Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gorontalo

Bocah 9 Tahun Tewas di Perumahan Padego 6 Gorontalo, Banyak Luka di Tubuhnya, Diduga Ulah Sang Tante

Sontak pihak keluarga semakin curiga gelagat tante korban. Mereka mulai menduga bocah malang itu meninggal akibat ulah tantenya.

Editor: Alpen Martinus
NST
ilustrasi jenazah, seorang bocah 9 tahun di Gorontalo tewasn diduga lantaran dianiaya sang tante 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perumahan Padengo 6, Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo dikejutkan dengan terwasnya seorang bocah berusia 9 tahun.

Rumah tersebut ditinggali oleh empat kakak beradik, termasuk korban.

Itu dalah rumah tante mereka. Keempatnya disuruh tinggal di situ, setelah sebelumnya mereka tinggal di panti asuhan.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah Ditemukan Tewas di Sungai, Sempat Tulis Surat untuk Nenek: Aku Sering Ngerepotin


Bocah sembilan tahun ditemukan tewas di Perumahan Desa Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. (TribunGorontalo.com)

Korban diduga meninggal dunia lantaran sering mendapatkan kekerasan.

Terbukti dari sejumlah luka memar dari tubuhnya.

Diduga kekerasan dilakukan oleh sang tante pemilik rumah tersebut, namun masih diselidiki polisi.

Itu juga menjadi kecurigaan dari sadara bocah malang tersebut.

Baca juga: Surat Terakhir Muhammad Irhas, Bocah SMP di Kebumen yang Ditemukan Tewas: Sering Ngerepotin Nenek

Bocah berusia sembilan tahun tewas diduga akibat dianiaya tantenya sendiri.

Peristiwa ini terjadi di Perumahan Padengo 6, Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo.

Menurut keterangan keluarga korban, bocah tersebut tewas pada Sabtu (13/5/2023).

Sang bocah pertama kali diketahui meninggal saat tante korban itu menelpon pihak keluarga.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi, Mobil Tabrak Dua Bocah yang Asik Bermain, Satu Tewas

"Jadi torang dapat telepon dari tantenya ini. Dia menelpon di Sabtu sore. Dan kami baru ke lokasi pukul 21.00 Wita," ungkap Zenab, keluarga si bocah kepada TribunGorontalo.com, Minggu (14/5/2023).

Namun, ketika pihak keluarga ini tiba di TKP, mereka tidak diizinkan si tante untuk melihat kondisi bocah yang meninggal tersebut.

Posisi korban telah ditutupi sarung di dalam kamar.

"Bahkan tantenya ini berkeinginan mengubur korban malam itu juga," ungkap Zenab. 

Sontak pihak keluarga semakin curiga gelagat tante korban. Mereka mulai menduga bocah malang itu meninggal akibat ulah tantenya.

Zenab pun mengaku memaksa si tante agar mau memperlihatkan keponakan mereka itu.

Kekhawatiran mereka semakin kuat manakala menyaksikan langsung kondisi korban.

"Ada luka memar di bagian leher, mata, dan telinga. Terus di bagian bibir itu ada hitam begitu," terang Zenab.

Sebagaimana diketahui, korban merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Sebelum tinggal bersama tantenya, korban dan saudara kandungnya sempat tinggal di panti asuhan.

Kini keempat bersaudara itu diasuh oleh tante mereka.

Pihak keluarga kemudian mendengar kabar bahwa korban dan saudara-saudaranya kerap dianiaya tante mereka.

"Kami dapat informasi dari kakak si korban, bahwa memang mereka ini sering di siksa oleh tantenya," lanjut Zenab.

Saat ini pihak keluarga telah melaporkan kejadian ke Polda Gorontalo. .

Adapun korban berada di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo. 

Korban belum divisium karena masih menunggu persetujuan keluarga. (*)

Bocah asal Gorontalo dugaan korban penganiayaan ternyata sempat hidup di panti asuhan.

Korban yang duduk di kelas II SD ini tinggal di Panti Asuhan bersama ketiga saudaranya.

Kedua orang tua mereka sudah bercerai. Akhirnya keempat bersaudara tersebut tinggal di rumah tante mereka.

"Dorang ini sebelumnya dititipkan di panti asuhan oleh orang tuanya," ungkap Zenab, pihak keluarga saat ditemui TribunGorontalo.com di lokasi kejadian, Minggu (13/5/2023).

Dikatakan Zenab, keempat anak ini dititipkan ke panti asuhan karena orang tuanya telah lama pisah. Di samping itu, ibu kandung mereka mengalami gangguan kejiwaan.

"Orang tuanya so pisah lama. Dan ibu korban kasian punya gangguan kejiwaan," sambungnya.

MIST yang tak lain tante korban lantas menawarkan tempat tinggal bagi keempat bersaudara itu.

Akan tetapi, keputusan mereka pindah ke rumah tantenya malah berbuah petaka.

Pasalnya, menurut pengakuan kakak korban, mereka sering disakiti tantenya itu.

Ia bersama adik-adiknya bahkan menyimpan luka lebam di tubuh mereka.

Perumahan itu juga akhirnya menjadi tempat kejadian perkara ditemukannya bocah tak bernyawa.

"Torang dapa pengakuan dari pa depe kakak korban bahwa dorang ini tantenya kuat siksa," jelasnya.

Bahkan kakak tertua korban itu pun mengalami nasib yang sama.

Hal senada dikatakan paman korban, FB bahwa kakak korban mengungkapkan dirinya sering dianiaya sang tante selama tinggal di perumahan Tenggela.

Bahkan si kakak korban ini masih menyimpan luka memar di bagian belakang tubuhnya.

Diketahui, jasad korban saat ini berada di rumah sakit Aloei Saboe Gorontalo.

Adapun tante korban terduga pelaku itu sudah diamankan pihak Polres Gorontalo. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved