Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Anak Krakatau Meletus

Gunung Anak Krakatau Meletus Senin 19 Juni 2023, Suara Dentuman Terdengar

Kabar terkini, gunung Anak Krakatau Meletus pada Senin 19 Juni 2023 pagi. Suara dentuman terdengar.

Editor: Frandi Piring
Instagram @natgeoindonesia
Kabar terkini Gunung Anak Krakatau Meletus pada Senin 19 Juni 2023 pagi. Suara dentuman terdengar. Potret Penampakan kengerian Erupsi Gunung Anak Krakatau sehari setelah tsunami di Banten. 

Kabar Gunung Anak Krakatau Meletus Senin 19 Juni 2023

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terkini Gunung Anak Krakatau kembali meletus pada Senin (19/6/2023) pagi, sekitar 08.22 WIB.

Letusan Gunung Anak Krakatau mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," kata Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Jumono, dalam keterangan yang diterima, Senin, seperti dilansir Antara.

Jumono menuturkan erupsi yang terjadi pagi ini tidak terdengar suara dentuman.

Erupsi ini terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 3 menit 2 detik.

Gunung berapi yang terletak di Selat Sunda itu masih berada pada status Level III (Siaga) sejak 24 April 2022.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasi warga untuk tidak mendekati gunung api dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif agar terhindar dari dampak erupsi.

Gunung Anak Krakatau Meletus pada Senin 19 Juni 2023 pagi. Suara dentuman terdengar.
Gunung Anak Krakatau Meletus pada Senin 19 Juni 2023 pagi. Suara dentuman terdengar. (ANTARA/HO-PVMBG via Kompas.com)

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi.

Rangkaian letusan membuat Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi mencapai 157 meter di atas permukaan laut.

Karakter letusan yang memiliki ketinggian 157 meter di atas permukaan laut laut ini berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Baca juga: Berita Populer: Nasib Ratusan Siswi Hamil di Sumedang, Sosok Kopka Azmiadi, Anak Krakatau Erupsi

Antisipasi risiko Gunung Anak Krakatau menjadi krisis

Kondisi terkini Gunung Anak Krakatau masih terus menjadi perhatian khusus bagi BMKG.

Meski demikian BMKG sudah meminta pemerintah daerah dan BPBD menyiapkan rencana evakuasi. 

Disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Dia meminta pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyiapkan rencana evakuasi.

Langkah ini, menurut Dwikorita, dilakukan sebagai langkah antisipasi jika aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) menjadi krisis.

"Ini kan masih di level kesiapsiagaan, masih potensi, jadi levelnya masih waspada.

Namun, barang kali BPBD atau pemerintah daerah setempat seyogyanya sudah mulai menyiapkan kontingensi plan, kalau seandainya berkembang itu kemungkinan terburuk sepertinya juga perlu disiapkan," ujar Dwikorita dalam konferensi pers virtual yang disiarkan channel Youtube BMKG, Senin (25/4/2022).

Dwikorita meminta Pemda memeriksa jalur evakuasi jika terjadi bencana. Menurutnya, Pemda perlu segera membuat rencana antisipasi.

Meski saat ini aktivitas GAK masih berstatus siaga dan belum memasuki fase status krisis.

"Perlu dicek juga apakah jalur evakuasi itu rambu-rambunya sudah cukup jelas, sederhananya seperti itu," kata Dwikorita.

Dirinya juga meminta jajaran BMKG untuk melakukan pengecekan shelter di sejumlah wilayah.

Menurutnya, pengecekan perlu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

"Kami juga memastikan semua peralatan berjalan dengan baik, performanya dengan maksimal.

Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 02.37 WIB.
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 02.37 WIB. (Dok CCTV Pos Pantau)

Artinya, belum sampai level krisis, tapi penyiapan-penyiapan kemungkinan terburuk sudah perlu kita cek meski masyarakat masih bisa beraktivitas di situ, bukan dievakuasi, ini hanya kesiapan saja," pungkas Dwikorita.

Seperti diketahui, BMKG meminta masyarakat mewaspadai ancaman terjadinya tsunami pada malam hari, seiring meningkatnya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Status Gunung Anak Krakatau saat ini sudah meningkat dari level 2 atau waspada menjadi level 3 atau siaga.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi 4 Kali Hari Ini, Ketinggian Abu Hingga 500 Meter

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved