Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Brimob Polda Riau Buka Suara, Dansat Anggap Cerita Bripka Andry soal Kompol Petrus Janggal

Andry mengaku dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru pada hari Jumat, 3 Maret 2023

Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi polisi. Brimob Polda Riau Buka Suara, Dansat Anggap Cerita Bripka Andry soal Kompol Petrus Janggal 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini viral di media sosial curhatan Bripka Andry Darma Irawan, seorang anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau yang bermarkas di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Senin (5/6/2023).

Andry mengaku dimutasi demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru pada hari Jumat, 3 Maret 2023.

Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah penghadapan ke tempat baru.

Baca juga: Prabowo Jadi Sorotan Dunia Usai Proposal Rusia-Ukraina Ditolak, Pengamat Singgung Sosok Bung Karno

Andrya mengaku dimutasi, alasannya karena terlalu lama di Batalyon B Pelopor Rohil, terlalu nyaman, dan tidak ada kontribusi kepada satuan.

Namun, Andry tak terima disebut tidak ada kontribusi. Dia justru mengaku sudah melakukan semua perintah komandannya, Kompol Petrus H Simamora.

Bahkan, Andry disuruh mencarikan uang dari luar untuk disetor, dan sudah sekitar Rp 650 juta yang disetorkannya.

Sebelum dimutasi, dia sempat diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar Rp 53 juta untuk membeli lahan. Namun, dia hanya dapat menyetorkan uang Rp 10 juta.

Komandan Satuan Brimob Kepolisian Daerah Riau Kombes Ronny Lumban Gaol merasa cerita Bripka Andry Darmairawan soal Kompol Petrus Simamora yang meminta dicarikan uang Rp 650 juta janggal. 

Ronny enggan mengungkapkan letak kejanggalan tersebut.

Dia hanya mengatakan bahwa kejanggalan itu merupakan salah satu alasan yang membuat Andry dan Petrus saat ini menjalani pemeriksaan di Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Riau.

"Karena kita lihat ada kejanggalan di situ dan kita periksa. Itu sebenarnya datanya di Bid Propam," sebut Ronny saat dihubungi, Senin (5/6/2023). 

Pemeriksaan itu juga dilakukan karena ada dugaan Andry sengaja mengungkapkan adanya permintaan uang karena tidak terima telah dimutasi. 

Menurut Ronny, Andry dipindah lokasi tugasnya karena melakukan banyak masalah di lokasi tugas sebelumnya. 

"Banyak masalah yang dilakukannya. Cuma karena tidak berkenan dimutasi, itulah upaya-upayanya," sebutnya.

Soal Andry yang disebut jarang menjalankan tugas, Ronny menyebutkan, tindakan itu sudah terjadi sebelum dimutasi.

Hal itu diklaimnya telah terungkap lewat pemeriksaan di Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Riau.

"Sebelumnya dia juga jarang masuk, itulah berkeliaran, nyari duit, gitu. Itulah kelakuannya. Itu tidak boleh. Itulah karena prilaku itu kita mutasi. Tapi dia berbalik malah menghantam (menyerang) kita. Tapi kita akan buktikan, dia kan udah diperiksa dia, keterangannya sudah diambil. Audit keuangannya juga sudah diambil itu. Untuk rincinya semua ada semua di Propam," ungkap Ronny.

Sebagai informasi, Bripka Andry mengunggah tulisan yang mengungkapkan adanya serangkaian permintaan uang oleh atasannya, Komandan Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir Kompol Petrus.

Dia merasa pemindahan lokasi tugasnya dari Rokan Hilir ke Batalyon A Pelopor di Pekanbaru karena tidak bisa memenuhi jumlah uang yang diminta Petrus.

Akibat dari unggahan itu, Petrus dicopot dari jabatannya dan kini menjalani pemeriksaan di Polda Riau

Adapun Andry juga diperiksa karena dianggap mangkir dari tugas selama tiga bulan setelah dimutasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved