Gorontalo
Terungkap Motif Penculikan Anak di Gorontalo, Sang Tante Tipu Suami
Anak hilang yang dinyatakan hilang di Gorontalo itu rupanya diculik tantenya. Kata polisi, tante tersebut membawa keponakannya ke Jakarta.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar hilangnya seorang bocah sempat menghebohkan warga Gorontalo.
Bocah bernama Naveea Azkadina Thalitha Bandha atau Nafia hilang saat bermain bersama temannya di depan rumah.
Kabar hilangnya Nafia sudah disebarkan sampai ke luas.
Baca juga: Rumah Tersangka Kasus Penculikan Anak di Bolmong Sulawesi Utara Dibongkar Massa
Tante culik ponakan menghebohkan Gorontalo. Isu anak hilang viral, ibu-ibu ketakutan. (TribunGorontalo.com)
namun tak ada yang mengetahui, pun tetangga keluarga Nafia tak ada yang melihat.
Pemerintah dan kepolisian juga berusaha mencari.
Pancarian pun akhirnya membuahkan hasil, Nafia ditemukan keberadaannya.
Nafia ternyata berada di Jakarta bersama dengan tantenya berinisial RR.
Baca juga: Luka Mendalam Keluarga Korban Penculikan dan Pembunuhan di Bolmong, Ini Kata Miran Pobela
Terungkap teka-teki anak hilang di Gorontalo. Dua hari menghebohkan Gorontalo, akhirnya terbongkar.
Anak hilang yang dinyatakan hilang di Gorontalo itu rupanya diculik tantenya. Kata polisi, tante tersebut membawa keponakannya ke Jakarta.
Beruntung, anak hilang di Gorontalo bernama Naveea Azkadina Thalitha Bandha atau Nafia tersebut cepat ditemukan posisinya. Polisi bahkan menerbangkan personel ke Jakarta.
Kini, wanita berinisial RR atau Ika sebagai tante Nafia, ditetapkan oleh Polresta Gorontalo Kota sebagai tersangka.
Baca juga: UPDATE Kerusuhan di Wamena, Korban Tewas Berjumlah 10 Orang Akibat Kabar Hoaks Isu Penculikan Anak
Kata Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana, modus penculikan dilakukan tersangka untuk memeras suami.
Kata polisi, tersangka ini menikah untuk kedua kalinya dengan pria berdomisili di Jakarta.
Dari pernikahan itu, tersangka hamil. Namun karena hubungan tak harmonis, tersangka kembali ke Gorontalo untuk melahirkan.
Sayangnya, anak yang ia lahirkan meninggal dunia. Meski begitu, kabar itu tidak diberitahu ke suami.
Tersangka mengaku membesarkan anak di Gorontalo dengan dirawat oleh keluarga. Nafia inilah yang ia sebut sebagai anak kandung ke suaminya di Jakarta.
Karena tahu punya anak di Gorontalo, suaminya ini pun rutin mengirimkan uang nafkah. Demi menghidupi anak tersebut.
Kebohongan itu terus dijaga bertahun-tahun, hingga kemudian tersangka ingin membuktikan kepada suaminya, bahwa anaknya tumbuh sehat di Gorontalo.
Beberapa kali, tersangka ingin membawa Nafia ini ke Jakarta. Harapannya, untuk lebih meyakinkan suaminya.
Itikad buruk tersangka ini tak pernah ia ceritakan ke siapapun. Suaminya di Jakarta, rupanya tak pernah ke Gorontalo untuk melihat langsung anaknya.
Satu-satunya cara agar bisa melihat buah hatinya, suami tersangka meminta anak itu dibawa serta ke Jakarta.
Lagi-lagi, anak Nafia tak diizinkan oleh ibunya, Nungki Meysita. Bahkan ketika Nafia ingin diajak tersangka ke Bali, Nungki malah meminta ikut.
Tersangka menolak lantaran harga tiket yang mahal. Padahal, ia hanya tak ingin ketahuan sedang membohongi suaminya di Jakarta.
Bertahun-tahun hidup dengan kebohongan. Bertahun-tahun pula tersangka ini mencoba berbagai cara mengajak Nafia ke Jakarta. Penolakan terus dilontarkan keluarga.
Hingga pada awal Mei 2023 pun, ia memberanikan diri dengan menculik anak itu. Berbekal uang tiket, ia menyusun rencana.
Awalnya, ia hanya mendapat dana sekitar Rp 1.5 juta dari suaminya sebagai tiket. Uang itu tentu tak cukup membawa serta Nafia.
Terlanjur bersemangat, dirinya rela cari uang di tempat hiburan malam demi uang tiket itu. Pada tanggal 3 Mei 2023, dirinya membeli tiket atas nama samaran.
Karena masih di bawah umur, belum memiliki Kartu Tanpa Penduduk (KTP), maka modus itu lolos.
Ade Permana menceritakan, pada hari Kamis 4 Mei 2023 pukul 06.04 Wita, tersangka membeli tiket dan membayarnya di salah satu minimarket yang berada di Kelurahan Paguyaman, Kota Gorontalo.
Tiket yang dibeli tersangka itu atas nama Novek Siahaan.
"Itu korban dia atas namakan ini (Novek Siahaan)," kata Ade.
Setelah membayar tiket tersebut, tersangka balik ke rumahnya yang berada di Jalan Rambutan, Kota Gorontalo untuk istirahat sejenak hingga pukul 09.30 Wita.
Setelah itu, pada pukul 11.00 dijemput oleh Grab yang memang telah dipesan tersangka pada hari sebelumnya.
Kemudian, tersangka menuju rumah korban. Saat perjalanan, tersangka sempat berbincang melalui panggilan video korban.
Ia berpura-pura menjemput korban dengan iming-iming membelikan es krim.
Sesampainya tersangka di rumah korban, ternyata korban sementara bermain dengan sepupunya.
Tidak ingin ketahuan, tersangka masih menunggu di mobil grab yang telah dipesannya itu, sambil menunggu waktu yang tepat untuk mengajak korban.
"Ketika dua orang sepupu dari korban ini lengah, korban dipanggil oleh tersangka dengan menganggukkan kepalanya, sehingga korban masuk ke dalam mobil," jelas Ade.
Dalam perjalanan menuju bandara, tersangka sempat melakukan panggilan video lagi dengan ibu korban. Ia menanyai keberadaan anaknya.
Namun ternyata, tersangka menjawab ke ibu korban tak mengetahui posisi keberadaan korban.
Kendati, korban telah berada di tangan tersangka menuju bandara untuk perjalanan ke Jakarta.
Selepas di telpon Ibu korban, tersangka menonaktifkan telepon genggamnya.
"Pas waktu transit di Makassar, tersangka mengaktifkan kembali Handphone-nya, dan melihat status di Whatsapp," terang Ade.
Karena banyak simpatisan warga Gorontalo mengunggah status korban di media sosial, tersangka malah tak mau berterus terang ke ibu korban.
Setibanya tersangka dan korban di Jakarta pada pukul 18.30 WIB, ibu korban kembali menelpon tersangka untuk memastikan keberadaan korban.
"Tetap tersangka mengatakan tidak tahu, hingga tersangka menangis untuk menutupi kesalahannya ini (pura-pura menangis)," tandasnya.
Tersangka kemudian diamankan oleh tim Polresta Gorontalo Kota di Jalan Saron No 5, Kelurahan Jati Rasa, Kecamatan Jatih Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Awal Kasus
Kabar anak hilang di Kelurahan Dulalowo menghebohkan warga Kota Gorontalo. Awalnya, kabar anak hilang itu dipublikasi melalui poster pemberitahuan oleh keluarga sejak Kamis 4 Mei 2023 kemarin.
Di luar dugaan, poster anak hilang di Gorontalo itu mengundang simpati masyarakat. Ramai-ramai poster itu diteruskan dengan mepublikasinya di linimasa masing-masing.
Viral, begitu kondisinya. Apalagi terkait anak hilang. Orang tua yang peduli, merasa harus membantu agar anak itu ditemukan.
Kehebohan tak dapat dihindari. Bahkan, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menginstruksikan dinas yang mengurusi anak, bergerak.
Juga, seluruh lurah dan camat, diminta ikut melakukan pencarian, minimal di wilayahnya masing-masing.
Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Ade Permana buru-buru bikin konferensi pers di Polsek Kota Tengah Gorontalo pada Kamis sore.
Dalam kesempatan itu, Ade Permana menjelaskan, jika pihaknya sudah menerima informasi anak hilang itu. Polisi juga sudah turun ke lokasi melakukan penyelidikan.
Kata Ade, laporan diterima dari pihak keluarga sekira pukul 15.00 Wita.
Ade pun menceritakan bagaimana kronologi hilangnya anak bernama Naveea Azkadina Thalitha Bandha tersebut.
Anak usia 7 tahun itu menurut keterangan keluarga, terakhir terlihat tengah bermain di depan rumahnya pada pukul 12.00 Wita, Kamis 4 Mei 2023.
Setidaknya hingga pagi ini, keluarganya tak menyangka, itu kali terakhir mereka menyaksikan anak itu tengah tersenyum bermain di depan rumah.
Saat itu, kakek anak bernama sapaan Nafia itu, seperti biasa, pamit ke masjid dan membiarkan cucunya bermain di depan rumah.
Kira-kira berselang 15 menit sejak ditinggalkan, kakeknya tersebut kembali ke rumah dan masih sempat mencarikan sup kesukaan cucunya itu.
Saat itu, nenek Nafia ini tengah sibuk memasak di dapur. Seperti biasa, siang itu memang tengah mempersiapkan makanan untuk keluarga.
Kembali ke rumah sekira pukul 12.20 Wita, kakek yang masih belum tahu cucunya hilang, bertanya ke istrinya.
Kaget, istrinya yang sejak siang di dapur pun, tak tahu. Sebab, yang ia tahu anak itu memang biasanya bermain di depan rumah.
Seketika hening, hingga kepanikan pecah. Kakek dan nenek itu menyisir rumah hingga ke rumah-rumah tetangga.
Segala cara dicari, hingga beberapa menit pencarian, tak ditemukan. Entah sudah berapa radius disisir.
Keluarga pun sampai pada kesimpulan bahwa anak itu hilang. Foto yang masih tersimpah di galeri, diedit dengan keterangan “Anak Hilang”.
Tangisan keluarga pecah bersamaan dengan menyebarnya poster anak hilang tersebut. Jejaring yang banyak, membuat poster anak hilang itu masif dibagikan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com
Kepanikan Terjadi di Bioskop Gorontalo, Penonton Lari Berhamburan, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Daftar Harta Kekayaan Bupati Terpilih di Gorontalo Hasil Pilkada 2024, Siapa Terkaya? |
![]() |
---|
Innalillahi Adrian Lahay Berpulang, Mantan Pj Bupati Boalemo Gorontalo Meninggal Dunia Seusai Salat |
![]() |
---|
Sosok Rudy Salahuddin Penjabat Gubernur Gorontalo Baru Dilantik, Ini Prestasinya |
![]() |
---|
Berikut Tiga SPAM yang Dibangun PDAM Gorontalo Untuk Layani Pelanggan, Hampir Rampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.