Gerhana Matahari Hibrida
Kamis 20 April Gerhana Matahari Hibrida, dari Manado Akan Teramati Sebagian
Tony Agus Wijaya Kepala Stasiun Geofisika Manado BMKG menjelaskan, gerhana Matahari hibrida memiliki dua jenis gerhana ketika terjadi.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Fenomena alam gerhana Matahari Hibrida diprediksi terjadi Kamis 20 April 2023.
Tony Agus Wijaya Kepala Stasiun Geofisika Manado BMKG menjelaskan, gerhana Matahari hibrida memiliki dua jenis gerhana ketika terjadi.
"Yakni gerhana total dan gerhana cincin," kata Tony kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (18/04/2023) malam.
Katanya, fenomena alam ini bisa teramati dari seluruh wilayah Sulawesi Utara sebagai gerhana matahari sebagian.
Ia menjelaskan, kontak kronologi gerhana, yakni Kontak Awal pada pukul 11.05 36,6 Wita dengan Az 40,0 Alt 77,0
Lalu, Puncak Gerhana pukul 12.37 48,9 Wita Az 305,1 Alt 72,5. Sementara Kontak Akhir pukul 14 08 16,6 Wita Az..286,7 Alt. 51,8
"Durasi gerhana 3 jam 2 menit dan 39,9 detik. Adapun Magnitudo Gerhana saat puncak 0,744," katanya.
Khusus di Manado, saat puncak Gerhana, Magnitudo Gerhana, yakni bagian matahari yang tertutup 0,744.
"Artinya saat puncak, 74,4 persen bagian matahari tertutup," katanya menjelaskan.
Dari banyak sumber resmi, pada saat gerhana Matahari hibrida, satu daerah yang dilewati antumbra akan terjadi Gerhana Matahari Cincin dan daerah yang dilewati oleh umbra akan terjadi Gerhana Matahari Total.
Sedangkan yang dilewati oleh penumbra akan terjadi Gerhana Matahari Sebagian.
Indeks Sinar UV Manado 8-10, Risiko Bahaya Sangat Tinggi, Dapat Merusak Mata dan Kulit
Fenomena Bibit Siklon dan sistem tekanan udara rendah di Samudera Pasifik sebelah utara Sulawesi Utara menyebabkan suhu permukaan bumi di Sulawesi Utara naik.
Fenomena ini berdampak pada terbentuknya divergensi atau peleburan massa udara di sebagian besar Sulawesi Utara.
Sehingga tutupan awan di atas wilayah Sulawesi Utara sangat kecil terjadi khususnya di jam 10.00 - 15.00 Wita.
Itu yang mempengaruhi Suhu Permukaan Bumi maksimum yang terukur di 5 lokasi pengamatan BMKG di Sulawesi Utara yang masih pada kisaran 32-34 Derajat.
Beberapa hari terakhir, Indeks Ultraviolet (UV) di Manado dan beberapa daerah di Sulawesi Utara 8-10 dengan kode warna merah.
Artinya risiko bahaya sangat tinggi bagi manusia. UV tinggi bahaya bagi mata, kulit dan lain-lain.
Berdasarkan imbauan BMKG, indeks UV merah dengan tingkat bahaya tinggi bagi orang yang terpapar matahari tanpa pelindung.
"Karena itu diperlukan tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata dapat rusak dan terbakar dengan cepat," kata Ben A Molle, Kabid Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Selasa (18/04/2023).
Selain itu, warga diimbau meminimalkan waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
"Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari," jelasnya.
Selain itu, kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
Bisa juga dengan mengoleskan cairan pelembab tabir surya SPF 304 setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang, atau berkeringat.
Terkait itu, perlu diketahui, permukaan yang cerah, seperti pasir, air dan salju, akan meningkatkan paparan UV. (ndo)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Gerhana Matahari Total Hanya Terlihat dari Biak dan Pulau Kisar Maluku |
![]() |
---|
Warga Manado Sebut Kulit Tak Terasa Perih Saat Terjadi Gerhana Matahari Hibrida |
![]() |
---|
Tahun Ini Masih Ada Lagi 1 Gerhana Matahari dan 2 Gerhana Bulan, Berikut Prediksi Kejadiannya |
![]() |
---|
Masjid Ar Rahmah Banjer Manado Sulawesi Utara Gelar Salat Gerhana, Ketua MUI Manado: Mengingat Allah |
![]() |
---|
Dilihat Pakai Alat Bantu, Berikut Pemandangan Gerhana Matahari Hibrida dari Bitung Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.