Berikut Alasan PT Arsa Soal Pemotongan Gaji Karyawan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Selain terhambatnya gaji, para karyawan outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed juga mengadukan pembayaran gaji yang tak penuh.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Belum lama ini viral karyawan outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mengeluh soal gaji.
Sebab gaji mereka tak sesuai standar UMK dan dipotong.
Akhirnya PT Arsa buka suara berkaitan dengan dugaan tersebut.
Baca juga: Viral Keluhan Karyawan Outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed, Gaji Kecil Dipotong Lagi
mereka mengaku, gaji para karyawan bukan dipotong, namun ditunda pembayarannya.
Sungguh miris memang, pasalnya gaji yang diterima oleh karyawan cukup kecil.
Padahal karyawan sudah berusaha bekerja dengan SOP yang berlaku.
Tak ada penjelasan dari pihak perusahaan membuat para karyawan buka suara di media sosial.
Baca juga: Setelah Masjid Raya Sheikh Zayed, Pemerintah UEA Akan Bangun Proyek Lagi di Solo, Ini Rencananya
Penundaan pembayaran tersebut diduga terjadi karena kendala sistem presensi pada proses pembayaran pengupahan terakhir.
Masalah itu saat ini sudah diatasi oleh PT Arsa.
Pembayaran sisa gaji karyawan outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sudah mulai dilakukan.
"Ini tertunda bukan pemotongan. Alhamdulillah distribusi kami lakukan," jelasnya, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Segini Utang Pekerja Proyek Masjid Sheikh Zayed di Warung Restu Bunda, Bikin Gibran Rakabuming Kesal
Dhadhang menambahkan pembayaran pengupahan bulan April terlambat karena harus menunggu shift pagi pada tanggal 1 Mei 2023.
Ditambah, ketika akan membayarkan upah, PT Arsa juga terkendala waktu operasional bank.
Bank yang biasanya digunakan untuk menyalurkan upah karyawan outsourching saat itu sedang libur peringatan hari Buruh Internasional.
Kondisi-kondisi tersebut yang kemudian membuat pembayaran upah karyawan menjadi terhambat.
"Baru bisa ketarik tanggal 1. Pagi hari kami tarik, kami verifikasi pas tanggal 1 may day," tutur Dhadahang.
"Perbankan tidak bisa mengakomodir," tambahnya.
Selain terhambatnya gaji, para karyawan outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed juga mengadukan pembayaran gaji yang tak penuh.
Dhadhang pun menjelaskan penghitungan upah didasarkan pada hari mulai masuk kerja.
"Kalau masuk di pertengahan periode, wajar tidak dibayar penuh," jelas dia.
"Februari tanggal 20 baru masuk masak kita anggap masuk mulai tanggal 1. Sesuai dengan kehadiran," tambahnya.
Selebihnya, pengupahan dibayarkan minimal sesuai UMK Solo sebesar Rp 2.174.000.
Bahkan ada beberapa yang lebih tinggi mengikuti kompetensi yang dimiliki.
"Besaran sebenarnya berdasarkan kompetensi. Roof access sertifikasi K3 tentu kita memberikan apresiasi lebih. Di antara 3-6 juta," terangnya.
Salah satu karyawan, Sumardi menjelaskan beberapa karyawan sudah mulai menerima kekurangan gaji.
Menurutnya pihak manajemen akan segera menyelesaikan masalah ini.
"Sudah mediasi dan sebagainya. Sudah diupayakan dan selesaikan oleh manajemen di Jakarta pembayaran sudah diselesaikan. Sudah pada menerima kekurangan gaji yang belum terbayarkan," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
| Doa Syafaat Kristen untuk Para Karyawan |
|
|---|
| Warga Duasudara Bitung Blokade Jalan, Kendaraan Ini Tak Diizinkan Melintas |
|
|---|
| Gaji ASN Naik 2026? Ini Penjelasan Terbaru Menkeu Purbaya Sadewa |
|
|---|
| Berita Populer Sulawesi Utara: Pejabat Pemprov Lulus PKN, Gaji ASN, 50 Saksi Sidang Dana Hibah GMIM |
|
|---|
| Kabar Gembira untuk ASN Pemprov Sulut, Tahun 2026 Tidak Ada Pemotongan Gaji dan Tunjangan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Bagian-dalam-Interior-Masjid-Raya-Sheikh-Zayed-Al-Nahyan-Solo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.