Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pengucapan Syukur

Begini Cara Warga Minsel Goyang Dodol, Ciri Khas Saat Rayakan Hari Pengucapan Syukur

Dodol sudah menjadi menu khas sekaligus makanan wajib pada perayaan hari Pengucapan Syukur di Kabupaten Minahasa Selatan

|
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Chintya Rantung
Kolase Tribun Manado
Dodol menjadi menu khas pengucapan syukur di Minsel Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dodol sudah menjadi menu khas sekaligus makanan wajib pada perayaan hari Pengucapan Syukur di Kabupaten Minahasa Selatan Sulawesi Utara yang biasanya dirayakan pada hari Minggu ke dua di bulan Juli.

Tahun 2023 ini, Kabupaten Minsel akan merayakan Pengucapan Syukur pada tanggal 9 Juli 2023.

Beberapa hari menjelang perayaan Pengucapan Syukur warga mulai menyiapkan bahan untuk membuat dodol.

Salah satunya Jein warga Tompasobaru Minsel sudah mempersiapkan bahan-bahan makanan untuk merayakan pengucapan syukur.

Tak hanya itu dirinya sudah mempersiapkan makanan khas saat pengucapan yakni dodol dari beberapa hari lalu.

"Dari Minggu lalu bahan-bahan untuk membuat dodol sudah dipersiapkan," sebutnya.

Ia menyebutkan sudah diumumkan di gereja pengucapan tanggal 9 Juli.

"Momen ini sudah menjadi tradisi," sebutnya.

Diketahui momen pengucapan syukur ini identik dengan pesta makan dan minum serta momen 'baku dapa' antara keluarga dan kerabat.

Beberapa hari menjelang perayaan Pengucapan Syukur akan dijumpai dibeberapa rumah, warga sedang sibuk menggoyang dodol.

Dodol Amurang merupakan jajanan khas dari Minahasa Selatan.

Jajanan ini terbuat dari bahan utama berupa tepung ketan putih.

Biasanya, dodol ini dihidangkan saat acara pengucapan syukur warga di Minahasa termasuk di Minsel.

Dodol bisa dijadikan oleh-oleh ketika berkunjung ke Minahasa.

Hal ini karena dodol ini bisa bertahan cukup lama.

Dodol Menu Khas Pengucapan Syukur

Bahan-bahan

- 1 kg tepung ketan putih.

- 650 gr gula merah.

- Kertas atau daun pisang untuk membungkus.

- Air secukupnya

Cara Membuat

1. Rebus gula merah dengan air secukupnya sampai mendidih dan larut, diamkan sampai hangat.

2. Masukkan tepung ketan putih ke dalam wadah. Uleni tepung ketan dengan setengah air rebusan gula merah sedikit demi sedikit sampai adonan cukup untuk dibentuk.

3. Tambahkan sisa air rebusan gula merah sedikit demi sedikit sambil diuleni lagi hingga adonan tercampur rata.

4. Bungkus adonan dengan kertas atau daun (lakukan sampai selesai).

5. Kukus adonan yang sudah dibungkus dengan api besar sampai matang atau kira-kira selama 3-4 jam.

Untuk 'goyang' dodol disarankan bergantian.

Adonan dimasak ditungku pakai wajan dan pembakarannya menggunakan sabut kelapa atau gonofu dan ditengah tungku pakai batu biar wajan tidak gosong.

6. Setelah dodol masak proses selanjutnya dibungkus dengan daun woka. 

Kalau ini bisa jadi 150 bungkus ukuran sekali makan.

Selain dimakan keluarga akan dijadikan oleh-oleh untuk para tamu yang datang saat pengucapan syukur.

Selain dodol ada juga menu wajib yang disiapkan pada perayaan hari Pengucapan Syukur di Amurang yakni Nasi Bambu Bakar (Nasi Jaga).

Berbeda dengan dodol yang sudah disiapkan sejak tiga sampai empat hari sebelum hari perayaan, Nasi Jaha baru dibakar sehari sebelum hari perayaan. (chi)

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Pukul 10.00 WIB, Kakek Oleng dan Tewas Mengenaskan Terlindas Ban Truk

Baca juga: Kisah Dena Daniels, Nenek 54 Tahun yang Terobsesi Menjadi Barbie, Kini Pilih Hidup Jomblo

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved