Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Demokrat

Partai Demokrat Bermanuver Dua Arah, Gaduh dalam Koalisi, Mesra dengan PDIP

Partai Demokrat Bermanuver Dua Arah. Gaduh dalam koalisi tapi mesra dengan PDIP.

Editor: Frandi Piring
Kolase Fot TribunManado.co.id Dok. Tribunnews.com/KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D/Instragam @agusyudhoyono
Partai Demokrat Bermanuver Dua Arah, Gaduh dalam Koalisi tapi Mesra dengan PDIP. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Manuver Partai Demokrat akhir-akhir ini menjadi perhatian.

Kehebohan isu politik saat ini tertuju pada Partai Demokrat.

Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini dianggap telah bermanuver dua arah.

Manuver Partai Demokrat yang tampak membuat gaduh koalisinya hingga momen 'mesra' bersama PDIP belum lama ini.

Manuver tersebut sudah dilakukan di awal Juni lewat Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.

Saat itu, Andi Arief mengatakan akan mengevaluasi dukungan Partai Demokrat untuk Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Andi Arief karena menilai elektabilitas Anies yang tak kunjung menanjak setelah diumumkan sebagai calon presiden (capres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).

Ia mengatakan, evaluasi akan dilakukan karena Anies juga tak kunjung mengumumkan siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Mengevaluasi mengusulkan percepatan deklarasi," kata Andi, Senin (5/6/2023).

"Memang ada kecenderungan (elektabilitas Anies) menurun dari survei Indikator karena mungkin, dugaan kami, hipotesa kami adalah lambannya proses deklarasi," ucap Andi.

AHY Dinilai Berpeluang Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pertemuan dengan SBY Disorot - Agung Baskoro menilai, secara elektabilitas AHY jauh lebih unggul ketimbang Khofifah Indar Parawansa atau Ahmad Heryawan (Aher).
AHY Dinilai Berpeluang Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pertemuan dengan SBY Disorot - Agung Baskoro menilai, secara elektabilitas AHY jauh lebih unggul ketimbang Khofifah Indar Parawansa atau Ahmad Heryawan (Aher). (HO/TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Baca juga: AHY Sebut Nama Anies Baswedan dalam Pertemuan dengan PDIP

Inginkan AHY jadi cawapres

Evaluasi yang dikatakan Andi Arief ternyata berlanjut. Hal itu dipertegas dengan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY buka suara dan mengatakan, koalisi perubahan dan persatuan harus cepat mendeklarasikan Cawapres karena waktu pendaftaran sudah sebentar lagi.

"Dengan semakin cepat bersatu, terintegrasi, baik sistem maupun per orang, maka harusnya seiring dengan tingkat atau kans kesuksesan yang lebih baik.

Sebaiknya, kalau kurang waktu, rasanya juga kita harus bekerja jauh lebih rumit lagi," imbuh dia, Rabu (7/6/2023).

Desakan tersebut memiliki makna tertentu, salah satunya adalah menginginkan AHY sebagai pendamping Anies.

Keinginan tersebut ditegaskan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng.

Ia menyebut kalau koalisi yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat mau menang Pilpres, Anies harus memilih AHY sebagai cawapresnya.

"Kalau kami kan dipersilakan Mas Anies untuk memilih calon wakil presidennya.

Lalu, kemudian kalau kami ditanya, kami menyodorkan Mas AHY, Anies-AHY, kalau mau menang ya Anies-AHY," ucap Andi, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Pantas Puan Maharani Full Senyum Saat Ketemu AHY, Terungkap Pesan Megawati Sebelum Pertemuan Terjadi

Penolakan Nasdem

Desakan penetapan cawapres Anies dari Demokrat mendapat respons dari Partai Nasdem sebagai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali meminta agar Demokrat berterus-terang jika hendak mencabut dukungan apabila AHY tak dipasangkan sebagai cawapres Anies.

"Sebenarnya berterus terang saja, kalau bukan AHY jadi wakil mau mundur (mencabut dukungan). Bilang saja begitu," ucap Ali, Kamis.

Ali mengatakan, jika Demokrat tak berniat seperti itu, partai berlambang mercy seharusnya lebih "all out" mendeklarasikan Anies sebagai capres mereka.

Namun, menurut Ali, tak banyak terlihat dukungan untuk Anies yang dilakukan Demokrat, seperti pemasangan spanduk atau baliho.

"Terus terang saya belum pernah melihat baliho Partai Demokrat, kader partai Demokrat memasang foto Anies, kecuali (hanya) fotonya AHY," tutur Ali.

Baca juga: AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar Pranowo, PPP Tak Khawatir

Penerimaan PDIP

Jika Demokrat terlihat mencari kegaduhan di internal Koalisi Perubahan, beda halnya sikap Demokrat di luar koalisi.

Demokrat tampak semakin mesra dengan PDI-P. Kemesraan ini berawal dari pernyataan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang menyebut Ketua Umum Demokrat AHY sebagai salah satu dari 10 nama potensial cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

"Pencawapresan nama kan banyak, ada 10 (nama). Kalau boleh saya sebutkan yang ada di media,

ada Pak Mahfud sudah masuk namanya. Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, Pak AHY, sopo (siapa) lagi mas?

Pak Airlangga, nama-nama itu ya masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan," kata Puan.

Setelah pernyataan tersebut, kedua partai politik mengagendakan pertemuan yang akhirnya terlaksana pada Minggu (18/6/2023) kemarin di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Puan dan AHY "seperti adik kakak"

Rekonsiliasi Demokrat x PDI-P lewat Puan dan AHY terlihat mulus. Pertemuan satu jam bersama AHY itu disebut Puan seperti pertemuan "kakak-adik".

"Syukur alhamdulillah, tadi pertemuannya itu kurang lebih satu jam lebih ya. Saya banyak sekali yang bisa diomongin, bisa seperti kakak-adik.

Tadi Mas AHY bilang, 'Mbak, boleh ya saya menganggap Mbak sebagai kakak?'" ujar Puan dalam jumpa pers di GBK.

"Ya, iya dong," kata Puan menirukan jawabannya kepada AHY.

Poin-poin hasil pembicaraan Puan dan AHY, tadi pagi Minggu 18 Juni 2023.
Poin-poin hasil pembicaraan Puan dan AHY, tadi pagi Minggu 18 Juni 2023. (Kolase/Tangkap layar Instagram puanmaharaniri)

Puan menjelaskan, jika mengobrol sebagai Ketua DPR dan Ketum Demokrat, mereka tidak mungkin berbicara selama satu jam lebih.

Menurut Puan, mereka maksimal berbicara selama 20 menit, karena konteks pembicaraannya pasti serius.

Apalagi, mereka sama-sama berasal dari keluarga mantan presiden, di mana Puan merupakan anak Megawati Soekarnoputri, sedangkan AHY anak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tentu ini akan menjadi lebih penting dalam membangun bangsa dan negara. Kami berharap bahwa pemilu ke depan ini adalah pemilu damai,

pemilu yang gembira, pemilu yang bisa membuktikan bahwa pesta demokrasi rakyat itu adalah pestanya seluruh rakyat Indonesia," imbuh Puan.

Baca juga: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Sebut Pertemuan AHY dan Puan Maharani Patut di Contoh

Artikel ini tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved