Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Kritik Lampung Disebut Tak Maju-maju, Tiktokers Ini Dilaporkan ke Polisi, Hotman Paris Turun Tangan

Pemuda asal Lampung yang kuliah di Australia diketahui viral di media sosial karena mengkritik kondisi daerah dan pembangunan di Lampung.

Editor: Glendi Manengal
Kolase Tiktok awbimaxreborn/TribunManado
Hotman Paris siap bantu Tiktokers yang kritik soal pemerintahan di Lampung 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum lama ini seorang Tiktokers menjadi perhatian publik.

Hal tersebut dikarenakan dia mengkritik salah satu daerah di Indonesia.

Dimana Daerah yang dikritiknya asal kelahirannya sendiri.

Daerah tersebut yakni Lampung.

Tiktokers bernama Bima mendapat sorotan hingga dirinya dilaporkan ke polisi.

Terkait hal tersebut bahkan dirinya menyebut orangtuanya didatangi polisi hingga dipanggil Bupati.

Lantas soal viralnya Tiktokers ini sampai ke telinga Pengacara Kondang Hotman Paris.

Dimana Pengacara Hotman Paris siap membantu Bima si Tiktokers setelah dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Gempa Terkini Guncang Bandung Sabtu 15 April 2023, Pusat Guncangan di Darat, Info BMKG Magnitudonya

Baca juga: Nasib Gavi Cs Terancam, Jordi Alba Berpeluang Pindah, Krisis Finansial Barcelona Belum Berakhir

Bima, pemuda asal Lampung yang kuliah di Australia diketahui viral di media sosial karena mengkritik kondisi daerah dan pembangunan di Lampung.

Kritik Bima soal Lampung yang diunggah lewat akun TikTok Awbimax Reborn ini berbuntut panjang.

Bima si Tiktokers dilaporkan ke polisi oleh pengacara Ginda Ansori Wayka.

Bima juga mengungkap perlakuan yang didapat orang tuanya.

Unggahan Bima

Dalam unggahannya di TikTok, pemuda bernama lengkap Bima Yudho Saputro ini bahkan menyebut dirinya berasal dari Provinsi 'Dajjal' sembari menunjuk slide Provinsi Lampung.

"Aku berasal dari provinsi ini Dajjal (sembari menunjuk tulisan Lampung)," katanya.

Ia lalu menjelaskan beberapa poin yang menjadi kritikannya.

"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung,"

"Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia.

Selain itu, dia juga menyoroti pembangunan Kota Baru di Lampung Selatan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah namun mangkrak.

"Contohnya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang gua nggak pernah denger kabarnya lagi,"

"Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar, dan gua nggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," celotehnya.

Kemudian, Bima juga menyebutkan banyak praktik korupsi yang terjadi di Provinsi Lampung.

"Aduh nggak usah bahas suap di mana-mana udah kayak makanan sehari-hari gitu kan, kayak suap-suap duit kena lo," umpatnya, dilansir dari TribunStyle ( grup TribunJatim.com ).

Selanjutnya, di sektor pendidikan, pemuda yang kini tinggal di Australia mengatakan bahwa praktik kolusi pun marak di Lampung.

"Gua nggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya, Lampung itu banyak banget orang pintar, cuman proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan,"

"Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya," terang dia.

Terakhir dia juga mengkritik pemerintah Provinsi Lampung terkait sektor pertanian yang dikatakannya belum stabil.

"Tidak bisa dipungkiri Lampung itu salah satu provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian kayak jagung, beras ketan, dan lain-lain,"

"Kontribusinya di Lampung sendiri itu sampai 40 persen lebih, dan sektor ini tuh vulnerable yah, kayak fluktuatif gitu nggak bisa stabil dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu, gua dulu anjlok, kadang-kadang naik gitu,"

"Eh mohon maaf kadang-kadang bisa kayak kaya raya gitu orang Lampung bisa nyekolahin anaknya ke luar negeri, karena emang sektor pertanian ini sebenarnya kayak main binomo gua rasa," tandasnya.

Berbuntut Panjang

Usai kritik pedas Provinsi Lampung itu viral, seorang Advokat yang bernama Ginda Ansori Wayka melaporkan Bima ke Polda Lampung.

Ia menilai, semua yang diungkapkan Bima dalam video TikToknya telah memperburuk citra Provinsi Lampung dan menyudutkan provinsi itu.

Sebagai putra daerah Lampung, Ginda Ansori mengaku keberatan dengan isi video itu.

Ia menganggap, narasi yang dibangun Bima tidak berdasar dan tanpariset terlebih dahulu.

Lalu, melalui akun Instagram storynya, Bima bercerita kantor sang ibu didatangi polisi.

Bima bahkan mengunggah foto polisi tersebut tengah berada di kantor sang ibu.

"The police is coming to my mom office??" tulis Bima di akunnya @awbimax dikutip TribunJakarta.com, Jumat (14/4/2023).

Bima bercerita hari ini, sang ayah yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dipanggil oleh Bupati Lampung Timur.

Tak hanya itu, ada juga polisi yang datang ke rumah Bima menanyakan soal data identitasnya.

"Konyolnya mereka minta data privasi gue gitu, gila ye 'Cuma ingin membuktikan kamu itu disana tidak disponsori siapapun, bener-bener 100 persen biaya orangtua' yes lah, easy,"

"Udah tuh gue kirim semua, kirim semua alamat gue di Australia, ini mau apa sih? Gue mau dijemput perkara gue mengkritik? Sakit banget sumpah," tanya Bima dengan raut wajah kesal.

Bima kemudian mengatakan dirinya diminta untuk berhenti mengkritik.

"Bokap gue bilang 'Gue bentar lagi kan pensiun, tiga bulan lagi gue pensiun, lo tenangin dulu jangan marah', gue gak marah-marah emang gaya ngomong gue begini,"

"Bokap gue dibilang sama bupati gak bisa mendidik, salah mendidik anak, blablabla. Intinya gue itu gak boleh kritik lagi," kata Bima.

Hotman Paris Siap Bantu

Hotman Paris akhirnya mengetahui soal Bima karena banyak mengirimkan pesan kepadanya tentang aktivitas mengkritik Bima tentang kondisi daerah dan pembangunan di Lampung. 

Selanjutnya Hotman Paris menyampaikan jika Bima mendapat ancaman atas kritiknya tentang kondisi di Lampung harap segera menghubunginya. 

Pernyataan Hotman Paris itu diunggah melalui postingan di Instagram dan terseber lewat WhatsApp. 

Hotman Paris mengaku banyak yang bertanya padanya melalui pesan di Instagram dan media sosial lainnya. 

Hotman Paris juga menyapaikan dirinya juga pernah di Australia tempat Bima domisili saat ini.

Kemudian Hotman Paris minta Bima jangan takut jika ada yang mengancamnya. 

"Ok Bima, DM saya kalau ada masalah, jangan takut hidup hanya sekali, nyali jatuhkan musuh lawan satu persatu dengan pelan-pelan," ujar Hotman, melansir dari TribunLampung.

Ia juga menyarankan kepada Bima jangan juga sembarang menyindir. 

"Kalau boleh lawan semua dengan prestasi," kata Hotman.

Polisi Bantah Panggil Orang Tua Bima

Sangkalan tersebut disampaikan Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar saat dihubungi Tribun Lampung, Jumat (14/4/2023) pukul 20.30 WIB. 

"Kalau dibilang kepolisian memanggil keluarga Bima, tidak benar itu. Tidak ada pemanggilan," ucap AKBP M Rizal Muchtar. 

Ia juga menjelaskan, jika pihaknya melalui Polsek Raman Utara menjaga agar kondisi aman dan kondusif.

"Jadi begini, kan memang tugas kepolisian menjaga kamtibmas, menjaga wilayahnya betul-betul aman dan kondusif kebetulan kediamannya orang tua Bima dan polsek itu tidak berjauhan," papar Akbp M Rizal. 

Menurutnya, mulanya, Kapolsek dan Bhabinkamtibmas singgah di kediaman mereka. 

"Jadi memang Kapolsek dan Bhabinkamtibmas ini kenal baik dengan kedua orangtuanya Bima," ujarnya. 

"Itu hanya rutinitas biasa saja. Hanya singgah, sembari memastikan situasi aman dan kondusif," sambungnya. 

"Jadi kalau dipanggil kepolisian, itu tidak benar. Tapi Kapolsek dan Bhabinkamtibmas menyambangi kediaman mereka," sangkalnya. 

"Ini kan upaya untuk memastikan keamanan masyarakat, kita tidak tahu apakah ada orang yang nantinya tidak suka, lalu ada hal yang tidak diinginkan," tambahnya 

"Makanya kita mengupayakan keamanan mereka," pungkasnya. 

Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News

Telah tayang di TribunJatim.com

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved