Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Boltim Sulawesi Utara

Ini 4 Program Dinkes Boltim soal Penanganan DBD

Kepala Bidang P2P Dinkes Sulut Gysje Pontororing menuturkan, pihaknya berupaya menekan jumlah penderita dan korban meninggal akibat DBD.

Penulis: Teguh Putra Mamonto | Editor: Rizali Posumah
kolase Tribun Style
Ilustrasi demam berdarah 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga Sulawesi Utara (Sulut) tengah mewaspadai penyakit demam berdarah dengue atau DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulut Gysje Pontororing menuturkan, pihaknya berupaya menekan jumlah penderita dan korban meninggal akibat DBD.

"Berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan," kata Gysje Pontororing, Senin (26/6/2023).

Menurut dia, Dinkes Sulut telah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk menyiapkan fasilitas kesehatan dan obat-obatan untuk menangani DBD.

Sosialisasi tentang pemberantasan sarang nyamuk dengan Gerakan 3 M juga dilakukan dengan rutin. 

Berbeda dengan wilayah lain di Sulut, di boltim penyakit DBD bisa di bilang mengalami tren penurunan. 

Menurut Data dari Dinkes Boltim, DBD bulan Januari 2023 - per 27 juni 2023 total 75 kasus, 0 Kematian. 

Angka ini mengalami penurunan sebanyak 4 kasus dengan angka kematian 0.

Di mana untuk kasus DBD Januari - Desember Tahun 2022 total 119 kasus 0 kematian. 

Sedangkan untuk penanganan DBD di boltim di lakukan 4 upaya. 

"Untuk penanganan ada 4 program yang di lakukan, untuk program itu sudah dilakukan dan sedang berjalan," Ucap Farlin Jonathan Polii Staff Bidang P2 Dinkes Boltim yang menangani kasus DBD. 

Langkah yang dilakukan antara lain sebagai berikut. 

1 Melaksanakan Sosialisasi, penyuluhan ttg cara pencegahan penyakit DBD melalui 3M Plus. 

2 Melaksanakan investigasi Penyelidikan Epidemiologi bersama tim puskesmas jika ada kasus suspek atau konfirmasi DBD. 

3 Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama tim puskesmas. 

4 Melaksanakan fogging Siklus (upaya paling terakhir yang dilakukan untuk pemutus mata rantai nyamuk penularan DBD). 

Sedangkan untuk di Boltim kasus yang paling banyak itu ada di nuangan. 

Berikut adalah kasus DBD di Boltim dikelompokkan per wilayah puskesmas :

- Modayag Barat 6 kasus
- Modayag 25 kasus
- Mooat 14 kasus 
- Nuangan 28 kasus
- Motongkad 0 kasus 
- Tutuyan 0 kasus
- Kotabunan 2 kasus
- Buyat 0 kasus.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved