Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Begini Kondisi Jasad Siswa SMK Tasikmalaya yang Ditabrak Kereta Api, Korban Diseret Sampai 100 Meter

Korban selama ini berstatus pelajar di salah satu SMK Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Editor: Indry Panigoro
Samsul Hadi/Surya
ilustrasi tewas ditabrak kereta 

Suhadi juga menjelaskan bahwa setiap masinis yang menabrak harus berhenti di stasiun terdekat.

Saat memeriksa kereta api, ia menemukan sisa-sisa bagian tubuh korban bunuh diri itu.

"Habis nabrak harus berhenti di stasiun pertama, gue kontak, 'Iya mas, mayatnya ketemu pakai baju biru'," kata Suhadi.

Ilustrasi jenazah korban bunuh diri
Ilustrasi jenazah korban bunuh diri (Freepik)

"Gue cek rangkaian lokomotif ke depan, ternyata di boomper ampun, itu banyak banget darahnya," sambungnya.

"Dan kayak daging-daging putih itu banyak banget," tambahnya.

Suhadi menyebut bahwa ia merasa sedih bahkan sampai terbawa ke dalam mimpi.

Tapi salah satu rekan seniornya pun memberikan penghiburan.

"Gue kalau cerita ini bener sedih sih," kata Suhadi.

"Gue nyampe Cirebon bener-bener kayak orang sedih kaget, masinis gue bilang 'itu bukan salah lu, itu salah orang, kita ngerem tadi juga gak bakalan dapet'," tambahnya.

"Sampai gue tidur itu kebawa mimpi itu cewek. Gue merasa bersalah banget soalnya," lanjutnya.

NGERINYA Masinis Kereta Api Tabrak Orang Bunuh Diri, Ngaku Sedih dan Kaget: Kebawa Mimpi!
NGERINYA Masinis Kereta Api Tabrak Orang Bunuh Diri, Ngaku Sedih dan Kaget: Kebawa Mimpi! (Twitter.com/mindaart)

Melansir Kompas.com, sebelumnya kejadian serupa juga sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Wanita bernama Nurani asal Dusun Candi, Desa Jenar Wetan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah tertabrak kereta Api.

Korban sengaja tidur terlentang di rel kereta api bahkan tak peduli ketika diklakson oleh masinis.

Jenazah Nuraini pun segera dikembalikan ke keluarganya.

"Korban berada di tengah jalur KA dengan posisi tiduran terlentang dan saat di Semboyan 35 (Diklakson) berulang oleh masinis korban tidak pergi menjauh dari jalur KA," ujar Iptu Tri Atmoko.

"Meskipun sangat mengejutkan dan menyedihkan, keluarga korban menerima dengan ikhlas atas kejadian ini," lanjutnya.

(Kompas.com/Irwan Nugraha).

Artikel ini diolahd dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved