Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RHK Rabu 21 Juni 2023

Bacaan Alkitab - Roma 10:18b Semakin Dihambat, Injil Terus Merambat

Walau Israel sebagai pusat atau awal penginjilan tetapi mereka bersikap acuh tak acuh bahkan menolak Injil, tidak berarti menghambat penyebaran Injil

Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
pixabay.com
Renungan Harian Kristen - Berlindung Kepada Tuhan 

Roma 10:18b
TRIBUNMANADO.CO.ID - Walau Israel sebagai pusat atau awal penginjilan tetapi mereka bersikap acuh tak acuh bahkan menolak Injil, tidak berarti menghambat penyebaran Injil Kristus.

Justeru semakin Dihambat, Injil semakin merambat pasti. Semakin dicegah, Injil semakin menggelegar ke segala penjuru muka bumi bahkan semua planet buatan Tangan Allah.

Memang secara logika, ketika Israel sebagai negeri asal dan tempat lahir Yesus Sang Kebenaran menolak Injil, pasti akan menghambat atau setidaknya mereduksi laju pertumbuhan dan penyebaran Injil ke segala tempat dan waktu.

Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab (pixabay.com)

Tetapi karena Injil itu sendiri adalah Tuhan Yesus, maka apapun usaha manusia mencegat, menghambat ataupun menolaknya, tidak akan sanggup menggagalkannya.

Karena Sang Injil lah yang akan berada di depan kita yang menyampaikan firman Tuhan, Injil Keselamatan kekal.

Israel boleh menolak dengan dalil atau alasan apapun. Tetapi, misi Allah di dunia ini tak dapat dihentikan oleh kekuatan apapun dan manapun.

Termasuk oleh bangsa pilihan-Nya, Israel. Meski mereka memberontak dan menolak Injil, bahkan menghukum dan membunuh orang yang menerima dan memberitakan Injil, namun, semua itu tidak menghambat apalagi menghapus rancangan Allah untuk manusia ciptaan-Nya.

Dengan atau tanpa Israel, Injil tetap akan diberitakan untuk keselamatan semua orang di dunia ini.

Baca juga: Renungan Harian Keluarga – Roma 10:18a Selektif Mendengar Berita

Baca juga: Renungan Harian Keluarga – Roma 10:17 Iman Timbul dari Mendengar Firman

Hal ini terbukti bahwa jauh sebelumnya, Firman Tuhan tentang Injil keselamatan Allah sudah disuarakan sampai ke ujung bumi yang paling jauh dan paling terpencil sekalipun.

Injil sudah, terus dan tetap diberitakan apapun alasannya. Baik atau tidak baik keadaannya, Injil harus disuarakan kepada segala suku bangsa, demi keselamatan dan kebahagiaan kekal umat manusia yang menerima Injil.

Israel telah mendengar Injil. Tetapi mereka menolaknya. Suara Tuhan telah terdengar bahkan menggelegar di seantero negeri itu. Yesus pun secara manusia adalah keturunan mereka. Toh mereka tetap tidak mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.

Akan tetapi, apapun yang terjadi dan dilakukan oleh bangsa pilihan Allah itu, tidak mengendorkan gelora dan semangat berkumandangnya Injil dari berbagai negeri seberang. Sehingga segala suku bangsa semakin mengenal dan percaya kepada Injil, dan semakin banyak orang diselamatkan.

Itulah yang antara lain menjadi buah penginjilan oleh Rasul Paulus dan tim pelayanannya. Apalagi Paulus memang dipilih secara khusus untuk memberitakan Injil kepada seluruh bangsa di luar Yahudi.

Injil atau Firman Tuhan itu juga yang sampai kepada kita, di sini, di tempat kita masing-masing yang menghentar dan menjadikan kita sebagai umat pilihan Allah dan Israel masa kini.

Karena itu, adalah tugas dan tanggungjawab kita meneruskan untuk menyuarakan Injil Tuhan itu kepada orang lain. Sehingga, seluruh bumi menikmati keselamatan karena kepercayaan kepada Kristus, Tuhan kita.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved