Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kronologi Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi, Mobil Pikap Hantam Bak Belakang Truk Tronton, 2 Tewas

Simak kronologi kecelakaan di Tol Solo-Ngawi KM 537.200 Jalur B, Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, berikut ini.

Editor: Tirza Ponto
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kronologi kecelakaan di Tol Solo-Ngawi KM 537.200 Jalur B, Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen yang melibatkan pikap bermuatan kambing dan truk tronton. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak kronologi Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi KM 537.200 Jalur B, Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, berikut ini.

Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi kembali terjadi pada Jumat (5/5/2023).

Akibat kecelakaan ini dua orang dikabarkan tewas.

Kronologi kecelakaan ini pun terungkap.

Kecelakaan ini melibatkan mobil pikap bermuatan kambing bernopol H-1899-MM dan truk Isuzu Tronton bernopol G-8278-OC.

Insiden kecelakaan maut ini terjadi sekira pukul 14.50 WIB.

Kondisi pikap yang terlibat kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jumat (5/5/2023).
Kondisi pikap yang terlibat kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jumat (5/5/2023). (TribunSolo.com / Septiana Ayu)

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Petugas SPBU Tewas Ditabrak Bus yang Hendak Mengisi Solar

Dua korban tewas dalam kecelakaan ini adalah supir dan penumpang pikap.

Korban meninggal dunia diketahui bernama Achmad Syaifudin dan Ulil Ahwan, warga Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Adapun kecelakaan tersebut bermula dari mobil pikap bermuatan kambing tersebut melaju di belakang truk yang dikemudikan M Sidiq.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Sragen, Iptu Irwan Marviyanto mengatakan sopir pikap diduga sedang dalam konsentrasi rendah.

"Menjelang tempat kejadian, diduga pengemudi mobil pikap berjalan kurang konsentrasi, dan tidak memperhatikan situasi di depannya," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (5/5/2023).

Dari data PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), mobil pikap yang dikemudikan korban melaju di kecepatan 100 kilometer per jam.

Di kecepatan tersebut, dan dengan kondisi konsentrasi mengemudi yang rendah, membuat korban kurang hati-hati.

Mobil kemudian melaju semakin mendekati truk yang ada di depannya.

"Sehingga pada saat jarak sudah dekat, sopir mobil pikap tidak dapat menghindar," kata Irwan.

"Akhirnya mobil pikap membentur bagian bak belakang truk tronton," imbuhnya.

Kondisi pikap yang terlibat kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jumat (5/5/2023).
Kondisi pikap yang terlibat kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi di Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jumat (5/5/2023). (TribunSolo.com / Septiana Ayu)

Mobil pikap yang dikendarai korban dalam kondisi ringsek parah, khususnya bagian bodi depan, setelah menabrak bagian belakang truk.

Sopir dan penumpang yang ada di dalam pikap tersebut terjepit di bagian belakang truk hingga menyebabkan meninggal dunia.

"Korban atas nama Syaifudin mengalami tulang leher patah, tulang rusuk patah, hidung, telinga dan mulut mengeluarkan darah pergelangan tangan kiri patah, lengan kanan patah, kaki kanan patah, kondisi meninggal dunia," terang Irwan.

"Sementara itu, penumpang mobil pikap mengalami kepala bagian atas sobek, hidung, mulut dan telinga mengeluarkan darah, dada lecet, leher patah, lutut kaki kanan lecet dan dalam kondisi meninggal dunia," pungkasnya. (Tribunsolo)

Baca juga: Kecelakaan di Jalan Penghubung Desa Kotabunan dan Buyat Boltim, 1 Korban Tewas, 2 Kritis

Cara Menghindari Kecelakaan

Saat ini jalan raya merupakan salah satu tempat yang tidak aman terutama untuk pengemudi kendaraan bermotor.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkapkan, pengendara harus menyadari bahwa jalan raya merupakan tempat berbahaya, otomatis ada tingkat kewaspadaan terhadap kemungkinan kecelakaan meningkat.

“Jika tahu bahwa aktivitas berkendara merupakan hal yang berbahaya, kewaspadaan pasti akan meningkat.

Kesadaran ini membuat pengeemudi mempersingkat waktu di jalan raya,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Setidaknya, ada 10 cara untuk antisipasi dan mengendalikan risiko kecelakaan di jalan raya.

1. Bila memungkinan, saat berkegiatan sebaiknya ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.

2. Kurangi potensi distraksi saat berkendara.

3. Melihat jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.

4. Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.

5. Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Segera jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.

6. Antisipasi blindspot pada kendaraan.

7. Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.

8. Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.

9. Jangan lawan arus.

10. Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.

(*)

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Sore, Pemotor Tewas Seketika, Nyalip dari Kiri Lalu Terlindas Truk Trailer

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado di sini

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved