Olahan Daging Anjing jadi Kuliner Khas dan Warisan Turun Temurun di Manado Sulawesi Utara

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Konsumsi daging anjing bukanlah hal baru bagi masyarakat Kota Manado, Sulawesi Utara. 

Daging anjing atau yang dikenal dengan sebutan RW ini sudah jadi makanan warisan yang disantap secara turun temurun sejak dulu di Kota Manado. 

Memang bukanlah makanan yang umum dikonsumsi masyarakat.

Ada yang suka, ada juga yang tidak. 

Daging anjing yang sering di olah menjadi RW ini sudah menjadi salah satu kuliner favorit di Manado. 

Kuliner ini dicampur dengan berbagai rempah-rempah. 

Baca juga: Potret Terbaru Suasana Rumah Sakit Kandou Manado Sulawesi Utara

Baca juga: Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara Terima Kunjungan Safari Ramadan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw

Tak sulit menemukan kuliner daging anjing di Manado, karena hampir di semua warung makan khas Minahasa tersedia. 

Seperti di warung Makanan Minahasa Paal 2, Kota Manado, Sulawesi Utara. 

Ferlix Bandari, salah satu pecinta kuliner ini, mengatakan sudah sejak dahulu mengonsumsi daging anjing.

Baginya, erwe sudah menjadi makanan turun turun-temurun yang telah dikonsumsi oleh orang tuanya. 

"Sejak dahulu kami sudah makan erwe jadi bisa dibilang sudah warisan turun temurun," tuturnya, Rabu (19/4/2023). 

Tetapi, dia mengingatkan jangan terlalu banyak mengonsumsi daging anjing karena bisa berpengaruh bagi kesehatan.  

Baca juga: Chord Secangkir Kopi - Jhonny Iskandar

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok Kamis 20 April 2023, Info BMKG Bengkulu Hujan Ringan, Manado Berawan

"Boleh makan tetapi jangan terlalu banyak karena ada dampak kalau terlalu berlebihan," pungkasnya.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.