Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Siswa SMP

5 Fakta Kematian Siswa SMP, Pamit Pergi ke Pasar Malam Tapi Malah Dihabisi Mantan

Simak 5 fakta terkait kasus pembunuhan seorang siswa SMP di Mojokerto berikut ini.

Editor: Tirza Ponto
via Surya.co.id
5 fakta terkait kasus pembunuhan seorang siswa SMP di Mojokerto. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan siswa SMP di Mojokerto menghebohkan publik.

Siswa SMP tersebut ditemukan dalam keadaan tewas terbungkus karung di Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Selasa (13/6/2023).

Diketahui identitas sang siswa SMP berinisial AE (15).

Baca juga: Fakta-Fakta Pembunuhan Mahasiswi Ubaya, Angeline Nathania Dibunuh Guru Les, Ditemukan dalam Koper

AE diduga menjadi korban pembunuhan oleh mantan pacar.

AE (15) ditemukan dalam sebuah karung putih di Kecamatan Sooko.

AE sebelumnya sempat dikabarkan hilang sejak satu bulan lalu. Tepatnya pada 15 Mei 2023.

Penemuan jasad korban ini diketahui setelah pihak kepolisian menangkap dua orang pelaku yang ternyata adalah teman dekat korban.

Berdasar laporan reporter di lapangan, berikut fakta selengkapnya.

1. Pengakuan dua pelaku

Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Bambang Tri Sutrisno menjelaskan jenazah korban ditemukan usai polisi menangkap dua pelaku yang diduga melakukan pembunuhan tersebut.

Keberadaan kedua pelaku terungkap dari hasil keterangan saksi dan bukti petunjuk yang diperkuat dengan jejak penelusuran riwayat korban sebulan terakhir sebelum dikabarkan menghilang.

Mirisnya, dua pelaku yakni AB (15) dan AD (19), keduanya ditangkap di rumahnya, pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kami mendapat informasi mendapati pelakunya sekitar pukul 16.00 WIB sore dan dari keterangan pelaku mereka membenarkan telah melakukan pembunuhan itu," jelasnya, Selasa (13/6).

Ia mengungkapkan dari pengakuan pelaku itulah akhirnya jenazah korban ditemukan di parit dekat rel kereta api Desa Mojoranu.

2. Kepolisian memeriksa penyebab kematian

"Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk dilakukan autopsi," ucap Bambang

Polisi juga melibatkan Tim forensik Labfor Polda Jatim untuk mengungkapkan penyebab kematian korban.

"Kita koordinasi dengan Tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk autopsi sehingga diperoleh keterangan penyebab korban meninggal dibunuh," pungkasnya.

3. Menghilang sejak satu bulan lalu

Seperti yang diketahui, korban dikabarkan menghilang pada, Senin 15 Mei.

Sebelum menghilang, korban sempat pamit pergi ke pasar malam mengendarai sepeda motor Honda Beat nopol S 2855 TL.

Korban tidak kunjung pulang sekitar pukul 19.12 WIB meski beberapa kali dihubungi orang tuanya melalui WhatsApp yang mengabarkan jika ada pekerjaan rumah tugas dari guru sekolahnya.

Namun korban tidak merespon dan handphone sudah tidak aktif.

Pihak keluarga sudah berupaya mencari dan akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal.

4. Dugaan motif Pembunuhan

Pelaku berinisial AB (15), siswa kelas IX SMPN 1 Kemlagi, diduga sakit hati lantaran korban menolak ajakan untuk kembali menjalin hubungan.

Dari informasi yang dihimpun, korban sempat berpacaran dengan korban saat masih duduk kelas VII dan sudah putus.

5. Keluarga Minta Diusut

Ayah korban, Atok Utomo (35) ditemui di rumah duka di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Selasa (13/6/2023).
Ayah korban, Atok Utomo (35) ditemui di rumah duka di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Selasa (13/6/2023). (via Surya.co.id)

Ayah korban, Atok Utomo (35) mengaku tidak menyangka putrinya meninggal secara tidak wajar akibat perbuatan teman sekolahnya sendiri. Apalagi pelaku dikenal akrab dengan keluarganya saat korban masih duduk di kelas VII.

"Pelaku itu sering titip sepeda di sini, biasanya kalau titip sepeda saat saya sedang bekerja. Jadi yang lebih kenal (pelaku) adalah istri saya. Sekolahnya kan dekat sini," jelas Atok saat ditemui SURYA di rumah duka, Selasa (13/6/2023).

Atok mengungkapkan, dari informasi teman sekelasnya diketahui bahwa korban dengan pelaku dulu pernah berpacaran. Pelaku juga sempat meminta kembali menjalin hubungan dengan korban.

"Dari teman-teman sekolahnya begitu, istilahnya mantan kalau sebutan anak-anak sekarang. Kemarin juga ada yang bilang pernah 'ditembak' lagi, cuma (korban) menolak karena pelaku sudah berpacaran sama teman dekat Rara juga," bebernya.

Karena itu Atok berharap kasus yang menimpa anak sulungnya diusut tuntas meskipun pelaku anak di bawah umur. Dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus ini ke Satreskrim Polres Mojokerto Kota hingga pelaku diseret ke meja hijau dan dihukum setimpal karena telah merenggut nyawa anak gadisnya.

"Meskipun berat berupaya untuk ikhlas, sesuai hukum yang berlaku saya serahkan sepenuhnya ke kepolisian. Harapan saya, ini selesai tuntas biar jelas semuanya, motifnya apa," ucap Atok.

Pihaknya mendesak polisi agar segera menuntaskan dan mengungkap motif pembunuhan anaknya. "Motif yang sesungguhnya kan belum terungkap, motif asmara atau apa, masih teka-teki," pungkasnya.

(Surya.co.id/Akira Tandika Paramitaningtyas
/Mohammad Romadoni)

Baca juga: Akhirnya Terungkap Motif Pembunuhan Mahasiswi Ubaya yang Ditaruh Dalam Koper, Rupanya Ini Masalahnya

Artikel tayang di Surya.co.id

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado : di sini

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved