PDIP
Detik-detik Megawati Menangis Saat Kegiatan Rakernas lll PDIP, Awalnya Wanti-wanti Kader, Tapi
Awalnya, Megawati mewanti-wanti agar para kader PDIP selalu mempraktikkan tiga pilar partai untuk pemenangan Pemilu 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Air mata Megawati Soekarnoputri seolah tak bisa tertahan lagi.
Dari mata Megawati Soekarnoputri meleleh air.
Rupanya Megawati memang.
Momen Presiden perempuan pertama Indonesia menangis itu ternyata terjadi saat Rakernas lll PDIP.
Ada suata hal yang bikin Megawati menangis.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menangis saat kegiatan Rakernas III PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).

Megawati menangis karena mengenang 10 tahun meninggalnya mendiang Taufik Kiemas, mantan Petinggi PDIP yang sekaligus mantan suaminya.
Dalam pidatonya.
Megawati mengenang integritas almarhum Taufik Kiemas untuk membangun bangsa Indonesia semasa hidupnya.
Awalnya, Megawati mewanti-wanti agar para kader PDIP selalu mempraktikkan tiga pilar partai untuk pemenangan Pemilu 2024.
"Bergotong-royonglah dengan penuh semangat dan satukan tiga pilar partai sebagai mesin terbaik dalam pemenangan pemilu ini," katanya, dikutip dari YouTube PDI Perjuangan.
Namun, tiba-tiba, saat Megawati melanjutkan pidatonya, dirinya sempat berhenti sejenak lantaran teringat bahwa hari ini bertepatan dengan 10 tahun meninggalnya Taufiq Kiemas.

Lalu, Megawati pun meminta maaf kepada para peserta rakernas yang hadir.
"Maaf, karena pada tanggal ini, adalah almarhum Bapak Taufik Kiemas meninggalkan kita bersama, tepat 10 tahun," kata Megawati dengan suara bergetar.
Megawati pun kembali terdiam di tengah pidatonya.
Namun, dirinya kembali melanjutkan pidatonya dan mengatakan bahwa Taufik Kiemas adalah sosok yang semangat hingga senang menolong sesamanya yang membutuhkan.
"Keteladanan beliau adalah selalu merangkul, mencari solusi, dan selalu membuat terbuka tangannya untuk menolong siapapun yang membutuhkannya," puji Megawati.
Megawati juga mengungkapkan sang suami telah meninggalkan legacy atau warisan, yaitu agar empat pilar kebangsaan tetap dipegang sebagai landasan bernegara dan berbangsa.
"Almarhum telah meninggalkan legacy bagi bangsa ini, berjuang bagi tegaknya empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (yaitu) Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika, dan keutuhan NKRI," cerita Megawati.
Sebagai informasi, Taufiq Kiemas meninggal pada 8 Juni 2013 di sebuah rumah sakit di Singapura.
Kabar tersebut diketahui pertama kali melalui cuitan dari Ketua DPP PDIP saat itu, Pramono Anung, di akun Twitter pribadinya.
"Telah meninggal dunia Bapak Haji Taufiq Kiemas saat ini dan mohon diampuni seluruh kesalahan dan didoakan," tulis Pramono.
Dikutip dari Kompas.com, sebelum meninggal dunia, Taufiq sempat mendampingi Wakil Presiden RI saat itu, Boediono, untuk meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, NTT.
Lalu pada 9 Juni 2013, prosesi pemakaman Taufiq Kiemas pun digelar dan dipimpin oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku inspektur upacara.
Jenazah Taufiq Kiemas pun dimakamkan di TMP Kalibata di samping makam ayahnya, Tjik Agus Kiemas dan ibunda Hamzathoen Roesyda.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Kursi Sekjen PDIP Masih Kosong, Puan Maharani Bocorkan Akan Ada Kejutan Diumumkan Megawati |
![]() |
---|
Irene Golda Pinontoan Tergugah Pidato Megawati Soekarno Putri, Dukung Putusan Kongres ke-6 PDIP |
![]() |
---|
Profil Olly Dondokambey, Cetak Rekor Quattrick Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan |
![]() |
---|
Olly Dondokambey Cetak Sejarah, Jabat Bendum PDIP 4 Periode, Reza Rumambi: Kepercayaan untuk Sulut |
![]() |
---|
Susunan Lengkap DPP PDIP 2025–2030: Ganjar Bidang Desa, Ahok Urus Ekonomi, Olly Dondokambey Tetap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.