Profil Polisi
Cerita Briptu Avelina Rumengan Tangani Kasus Pencabulan di Sulawesi Utara: Korban Sangat Trauma
Kenal dekat dengan Briptu Avelina Rumengan.Dia adalah salah satu penyidik Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Polda Sulawesi Utara.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kenal dekat dengan Briptu Avelina Rumengan.
Dia adalah salah satu penyidik Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Polda Sulawesi Utara.
Avelina membagikan bagaimana ceritanya saat menangani berbagai kasus pencabulan.
Kepada Tribun Manado, dia menerangkan para korban rata-rata mengaku alami trauma berat dengan kejadian yang dialami.
"Mereka tidak cerita kepada orang tua, melainkan ke teman mereka. Saat lakukan pemeriksaan, kami juga mesti ada teknik sendiri supaya korban bebas memberi informasi," ujarnya Jumat (28/4/2023).
Terkait modus pelaku kasus pencabulan, ternyata dilihat dari usia korban.
Biasanya di usia dibawah 10 tahun, korban dibujuk dengan mengajak pelaku jalan-jalan, diberikan uang, serta diberikan snack.
Cara-cara tersebut kemudian dimanfaatkan pelaku untuk melakukan aksi pencabulan.
Untuk diatas 10 tahun keatas, rata-rata termakan rayuan oleh kekasihnya.
"Para korban cerita, jika pelaku mengaku akan bertanggung jawab dengan apa yang diperbuat. Jadi mereka terpengaruh janji manis," katanya.
Avelina kemudian menceritakan pengalamannya saat menangani pelaku cabul yang sudah lanjut usia (lansia) 60 tahun yang mencabuli cucu tirinya.
Menurutnya, pikiran dari kakek tersebut sudah tertutup, dengan merasa jika korban bukan cucu kandungnya.
"Dia berpikir kan itu cuma cucu tirinya, jadi mengambil langkah untuk mencabulinya," ungkapnya.
Perisitiwa langsung terungkap, dan keluarga melaporkan ke pihak kepolisian.
Ada, satu lagi pengalaman menangani kasus ayah mencabuli anak kandungnya sendiri.
Pelaku mengakui nekat melakukan hal tersebut karena istrinya sudah berumur lanjut serta karena mendengar bisikan dari alam gaib.
"Itu seakan ada timbal balik begitu, contohnya kalo dia ingin mendapatkan pekerjaan yang baik, maka harus mencabuli anak kandungnya, nah itu pengakuan pelaku," sebutnya.
Avalina menambahkan rata- rata para pelaku kasus pencabulan ini tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran.
"Mereka so nda kerja, jadi ujung-ujung melakukan hal seperti itu," katannya.
Dia pun berharap saat ini agar orang tua terus mengawasi anak-anaknya serta mengajarkan hal-hal positif.
"Orang tua bisa mengajak anak-anak ke gereja atau masjid, karena kalau kita lebih dekat dengan Tuhan, pasti kita akan lebih baik kedepannya," jelasnya. (Ren)
Baca juga: Bupati Minsel Terima Penghargaan Terbaik Dua PPD Sulut Lewat Gerakan Marijo Ba Tanam
Baca juga: Desmond Menduga Cawapres Prabowo Subianto Adalah Cak Imin. Ini Alasannya
Baca Berita Lainnya di Google News
Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI
| Sosok Brigpol Alfonsus Kendek, Ajudan Gubernur Sulut, Pernah 2 Kali Gagal Masuk Polri, Kini Lulus S2 |
|
|---|
| Profil Ipda Andros Hinur, Kapolsek Tareran Minsel yang Viral Jadi Wali Paskibraka: Berprestasi |
|
|---|
| Sosok Kasat Reskrim AKP Lutfi Arinugraha Kasat Reskrim Polres Mitra yang Naik Pangkat AKP |
|
|---|
| Sosok Julianto Sirait, Mantan Kapolresta Manado yang Dimutasi jadi Dirbinmas Polda Sulut |
|
|---|
| Sosok Ipda Fegy Lumantow, Mantan Wakatim Resmob Polda Sulut yang Kini Jabat Kapolsek Kakas Minahasa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Briptu-Avelina-Rumenganfhfdhfghg67hgfhg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.