Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan di Bitung

Identitas Pengendara Motor yang Tewas Kecelakaan di Bitung Sulawesi Utara

Polres Bitung memberikan penjelasan terkait identitas korban meninggal dan kronologi kecelakaan di Bitung Kamis (8/6/2023).

Editor: Chintya Rantung
Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Kapolres Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polres Bitung memberikan penjelasan terkait identitas korban meninggal dan kronologi kecelakaan di Bitung Kamis (8/6/2023).

Diketahui kecelakaan antara kendaraan bertonase besar roda enam, truck tractor head Mitsubishi FP415D warna hijau DB 8915 CY di kendarai laki-laki Slamet Hartono.

Dengan, sebuah sepeda motor, Yamaha Yupiter warna biru DB 6387 CK dikendarai Jermia Bantu.

Sebelum kejadian, mobil Truck Tractor Head Mitsubishi begerak dari arah timu Kota Bitung (Aertembaga) ke arah Barat (Wangurer).

"Mobil truck tractor head mitsubishi kontra sepeda motor Yamaha. Akibatnya korban meninggal dunia di tempat kejadian," kata Kapolres Bitung melalui Kasi Humas Polres Bitung Ipda Iwan Setyawan, Kamis (8/6/2023).

Lanjutnya, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Manembo-Nembo (RSMN) Bitung.

Sampai berita ini di rangkum, satlantas Polres Bitung masih melakukan proses penyelidikan  kecelakaan yang menyebabkan seorang pengendara motor meninggal dunia.

Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta selaku main dealer sepeda motor Honda wilayah Yogyakarta, Kedu, dan Banyumas berbagi tips menghindari blind spot area.

1. Jarak kendaraan

Jarak kendaraan di jalan raya tentunya berbeda-beda dan bergantung pada kecepatan kendaraan tersebut. Blind spot area terjadi saat kendaraan berhenti dan juga saat kendaraan tersebut melaju.

Agar terhindar dari Blind spot pengendara direkomendasikan menjaga jarak kurang lebih 2 meter dengan kendaraan besar seperti truk atau bus.

Semakin jauh jarak akan lebih aman karena pengendara dapat mengantisipasi bahaya yang tidak terduga.

2. Posisi kendaraan

Posisi kendaraan yang berjalan akan memiliki resiko blind spot lebih tinggi daripada posisi kendaraan saat berhenti baik di belakang mobil atau kendaraan yang lebih besar.

Posisi kendaraan yang paling aman di sisi kiri belakang kendaraan besar. Hal ini agar kita bisa terlihat di spion oleh pengemudi kendaraan besar tersebut.

3. Analisa situasi

Saat berkendara kita harus fokus dan bisa menganalisa situasi yang ada di jalan raya khususnya yang di depan kita.

Semakin cepat laju kendaraan maka semakin singkat kita dalam menganalisa bahaya di sekitar kita. Sedangkan alat komunikasi saat berkendara hanyalah lampu dan klakson.

Sangat direkomendasikan untuk selalu menjaga jarak dan tetap fokus saat berkendara agar terhindar dari bahaya kecelakaan.

Jalan tol digunakan untuk mempermudah mobilitas pengendara karena perjalanan bisa lebih cepat.

Meski merupakan jalur bebas hambatan, pengemudi tidak boleh sembarangan dalam menyetir agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Apalagi, situasi jalan tol yang sepi dan tidak ada hambatan bisa membuat pengemudi lupa diri, sehingga seringkali terlalu ngebut atau santai. 

Pakar Safety Riding, Agus Sani, mengatakan ada beberapa tips yang harus diketahui pengemudi agar aman dan nyaman saat melaju di jalan tol.

7 tips aman berkendara di jalan tol

Berikut yang Kompas.com rangkum 7 tips aman berkendara di jalan tol agar tidak mengalami kecelakaan: 

1. Cek kondisi kendaraan

Hal paling penting yang pertama harus dilakukan pengemudi, kata Sani, adalah memastikan kendaraan yang dibawa memang dalam keadaan yang prima. 

Tidak hanya sebelum perjalanan jauh antarkota atau antarprovinsi, kendaraan sebaiknya memang diperiksa secara rutin dan berkala, agar saat terjadi sesuatu bisa segera diatasi.

"Pastikan kendaraan yg digunakan dalam keadaan baik, lakukan pemeriksaan rutin kendaraan agar tidak terjadi mogok di tengah jalan tol," ujar Sani. 

2. Jaga kesehatan tubuh

Tidak hanya kondisi mobil, Sani berpesan agar pengemudi juga memiliki tubuh yang sehat dan bugar saat mengemudi.

Pasalnya, mengemudi sebenarnya merupakan aktivitas yang tidak mudah dan membutuhkan energi serta konsentrasi maksimal. 

"Siapkan fisik yang sehat karena saat berkendara di jalan tol, kita membutuhkan konsentrasi dan fokus agar tidak terjadi microsleep saat berkendara yang membuat bahaya diri kita," ujarnya.

Selain itu, pengemudi juga wajib berkonsentrasi terhadap jalanan di depan dan belakangnya, sehingga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas lain, seperti menelpon atau bermain ponsel. 

3. Siapkan kartu tol

Selanjutnya, tidak kalah penting namun masih sering luput dari perhatian, jangan lupa siapkan dana yang cukup di kartu e-tol sebelum bepergian. 

"Siapkan dana yang cukup di kartu e-tol agar tidak kesulitan saat masuk untuk melakukan pembayaran," kata dia. 

Jika ternyata saldo kartu tidak mencukupi, tentu akan menghambat perjalanan dan antrean kendaraan lain yang ingin membayar.

4. Pelajari rute jalan tol

Hal lain yang harus dilakukan agar mengemudi secara aman dan nyaman adalah mempelajari rute yang dituju, termasuk pintu tol yang akan dilewati. 

Jika terlewat, risikonya adalah perjalanan menjadi lebih jauh karena tidak bisa langsung memutar.

Bahkan lebih buruk lagi, pengemudi lepas kendali dan tiba-tiba memotong atau mengambil jalur yang sebelumnya tidak dipersiapkan, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan. 

5. Jaga jarak aman

Sani menegaskan, hal penting yang harus diperhatikan adalah menjaga jarak aman dengan kendaraan lain, dan tidak mengemudi secara zig-zag. 

"Jaga jarak aman dengan kendaraan lain dan jangan berkendara secara zig-zag karena dapat membahayakan kita dan orang lain," jelasnya. 

Untuk jarak aman, sebaiknya ada minimal jeda sekitar tiga detik dengan kendaraan di depan, sebagai batas jarak aman bagi seorang pengemudi bisa reflek menghindar dari kecelakaan yang terjadi di hadapannya.

6. Beristirahat

Jika sudah menempuh perjalanan jauh antarkota atau antarprovinsi, pengemudi sebaiknya menepi sejenak di tempat pemberhentian seperti rest area, untuk mengisi energi.

Waktu istirahat yang disarankan ketika berkendara adalah setiap empat jam sekali agar tubuh tidak kelelahan. 

"Istirahatlah setiap menempuh perjalanan, maksimal empat jam agar tubuh tetap fit," ujar Sani. 

7. Kurangi kecepatan

Terakhir, Sani berpesan agar pengemudi bisa mengurangi kecepatan saat menghadapi kabut atau asap yang mungkin saja muncul di jalan tol tertentu. Apalagi, misalnya kondisi sedang gelap dan cuaca hujan atau sangat dingin. 

"Kurangi kecepatan apabila rute yg dilalui tertutup kabut atau asap yang ada di sepanjang jalan untuk menghindari tabrakan beruntun," pungkasnya. 

Baca juga: Gempa Bumi Terkini Malam Ini Kamis 8 Juni 2023, Pusat Guncangan di Laut, Info BMKG Magnitudonya

Baca juga: Dinas Perkim Tomohon Sulawesi Utara Verifikasi Penerima Program Rumah Tidak Layak Huni

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved