Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Segini Serapan DAK dan Transfer Daerah di Sulawesi Utara Hingga April 2023, Tergolong Bagus

Penyerapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan transfer daerah di Sulawesi Utara terbilang bagus. April 2023, realisasi sudah mencapai 23 persen

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Arthur Rompis/Tribunmanado
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw 

Steven Kandouw berharap serapan akan terus baik.

Penetrasi Kredit Usaha di Sulawesi Utara Jalan di Tempat, Steven Kandouw Sentil Peran Kabupaten Kota

Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven OE Kandouw kembali mengungkapkan penyaluran kredit usaha bagi UMKM di Sulawesi Utara yang belum maksimal.

Sepanjang tahun 2022, dari alokasi kredit usaha Rp 7 triliun, yang terserap oleh UMKM tak sampai separuhnya.

Data Kemenkeu Sulawesi Utara, kredit usaha tersalur di Sulut tahun 2022 sebanyak Rp 2,74 triliun.

Dana itu menyasar 66.556 pelaku UMKM di Sulawesi Utara.

Wagub mengatakan, ini persoalan klasik yang masih terjadi.

"Ini relatif jalan di tempat karena tidak naik-naik," kata Kandouw dalam Rakor Peningkatan Kredit Usaha di Sulut yang digelar Kanwil Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Sulut di Gedung Keuangan Negara (GKN) Manado, Selasa (11/04/2022).

Kandouw mengatakan, ini karena pemerintah kabupaten kota belum maksimal melakukan pengelolaan UMKM.

"Seharusnya, ini peluang Kadis Koperasi untuk push (mendorong). Bayangkan, Rp 7 triliun lho," kata Kandouw.

Katanya, jika UMKM di maksimalkan sebagai debitur, akan sangat bermanfaat untuk mendorong perekonomian.

"Bayangkan, rata-rata APBD kabupaten kota tak sampai Rp 1 triliun. Kalau KUR ini dimaksimalkan, besar manfaatnya," katanya.

Wagub pun berkelakar. "Jika ada kabupaten kota yang anjlok, tak naik-naik saya rekom kadisnya ke bupati wali kota dicopot saja," ujarnya.

Wagub bilang tak perlu jurus khusus agar kredit usaha bisa maksimal. Pertama komitmen dan kedua kerja keras kabupaten kota.

"Saya melihat, kabupaten kota sosialisasinya belum maksimal soal KUR dan Ultra Mikro, padahal debitur potensial banyak," katanya.

Ia juga mengungkap, ada faktor debitur yang tidak bankable. Sebagian UMKM kesulitan ketika harus mengakses KUR Kecil Rp 100 juta ke atas yang harus ada agunan.

"Bank Himbara harus proaktif juga. Intinya, upaya pemerintah pusat ini harus dimanfaatkan," katanya.(*)

(Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis/Fernando Lumowa)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved