Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT Manado

ARTI Nama 8 Kampung di Manado yang Dulunya Sering Terjadi Tarkam, Kuhun Tulang Besi, Tuminting Panah

Sebelum Manado maju seperti saat ini, dulu Manado terkenal dengan polemik antar kampung ( tarkam ) nya.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
FERDINAND RANTI/TRIBUN MANADO
Foto sewaktu Polisi berjaga di lokasi Tawuran antara Titiwungen Selatan, Kuhun, dan Lorong Kapal Sandar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini 14 Juli 2023, Manado berusia 400 tahun.

Di usia 400 tahun ini sudah banyak yang dilalui Pemerintah dan warga Kota Manado.

Sebelum Manado maju seperti saat ini, dulu Manado terkenal dengan polemik antar kampung ( tarkam ) nya.

Baca juga: BUKAN Tikala, Ternyata Ini Nama Kampung Pertama di Manado, Huruf Awal W Tapi Bukan Wenang Atau Wanea

Ada beberapa kampung di Manado yang sering terlibat tarkam.

Warga di setiap kampung di Manado tersebut sering baku ajar bukan hanya dengan tangan kosong saja.

Namun ada barang tajam yang melengkapi tubuh mereka.

Mulai dari katana (samurai), anak panah wayer, batu, air cuci piring, air merica hingga pisau badik.

Di Kota Manado yang sering sekali bikin sakit kepala polisi, pemerintah dan warga sekitar yakni beberapa kampung di Manado Utara.

Di kampung-kampung tersebut langganan tarkam anak muda hingga orang dewasa.

Sebut saja Sindulang, Sindulang adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Tuminting.

Baca juga: KISAH Watu Sumanti, Batu Sakti yang Penuh Misteri, Terletak di Perkampungan Pertama di Manado

Selain Sindulang, ada kampung Lumba-lumba yang juga sering terlibat tarkam dengan Sindulang.

Tak hanya Sindulang, Karangria juga sering jadi lokasi tarkam.

Tuminting pun sering jadi lokasi tarkam.

Kelurahan Maasing yang merupakan satu kampung di kecamatan Tuminting pun juga dulunya langganan tarkam.

Maasing sering terlibat tarkam dengan kampung Jati Tumumpa.

Selain Tuminting, Kecamatan Singkil juga merupakan Kecamatan di Manado Utara yang beberapa kampungnya sering terlibat tarkam.

Sebut saja kampung Tuna dan Karame.

Selain Tuna dan Karame, Tuna juga sering tarkam dengan Kampung Ketang Baru.

Polemik tarkam di Kota Manado ini bukan cuman di Manado Utara saja.

Di pusat Kota Manado juga ada satu kampung yang langganan tarkam.

Kampung Kuhun namanya.

Kuhun juga diketahui sering tarkam dengan kampung di sebelahnya yakni kampung Kapal Sandar.

Diketahui Kota Manado memiliki 11 kecamatan dan 87 kelurahan (dari total 171 kecamatan, 332 kelurahan dan 1.507 desa di seluruh Sulawesi Utara).

Berikut rangkuman Tribunmanado.co.id tentang arti nama-nama desa atau kampung dan kecamatan yang ada di Kota Manado yang dulunya sering terjadi takram yang dikutip dari berbagai sumber.

1. SINDULANG

Sindulang juga masih masuk dalam wilayah Kecamatan Tuminting.

Sindulang berasal dari kata sindo artinya hidup/bernafas atau sindu artinya bernafas dengan tersengat-sengat (sindokang) hosa atau baadu dalam dialek manado juga Sindulang bisa bertaruh: Tempat, mana menggerutu, gumam sedang (yaitu di pemakaman sindulë.

(isak tangis (teriak), ditempat perkuburan.

2. TUMINTING

Nah Tuminting ini adalah salah satu Kecamatan yang berada di Manado Utara.

Tuminting sendiri mempunyai art berlari cepat atau Tu = Tau artinya orang/manusia miting kata dasar miti(ng) artinya pana/jubi kata ini di tambakan awalan serta akhiran maknanya akan berubah mis.

papiti,piti,nemiti,nipiti,nupiti,papiti’I, Tumiti(ng) berarti lari cepat bagaikan anak panah; Nama Burung.

3. MAASING

Sama seperti Tumumpa, Maasing ini adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Tuminting.

Maasing sendiri memiliki asal kata asing artinya garam ditambah awalan ma artinya sangat/banyak, jadi maasing artinya= sangat asin (rasa) atau bagaram malayu Manado.

4. TUMUMPA

Tumumpa adalah salah satu kampung yang berada di Kecamatan Tuminting Kota Manado.

Tumumpa sendiri berasal dari bahasa Sangir yang artinya Turun Sambil melompat.

Dalam bahasa Purba yaitu Ta-tumpa-eng/ng artinya tempat turun dari kata dasar Tumpa artinya turun,tuang,lompat ; Tu= awalan berati kata penunjuk atau tau artinya orang/manusia, sehingga huruf T menjadi luluh mumpa = mu'tumpa dialek Sitaro artinya mau turun.

Jadi kata Tumpa dalam bahasa sangir bila dibubuhi awalan, sisipan dan akhir artinya akan berubah sangat jelas mis : Ta-Tumpa dalam bahasa sangir artinya tempat SARANA atau ALAT untuk turun/tuang/lompat; Natumpa artinya terbuang (tidak disengaja), penanumpangeng artinya tempat menginap; Nenumpang/nanumpang maknanya ada manumpang bahasa Manado; Tatumpangang/Tatumpangeng maknanya sarana alat untuk menuju tempat turun/menginap;

Nitumpa artinya dituang/diturunkan (dengan sengaja); Timumpa turun dengan melompat tanpa perintah atau dipaksa berdasarkan keinginan sendiri; dsb. Jajadi Tumumpa berarti tempat orang yang turun sambil melompat.

5. TUNA 

Tuna adalah salah satu kampung di daerah Singkil, arti kampung Tuna ini ternyata diambil dari Bahasa Sangir Tuna artinya cengeng.

(Belum diketahui kenapa Tuna dijuluki cengeng)

6. KARAME

Masih di Kecamatan Singkil, arti dari nama Karame ternyata berasal dari jenis makanan etnis sangir (Kuno) dalam keadaan musim kelaparan berasal dari kelapa muda Lewo atau kembare {jenis kematangan kelapa ; bungang, bura (keluar dari seludang), Karokong,kahungku, puringka,Lewo, Kembare, Marabe, wango/bango, bango/wango mahegu} yang dimasak diberi bumbu dimakan pada tempurung kelapa muda tersebut, Boko = kelapa yang tidak berisi

7. KUHUN

Kuhun dalam bahasa Sangir kuhung artinya tulang betis atau pakaian

8. TITIWUNGAN

Titiwungan berasal dari kata Tiwungang asal kata dasar Tiwu menjadi tiwua artinya tempat mandi pantai (Liwua),juga berarti berasab-asab/berapi-api atau secara bersama-sama melalukan/keroyak (tempat pemujaan kepada Genggong nalangi Duatang Saruruhang, Aditinggi, dan Mawendo, dengan mengumpulkan daun-daunan, bunga,buah dan akar pohon yang harum kemudian dibakar dengan asab naik ke langit= metipu).

Tipune Timopang ambore, TiTiwungang atau berarti tempat melakukan sesuatu secara bersama-sama atau menyerang/menyeroyok dari segala arah.

(Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro/Berbagai sumber)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved