Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Majelis Ilmu

Istri Simak Ini, 8 Kalimat yang Sebaiknya Tak Diucapkan ke Suami, Efeknya Tak Baik, Kata dr Aisah

Motivator dr Aisah Dahlan mengungkap 8 kalimat yang berbahaya jika diucapkan seorang istri kepada suami. Sebaiknya dihindari.

Kolase Tribun Manado/Ho/Instagram @draishadahlan
dr Aisah Dahlan, seorang dokter dan juga ustadzah, ungkap 8 kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan istri ke suami. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah kalimat-kalimat yang memiliki efek tak baik jika diucapkan seorang istri kepada suami

Sebaiknya dihindari, supaya kehidupan rumah tangga tetap harmonis

Ada 8 kalimat yang harus dihindari untuk menjaga hubungan baik antara suami dan istri

Delapan kalimat ini diungkap oleh seorang motivator keluarga, dr Aisah Dahlan

Menurut dr Aisah Dahlan, kata-kata atau kalimat-kalimat tersebut bisa membuat suami menjadi tersinggung dan tidak nyaman. 

Ustazah Aisah Dahlan menjelaskan terkait kalimat tersebut dalam kajiannya. 

Simak apa saja kalimat yang dimaksud Bu Isah sapaannya. 

(dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt pada Sabtu (17/6/2023))

Berikut daftar kalimat yang tak baik diucapkan istri ke suami. Simak penjelasannya:

1. Memerintah : "Cepetan, gitua aja lama banget sih".

Kadang, tanpa sengaja istri kepada suami sering memerintah dengan menyebutkan kalimat seperti memerintah.

Kata dr Aisah Dahlan, kalimat seperti itu akan membuat suami merasa tidak nyaman.

2. Menyalahkan : "Tuh kan, aku juga bilang apa, kamu sih."

Kalimat tersebut cenderung menyalahkan orang lain, baik istri maupun suami, tidak boleh melontarkan kalimat ini karena dapat menyinggung.

"Umumnya yang ngomong seperti itu adalah wanita karena mengeluarkan per harinya 20 ribu kata, kadang tanpa sengaja mengucapkan hal tersebut," kata dr Aisah Dahlan.

3. Meremehkan : "Masak gitu aja gak bisa sih"

Kata dr Aisah, para suami tidak suka jika ia diremehkan, apalagi diremehkan dengan kata-kata dan di depan orang ramai.

4. Melabeli : "Kamu penakut amat sih mas"

Mengatakan suami seorang penakut adalah ikut serta melabelinya sebagi seorang yang benar-benar penakut.

Jangan sampai kata-kata ini dilontarkan istri kepada suami karena dapat menyinggung hatinya.

5. Mengancam : "Kalau gak mau bantuin, awas yaa!"

Kalimat bernada ancaman seperti ini tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada suami.

Perlu diketahui juga lanjut dr Aisah Dahlan, ucapan mengancam ini juga tidak boleh diucapkan seorang ibu kepada anaknya, seperti ancaman "Awas ya kalau tidak mandi."

Pasalnya, nada ancaman ini dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada seseorang.

6. Menyudutkan: "Makanya"

Kata yang dapat menyudutkan hati suami lainnya adalah kata "makanya".

Kata ini secara tidak langsung menyalahkan orang lain.

Daripada mengucapkan kata tersebut kepada suami, sebaiknya istri diam saja saran dr Aisah.

"Ini kata paling tidak enak, tidak nyaman itu baik kepada siapapun, saya mau bilang makanya, diam aja, untuk anak-anak juga itu tidak suka, dia disudutkan," tambah dr Aisah.

7. Menyindir : "Haduuuh tumbeen"

Terakhir, dr Aisah mengatakan hal yang tidak boleh diucapkan istri kepada suaminya adalah kata "tumben".

Pasalnya, kata ini dapat menyinggung hati suami dan membuatnya tidak nyaman berkomunikasi pada istrinya.

Daripada mengatakan hal tersebut kepada suami, saran dr Aisah sebaiknya baiknya adalah diam

"Apa gantinya? nggak ada gantinya, diam aja," saran dr Aisah Dahlan.

8. Membandingkan : "Kenapa sih kamu gak bisa kayak"

Terakhir, demi mencapai komunikasi yang baik, istri tidak boleh mengucapkan kalimat yang membandingkan suami.

Pasalnya, suami bisa cemburu terutama dibandingkan dengan suami orang atau tetangga.

( Serambinews.com/Firdha Ustin)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Istri Sebaiknya Tidak Ucapkan 8 Kata-kata Ini Kepada Suami, Begini Penjelasan dr Aisah Dahlan

Tips Hubungan Suami Istri Supaya Selalu Bahagia

Inilah tips hubungan suami istri selalu bahagia sampai hari tua, kata dr Aisah Dahlan.

Dalam menjalani biduk rumah tangga, tidak sedikit yang mendapatkan masalah setelah menikah.

Hal itu wajar karena menyatukan pandangan dengan watak yang berbeda.

Perbedaan pendapat menjadi alasan suami istri sering bertengkar.

Padahal masalahnya kadang terlihat sepele.

Maka dari itu, membangun suatu hubungan dalam rumah tangga yang harmonis itu sangat penting.

Dokter Aisah Dahlan menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan agar rumah tangga tetap harmonis.

Bahkan pasangan suami istri terus bahagia sampai hari tua.

Hal itu dia beberkan dalam video di kanal YouTube Alid TV yang diunggah pada 24 Mei 2021 lalu.

Dokter Aisah mengatakan, kenapa istri sering marah-marah?

Ternyata karena ada perbedaaan watak antara istri dan suami dan saling bertolak belakang atau istilahnya bersilang.

"Kalau suaminya yang damai, istrinya hasrat mengatur.

Bahkan justru sebaliknya, dan ini selalu bertolak belakang. Namun itulah yang sering membuat suami istri berjodoh," jelasnya.

Oleh karena itu, dr Aisah Dahlan menyarankan suami dan istri mempelajari dan saling mengerti atau memahami.

Selain itu perlu mengatasi emosi karena kalau kita berhijrah dan mengartikan hijrah adalah suatu yang berubah dari perilaku yang negatif menjadi ahlak yang positif, maka kita harus belajar emosi.

"Emosi yang memengaruhi perilaku ahlak kita," sebutnya.

Emosi sendiri kata dr Aisah Dahlan terbagi menjadi emosi positif dan emosi negatif.

"Intinya adalah kita sama-sama menghargai, menghormati sehingga kita hidup dengan perbedaan itu.

Kita berhijrah dari emosi negatif ke emosi positif," sebutnya.

Kata dia, jenis emosi ada emosi marah, takut, senang dan sedih.

Menurutnya, kalau kita pandai mengelolanya artinya kita memiliki kecerdasan emosi karena ini lebih berpengaruh daripada IQ.

"Ada orang IQ nya tinggi tapi dia tidak bisa mengelola emosi itu terhambat juga hidupnya.

Tetapi ada orang IQ nya biasa saja tetapi dia pandai mengelola emosi justru lebih sukses, makanya perlu mengelola emosi," sebutnya.

Kemudian dr Aisah Dahlan juga menyebutkan kuncinya sabar.

"Sabar kita dapatkan ilmu-ilmu.

Misalkan oh kalau watak suami memang begini, watak istri memang begini dan harus sabar dan mengaturnya harus begini," katanya.

Dr Aisah menambahkan selanjutnya adalah shalat.

"Ketika sedih kita shalat dan tanpa kita sadari dari mulai takbiratul ihram sampai kita salam emosi kita sudah naik keatas dan perasaan kita damai bahkan masuk ke pencerahan," jelasnya.

"Makanya sabar dan shalat itu adalah penolong kita dan lebih asik lagi Allah bersama orang sabar. Jangan bosan dan terus saja seperti ini," lanjutnya.

Masalah konflik dalam rumah tangga lagi-lagi karena perbedaan itu tadi.

Kemudian masalah kondisi faktor yang ada di dalam diri perempuan karena ada waktu-waktu tertentu yang hormon perempuan berkurang sehingga mudah marah, galau dan itu benar.

"Mulailah dari diri kita sendiri, Alhamdulillah misal suami dan istri sudah hijrah dan tentu setelah itu nanti anak-anak akan hijrah.

Konteksnya hijrah dari emosi negatif ke emosi positif karena emosi sering naik turun," tutupnya.

(Bangkapos.com/Widodo)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Istri dan Suami Lakukan Ini Agar Hubungan Tetap Bahagia Hari Tua, Kata dr Aisah Dahlan

Ikuti berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved