Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Kisah Aurora Sky Castner, Gadis Texas yang Lahir di Penjara, Kini Diterima di Harvard University

Gadis berusia 18 tahun itu akan segera memulai kelasnya di Harvard Law School musim gugur mendatang setelah dinyatakan lulus dari Conroe High School

Istimewa/HO
Aurora Sky Castner, gadis berusia 18 tahun itu akan segera memulai kelasnya di Harvard Law School musim gugur mendatang setelah dinyatakan lulus dari Conroe High School pada Kamis (25/5/2023) kemarin. Kisahnya viral karena menulis aplikasi esai ke Harvard University dengan mengawali dengan kalimat "Saya lahir di penjara". 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kisah seorang gadis asal Texas Amerika Serikat, yang lahir di penjara.

Meski hidupnya dianggap hina, namun ia sukses mengukir prestasi yang membanggakan dan menarik perhatian dunia.

Gadis berusia 18 tahun itu akan segera memulai kelasnya di Harvard Law School musim gugur mendatang setelah dinyatakan lulus dari Conroe High School pada Kamis (25/5/2023) kemarin.

Baca juga: Rikardi Porung dan Putra Wenas Ngaku Senang dan Masih Tak Percaya Bisa Magang ke Jepang

Saat melahirkan putrinya, ibu dari Aurora Sky Castner berada dipenjara di Galveston Count, lapor Daily Mail.

Setelah itu, ayah Castner menjemputnya dan membesarkannya sendiri.

Dilansir People, menurut laporan Courier, Castner membuka aplikasi esai pendaftarannya ke Harvard dengan kalimat "Saya lahir di penjara".

Castner juga diterima di Ivy League untuk kelas awal.

Hidup berpindah-pindah

Bersama sang ayah, Castner sering berpindah-pindah, tetapi selalu ada di lingkungan Montgomery County.

Ketika Castner masih di sekolah dasar, anggota staf melihat potensi dalam dirinya.

Kemudian Castner diarahkan untuk mendapat bimbingan dari program Mentor Proyek CISD.

Selama mengikuti program tersebut, Castner didampingi oleh mentor bernama Mona Hamby.

"Saya menerima makalah tentang dia (Castner). Sosok idolanya adalah Rosa Parks, makanan favoritnya adalah taco dari Dairy Queen, dan dia suka membaca," kenangnya.

"Saya berpikir, terdengar seperti gadis kecil yang cerdas. Saya masih menyimpan kertas itu hari ini," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu setelah makin mengenal Castner, Hamby merasa remaja itu membutuhkan lebih dari sekadar panduan untuk kegiatan sekolah, tetapi juga dukungan pribadi.

Hamby pun membantu Caster dengan berbagai hal-hal kecil, memilih kacamata, memotong rambut.

Tak hanya Hamby yang terlibat dalam membangun kenangan indah bersama Castner.

Dokter gigi, ortodontis, dan tokoh masyarakat lain juga mengenalkan pengalaman penting lainnya, seperti berkemah di musim panas.

"Itu adalah lingkungan yang sangat berbeda dari tempat saya dibesarkan dan itu bukan hal yang buruk," kata Castner.

"Semua yang diajarkan Mona (Hamby) kepada saya sangat berharga," puji Castner.

Hamby dan suaminya, Randy, melakukan tur keliling kampus Harvard bersama Castner pada Maret 2022.

Tur tersebut membantu memperkuat keputusan remaja itu untuk masuk universitas akhir tahun ini.

“Setelah perjalanan itu, saya melihat kecintaannya pada sekolah semakin kuat,” kata Hamby.

Di samping Hamby, Courier melaporkan bahwa Castner juga mengandalkan James Wallace, seorang profesor di Universitas Boston.

Wallace membantunya mempersiapkan aplikasi Harvardnya.

"Dia membantu saya menceritakan kisah saya dengan cara terbaik," katanya kepada Houston Chronicle.

Ikatan Hamby dan Caster

Mereka terikat karena keduanya tidak memiliki ibu, ungkap Yourconroenews.com.

Castner mengatakan dia hanya berbicara dengan ibu kandungnya sekali ketika dia berusia 14 tahun.

Hamby menuturkan, Caster pernah mengucapkan bahwa dirinya pernah dipenjara.

"Saya berkata, "Tidak, itu tidak benar"," tegas Hamby.

Hamby pun memutuskan untuk tidak hanya sekadar makan siang seminggu sekali dengan Caster, karena melihat bahwa gadis itu membutuhkan lebih dari sekedar momen seperti itu.

Castner muncul beberapa kali di halaman Facebook Hamby dan mentornya sering bercerita tentang remaja itu dan betapa bangganya dia.

"Gadis menetapkan tujuan untuk pergi ke Harvard di sekolah dasar meskipun dilahirkan dalam kemiskinan," ungkap Hamby.

"Mendapat beasiswa penuh untuk kuliah di Harvard pada tahun 2023,” tulis Hamby sambil membagikan foto.

Warner Phelps, Presiden Conroe Noon Lions Club mengatakan anggota klub telah mengenal Castner sejak dia masih di sekolah dasar.

"Dia tumbuh bersama kami," kata Phelps.

Musim gugur yang lalu, Castner memenangkan kontes pidato kesadaran narkoba yang diselenggarakan oleh klub, yang juga memberinya beasiswa $2.000.

Pidato Castner adalah tentang krisis fentanyl.

"Dia mendapatkannya," kata Phelps atas kemenangan Castner. "Ketenangan dan keterampilan presentasinya menonjol."

Ayah menderita bipolar

Sebuah posting yang dibagikan di halaman Facebook Conroe ISD Education Foundation juga mengungkapkan bahwa ayah Castner - yang membesarkannya sendirian - menderita gangguan bipolar.

Dengan demikian, dukungan dari Hamby dan orang lain di komunitas lokal mereka semakin penting bagi anak muda itu selama masa kecilnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved