Kristen hari ini mengenai Mengandalkan Tuhan dan Menaruh Harapan Kepada Tuhan yang terdapat dalam Yeremia 17:7-8.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
Tribunmanado.co.id/Iven Mamentiwalo
Renungan harian Kristen hari ini mengenai Mengandalkan Tuhan dan Menaruh Harapan Kepada Tuhan yang terdapat dalam Yeremia 17:7-8. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian Kristen hari ini mengenai Mengandalkan Tuhan dan Menaruh Harapan Kepada Tuhan yang terdapat dalam Yeremia 17:7-8.

Tribunners, andalkan Tuhan dan berharap kepadanya adalah hal yang sangat penting untuk kita lakukan.

Jadilah anak Tuhan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

“Ditanam di tepi air” menunjuk pengertian bahwa kita ditanam di dalam Yesus sebagai air kehidupan.

Bagaimana caranya sebagai orang percaya kita bisa seperti pohon yang ditanam di tepi air? Ayat 7 mengajarkan :

1). Kita harus mengandalkan Tuhan.

Mengandalkan Tuhan berarti bertumpu/bergantung/bersandar pada Tuhan. Ketika kita bertumpu, maka seluruh kekuatan kita letakkan pada tumpuan kita. Jadi, mengandalkan Tuhan (bertumpu pada Tuhan) menunjuk pemahaman bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan kita satu-satunya. Percayalah, jika Tuhan menjadi tumpuan kita, maka IA akan sanggup menanggungnya, tidak peduli seberapa besar masalah/beban yang kita pikul.

2. Kita harus menaruh harapan pada Tuhan.

Kata “menaruh harapan” dalam King James Version, menggunakan kata “Trust” yang berarti menaruh percaya/kepercayaan. Jadi, kita harus mengambil keputusan yang bulat untuk menaruh percaya bahwa hanya dengan Tuhan maka segala sesuatu bisa terjadi.

Kita harus mengandalkan Tuhan dulu (bertumpu dulu kepada Tuhan), baru kita bisa menaruh harapan sepenuhnya (trust) kepada Tuhan. Terkadang kita tahu bahwa Tuhan itu baik dan penyedia kebutuhan kita, tetapi banyak dari kita yang tidak menaruh percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Jadi dalam melakukan segala sesuatu, baik rohani maupun jasmani, kita harus menaruh trust kepada Tuhan.

Ada dua pelajaran yang harus kita pahami tentang menaruh harapan kepada Tuhan :

1. Pada saat kita menaruh percaya kepada Tuhan, percaya itu harus mengalami ujian.

Untuk membuktikan apakah kita benar-benar menaruh percaya sepenuhnya kepada Tuhan atau hanya sekedar percaya (percaya yang biasa), maka percaya kita itu harus mengalami ujian.

1 Korintus 3:13-15 menegaskan bahwa sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak, yaitu ketika diuji dengan api (“api” berbicara tentang kesusahan, masalah, gesekan yang terjadi dalam hubungan antar sesama/jemaat, dll).

Jadi, apapun yang terjadi di tahun ini yang mungkin tidak sesuai dengan harapan kita, jangan anggap itu sebagai masalah persoalan, tetapi pandanglah itu sebagai tempat Tuhan menguji pekerjaan kita, baik pekerjaan dalam melayani Tuhan (rohani) maupun pekerjaan dalam hidup sehari-hari/market place (jasmani). Jika pekerjaan yang dibangun/dirintis tahan uji (tahan banting), maka ia akan mendapat upah (berkat seperti pohon yang ditanam di tepi air).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved